Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Selain Destinasi Wisata, Trowulan Juga Jadi Pusat Studi Majapahit
15 Desember 2017 14:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Seperti kata pepatah, bangsa yang besar adalah yang mengingat sejarahnya. Begitu pula saat traveling, ada baiknya kamu mengetahui sejarah dari setiap tempat yang dikunjungi. Dengan begitu, ada pelajaran yang dapat dipetik setelah perjalanan usai.
ADVERTISEMENT
Tempat bersejarah di Indonesia tersebar di mana-mana. Salah satunya adalah Trowulan. Tempat ini merupakan salah satu situs arkeologis yang penting dalam memetakan sejarah peradaban Pulau Jawa.
Dalam literatur kuno, yakni manuskrip Nagarakertagama karya Mpu Prapanca, Trowulan disebut sebagai ibu kota Kerajaan Majapahit yang merupakan kerajaan terbesar di Nusantara.
Oleh karena itulah, Trowulan telah didaftarkan pada UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia sejak Oktober 2009 lalu. Kerajaan Majapahit sendiri berkuasa selama lebihi dari 200 tahun, yakni pada 1293-1521 Masehi. Wilayah kekuasannya mencakup Pulau Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya Kalimantan hingga sebagian Indonesia Timur.
Menariknya, Trowulan adalah satu-satunya peninggalan kerajaan kuno yang mencakup satu kawasan kecamatan. Luasnya membentang 99 km persegi. Hingga kini, masih sering ditemukan artefak di bumi Trowulan dari hasil ekskavasi atau pun ketidaksengajaan.
ADVERTISEMENT
Bahkan jika kamu berkunjung ke Museum Trowulan, kamu akan menemukan artefak berupa patung-patung Hindhu-Buddha, prasasti, dan lain-lain. Sebagian belum sempat diinterpretasi karena saking banyaknya.
Situs Trowulan pertama kali diteliti pada 1815 oleh Wardenaar yang ditugaskan oleh Sir Thomas Stamford Raffles. Hingga kini penelitian sejarah, arkeologis dan antropolis masih berlanjut di Trowulan yang penuh misteri.
Khusus untuk mempelajari Situs Trowulan, didirikan Pusat Studi Majapahit atau yang juga disebut Mandala Majapahit. Namun pusat strudi itu tidak dibangun di Trowulan agar tidak merusak situs di sana. Mandala Majapahit ada di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Penasaran dengan peninggalan Majapahit? Jika kamu ingin ke Trowulan, kamu perlu berkendara sekitar dua jam dari Surabaya. Menjelajahi Trowulan sebenarnya tak cukup hanya sehari. Apalagi jika kamu ingin benar-benar memahami sejarah di baliknya.
ADVERTISEMENT
Asyiknya, spot-spot menarik di Trowulan tidak berjauhan sehingga tidak menghabiskan energimu. Tertarik berkunjung ke sini?