Sempat Ditutup karena Jadi Klaster COVID-19, Jewel Changi Airport Dibuka Kembali

16 Juni 2021 8:01 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan yang tengah menikmati Jewel Changi Airport Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan yang tengah menikmati Jewel Changi Airport Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Jewel Changi Airport akan segera dibuka kembali untuk wisatawan setelah satu bulan ditutup. Sebelumnya, air mancur raksasa Singapura itu ditutup, lantaran Terminal 3 Changi Airport sempat ditetapkan sebagai klaster COVID-19.
ADVERTISEMENT
Penularan ini terjadi akibat langkah-langkah penanganan COVID-19 yang mulai dilonggarkan pemerintah setempat. Keputusan diambil lantaran warga Singapura secara bertahap telah kembali bekerja dan menjalani hidup normal.
Dilansir The Street Times, meski Jewel Changi Airport dibuka, bangunan terminal penumpang Bandara Changi Singapura tetap ditutup untuk umum. Pembukaan Jewel Changi merupakan langkah awal Singapura untuk kembali membuka penerbangan internasional yang dilakukan secara bertahap.
Jewel Changi Airport jadi destinasi baru di Singapura. Foto: REUTERS/Feline Lim
Sebelumnya, Singapura sempat menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Klaster Airport Changi menjadi penyebab meroketnya penularan virus corona. Kemenkes Singapura melaporkan klaster tersebut menularkan 108 kasus, 43 di antaranya adalah pekerja bandara.
Kini, staf yang bekerja di area berisiko tinggi harus memakai alat pelindung diri setiap saat, kecuali saat mereka sedang makan atau beristirahat.
ADVERTISEMENT
Untuk menekan lonjakan kasus di area bandara, Changi Airport telah memisahkan 14.000 staf ke dalam 3 zona risiko COVID-19. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi risiko penularan COVID-19 varian baru yang terjadi di Terminal 3 Bandara Changi.
Dilansir Mother Ship, area-area tersebut dibuat khusus untuk menandakan sebagai 'zona berisiko tinggi'. Zona ini nantinya dipergunakan untuk melayani penumpang yang datang dari luar negeri.
Rain Vortex di Jewel Changi Airport Foto: Dok. Jewel Changi Airport
Penumpang yang masuk dan keluar juga tidak lagi memiliki kesempatan untuk berbaur. Jadi, penumpang tidak diizinkan untuk berkomunikasi atau berkerumun dengan penumpang lainnya.
Sejak 23 Mei 2021, mereka yang memiliki riwayat berisiko tinggi COVID-19, harus mengikuti rapid tes antigen tambahan, seperti tes reaksi berantai polymerase yang dilakukan 7 hari sekali.
ADVERTISEMENT
Otoritas Singapura juga membatasi akses di bandara. Hanya pemegang tiket dan pekerja penting yang kini boleh berada di bandara tersebut.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).