Seperti di Penjara, Seluruh Penduduk Kota di Alaska Ini Tinggal di Satu Gedung

Ilustrasi Kota Whittier di Alaska yang penduduknya tinggal satu gedung Foto: Wikimedia Commons

Setiap kota maupun negara di dunia adalah tempat yang unik dengan daya tariknya masing-masing. Mulai dari seni, panorama alam, hingga sejarah.

Menariknya, di antara sekian banyak kota yang unik tersebut, terdapat kota yang memiliki predikat aneh karena berbagai alasan, lho. Salah satunya sebuah kota di Alaska.

Jika pada umumnya kota terdiri dari sebuah rumah dan gedung dengan berbagai fasilitas umum lain, namun hal ini tak berlaku bagi kota di Alaska yang hanya terdiri dari satu gedung saja. Kota bernama Whittier ini mampu menampung sekitar 300 penduduk yang tinggal di dalam bangunan 14 lantai.

Seperti penduduk kota pada umumnya, warga Whittier melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa. Seperti didekam dalam penjara, seluruh aktivitas, mulai dari sekolah, bekerja, hingga berbelanja dilakukan di dalam gedung yang sama.

Ilustrasi Kota Whittier di Alaska yang penduduknya tinggal satu gedung Foto: Wikimedia Commons

Bahkan, gedung yang dijuluki sebagai Begich Tower ini memiliki sebuah kantor polisi, dua buah toko, perkantoran, taman bermain indoor, penginapan, kantor pos, dan klinik kesehatan.

Di bagian bawah tanah juga terdapat sebuah gereja untuk para penduduk. Meski terkesan seperti berada di penjara, ternyata penduduk Whittier sangat menikmati hidup di sebuah gedung.

Hal itu lantaran sebagian besar dari mereka tidak menyukai keramaian seperti tinggal di kota. Mereka juga bisa menikmati hidup lebih dekat dengan alam. Sebab, kota ini berada di tengah-tengah pegunungan dan lautan luas Alaska.

Ilustrasi Kota Whittier di Alaska yang penduduknya tinggal satu gedung Foto: Wikimedia Commons

Selain itu, semua yang ingin ke kota Whittier atau pulang dari sana, akan melewati sebuah terowongan satu arah menembus gunung. Jalan tunggal itu akan ditutup total saat malam tiba.

Apa Alasan Penduduk Kota Whittier Tinggal di Dalam Gedung?

Beberapa alasannya adalah karena Kota Whittier dikelilingi hutan dan laut. Ada banyak binatang buas berkeliaran, sehingga seluruh aktivitas dilakukan di dalam gedung.

Selain itu, angin kencang yang kerap menyapu kota dengan kecepatan 60 meter per jam juga menjadi alasan kenapa mereka tidak membuat tempat tinggal seperti kota pada umumnya.

Meski terkesan 'melarikan' diri dari kehidupan luar, Whittier menarik banyak perhatian wisatawan yang ingin berkunjung ke kota ini. Biasanya, wisatawan akan berdatangan pada musim panas, ketika tidak ada salju yang menghalangi kegiatan mereka.

(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).

***

Saksikan video menarik di bawah ini: