Serba-serbi soal Penerbangan Ditunda yang Wajib Kamu Tahu
ADVERTISEMENT
Mengalami penerbangan ditunda pastinya sangat tidak mengenakkan. Jika penerbangan ditunda, maka kamu harus menunggu lebih lama di bandara. Padahal salah satu alasan traveler memilih moda transportasi pesawat adalah untuk menghemat waktu perjalanan agar lebih cepat sampai tujuan. Tetapi, kalau penerbangannya ditunda, alih-alih cepat sampai, kamu justru bisa telantar berjam-jam di bandara.
ADVERTISEMENT
Namun, sebenarnya apa sih penerbangan yang ditunda itu? Kenapa sebuah penerbangan bisa ditunda, ya? Nah, agar kamu tidak panik saat menghadapi penerbangan yang ditunda, ada baiknya kamu menyimak beberapa informasi berikut ini. Mulai dari jenis, kategori hingga penyebab sebuah penerbangan bisa ditunda. Simak ya!
1. Apa itu penerbangan ditunda?
ADVERTISEMENT
Keterlambatan penerbangan juga mempunyai tiga jenis yaitu keterlambatan penerbangan (flight delayed), tidak terangkutnya penumpang dengan alasan kapasitas pesawat udara (denied boarding passenger), dan pembatalan penerbangan (cancelation of flight).
Keterlambatan penerbangan ini dikelompokkan dalam enam kategori keterlambatan, yaitu kategori 1 keterlambatan 30 sampai 60 menit, kategori 2 keterlambatan 61 sampai 120 menit, kategori 3 keterlambatan 121 sampai 180 menit, kategori 4 keterlambatan 181 sampai 240 menit, kategori 5 keterlambatan lebih dari 240 menit dan kategori 6 pembatalan penerbang.
2. Apa penyebab penerbangan ditunda?
Nah setelah paham soal definisi hingga kategorinya, kamu juga harus tahu faktor penyebab sebuah penerbangan bisa ditunda. Ada empat faktor yang ternyata bisa menyebabkan penerbangan kamu ditunda lho. Keempat faktor tersebut yaitu faktor manajemen airline, faktor teknis Operasional, faktor cuaca, dan faktor Lain-lain.
ADVERTISEMENT
Faktor manajemen airline adalah faktor yang disebabkan oleh maskapai penerbangan, misalnya keterlambatan pilot, co pilot, dan awak kabin, catering, ketidaksiapan pesawat udara atau penanganan di darat. Bisa juga disebabkan karena menunggu penumpang, baik yang baru melapor (check in), sedang pindah pesawat (transfer) atau penerbangan lanjutan (connecting flight).
Untuk itu jangan sampai kamu juga terlambat datang ke bandara, ya, apalagi sampai belum cek-in. Ternyata, perilaku yang demikian juga bisa menyebabkan penerbangan ditunda, lho.
Sedangkan untuk faktor teknis operasional adalah faktor yang disebabkan oleh kondisi bandar udara pada saat keberangkatan atau kedatangan. Contohnya, lingkungan menuju bandar udara atau landasan terganggu fungsinya misalnya karena retak, banjir, atau kebakaran.
Bisa juga saat itu sedang terjadinya antrian pesawat udara lepas landas (take off), mendarat (landing). Kendala lain misalnya keterlambatan pengisian bahan bakar (refuelling) sehingga akhirnya menyebabkan penerbangan ditunda.
ADVERTISEMENT
Faktor ketiga penerbangan ditunda yaitu faktor cuaca. Masih ingat kebakaran hutan yang melanda Kalimantan, Sumatera beberapa waktu lalu? Tebalnya kabut asap membuat banyak penerbangan ditunda hingga dibatalkan. Nah, kondisi tersebut merupakan contoh nyata penerbangan yang ditunda karena faktor cuaca.
Selain kabut asap, faktor cuaca lain yang mempengaruhi penerbangan adalah hujan lebat, banjir, petir, badai, kabut asap, jarak pandang di bawah standar minimal dan kecepatan angin yang melampaui standar maksimal yang mengganggu keselamatan penerbangan.
Terakhir, sebuah penerbangan bisa ditunda karena faktor lain-lain yaitu faktor di luar manajemen airlines, teknis operasional dan cuaca. Contohnya beberapa waktu lalu sempat terjadi demonstrasi besar-besaran di Hong Kong. Demonstran turun ke jalan bahkan memblokade bandara.
Akibat aksi tersebut, ratusan penerbangan ditunda bahkan dibatalkan. Hal seperti inilah yang kemudian termasuk dalam faktor lain-lain yang bisa menyebabkan penerbangan ditunda .
ADVERTISEMENT