Serupa dengan Hagia Sophia, Ini 7 Tempat Ibadah yang Juga Beralih Fungsi

27 Juli 2020 9:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hagia Sophia, Turki. Foto: Ozan Kose/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Hagia Sophia, Turki. Foto: Ozan Kose/AFP
ADVERTISEMENT
Hagia Sophia atau Ayasofya resmi menjadi masjid kembali pada Jumat (24/7) setelah 86 tahun menjadi museum. Perubahan fungsi Hagia Sophia dari museum menjadi masjid ditandai dengan salat Jumat hari ini.
ADVERTISEMENT
Menurut sejarahnya, perubahan status Hagia Sophia menjadi masjid bukanlah untuk pertama kalinya terjadi. Sebelum menjadi museum, Hagia Sophia adalah katedral yang kemudian berubah menjadi masjid saat Kekhalifahan Utsmaniyah pada 1453. Namun, pada 1934 bangunan tersebut diubah menjadi museum.
Infografik Tapak Tilas Hagia Sophia. Foto: TIM KREATIF kumparan
Mengutip Reuters, bangunan ini selesai dibangun pada 537 Masehi oleh Kaisar Yustinus I dari Kekaisaran Romawi Timur. Awalnya, bangunan ini adalah pusat Kekristenan Ortodoks dan menjadi gereja terbesar dunia selama berabad-abad.
Setelah kekuasan Ottoman, Sultan Mehmet runtuh, Presiden pertama Turki yang juga dikenal sebagai bapak modernisasi Turki, Mustafa Kemal Ataturk, mengubah Turki jadi negara sekuler. Hal ini pun berdampak pada status Hagia Sophia. Pada 1934, bangunan Hagia Sophia yang tadinya berfungsi sebagai masjid dialihfungsikan jadi museum.
Hagia Sophia, Turki Foto: Shutter stock
UNESCO menetapkan Hagia Sophia sebagai Warisan Dunia pada 1985 sebagai bagian dari wilayah bersejarah Istanbul. Bangunan ini disebut memiliki nilai sejarah yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Pengadilan Turki pada hari Jumat (5/7) membatalkan keputusan kabinet 1934 yang menjadikan Hagia Sophia sebagai museum. Sehingga, bangunan kuno tersebut akan berubah status kembali menjadi masjid pada 24 Juli 2020.
Ternyata, Hagia Sophia bukan satu-satunya bangunan kuno yang berubah fungsi. Berikut bangunan tempat ibadah yang berubah fungsi seiring berjalannya waktu.

1. Masjid Katsyawah, Aljazair

Masjid Katsyawah, Aljazair Foto: Shutter stock
Aljazair menyimpan banyak warisan sejarah kegemilangan Islam. Negara terbesar di Benua Afrika ini berabad-abad lamanya menjadi bagian dari berbagai dinasti Muslim, mulai dari Umayyah hingga akhirnya Turki Usmani.
Salah satu peninggalan Dinasti Ottoman di Aljazair adalah Masjid Katsyawah (nama lainnya, Masjid Ketchaoua). Masjid Katsyawah terbilang unik karena memadukan gaya arsitektur Moor dan Byzantium. Masjid ini berdiri sejak awal abad ke-17.
ADVERTISEMENT
Namun, Casbah pun mengalami nasib sebagaimana bangunan-bangunan indah di Aljazair. Sejak 1845 hingga 1962, Prancis mulai menguasai seluruh Aljazair. Otoritas setempat lantas mengubah Masjid Katsyawah menjadi Gereja Katedral St Philippe.
Sesudah Aljazair berhasil merebut kemerdekaan, bangunan bersejarah ini akhirnya menjadi masjid kembali sampai sekarang. Walaupun berganti-ganti fungsi, penampakan bangunan Masjid Katsyawah tetap dipertahankan sebagaimana aslinya

2. Masjid Selimiye, Siprus

Masjid Selimiye, Siprus Foto: Shutters stock
Awalnya, Masjid Selimiye merupakan katedral Katolik Roma Saint Sophia. Namun, berubah fungsi menjadi masjid pada 1570, setelah pemerintahan Ottoman menguasai Nicosia.
Saat perubahan fungsi bangunan ini menjadi masjid, dilakukan beberapa perubahan terhadap bangunan ini. Orientasi bangunan yang semula mengarah ke Jerusalem di Palestina di ubah ke arah Ka’bah di kota Mekkah. Nama Selimiye sendiri baru digunakan untuk menyebut masjid ini sejak 1954 sebagai penghormatan kepada Sultan Selim II, sang penakluk Cyprus.
Masjid Selimiye, Siprus Foto: Shutter stock
Hampir seluruh bangunan ini merupakan bangunan asli dari Katedral St. Shopia namun dengan begitu banyak renovasi termasuk dua menaranya yang tak pernah selesai dibangun kemudian diselesaikan pembangunannya sebagai dua menara masjid bergaya Turki Usmani, tempat muazin mengumandangkan azan.
ADVERTISEMENT
Sampai pada 1959, muazin yang akan mengumandangkan azan, akan memanjat ke menara ini melalui 170 anak tangga baru kemudian mengumandangkan azan dari balkon menara. Kini hal tersebut sudah digantikan dengan pengeras suara yang dipasang di menara masjid.

3. Masjid Attarine, Mesir

Masjid Attarine, Mesir Foto: Shutter stock
Masjid Attarine merupakan salah satu bangunan keagamaan yang dibangun pada saat Kekaisaran Bizantium berkuasa di Mesir, sekitar tahun 337 Masehi. Pada masa itu, bangunan asli dari Masjid Attarine merupakan sebuah gereja bernama Gereja St. Athanasius.
Pada tahun 641, ketika pasukan Khilafah menguasai Alexandria, bangunan ini mengalami pengalihan fungsi dan di renovasi sebagai masjid. Masjid yang saat ini berdiri merupakan bangunan yang telah berkali-kali direnovasi karena kerusakan yang ditimbulkan oleh berbagai peperangan.
ADVERTISEMENT
Sebelum menjadi masjid, bangunan ini merupakan gereja yang telah dibuka sejak 370 Masehi. Kemudian berubah menjadi masjid yang dibuka sejak 1976. Beberapa kali renovasi dilakukan saat pemerintahan Ottoman.
Bagian dalam masjid ini terdiri dari dua lantai untuk memisahkan jemaah laki-laki dan perempuan ketika pelaksanaan ibadah. Ukiran-ukiran geometris berbentuk bunga di bagian kubah masjid ini menjadi salah satu ciri khas dari masjid Attarine ini.

4. Masjid Agung Al-Omari, Beirut

Masjid Al-Omari, Beirut Foto: Shutter stock
Sebelum menjadi masjid, Masjid Agung Al-Omari merupakan sebuah kuil atau tempat pemandian Romawi sebelum dibangun gereja. Kemudian bangunan tersebut diubah menjadi masjid setelah penaklukan Islam dan diberi nama Umar Bin Khattab.
Namun, pada awal abad ke-12, tentara salib menyerang Beirut dan mengubahnya menjadi gereja kembali. Pada 1187, Saladin, seorang penjajah muslim, membuatnya beralih fungsi menjadi masjid lagi.
ADVERTISEMENT
Drama beralih fungsi pun tak berakhir. Tentara salib kemudian merebutnya kembali dan mengubahnya menjadi sebuah katedral pada tahun 1197.
Akhirnya pada tahun 1291, Mamluk menguasai Beirut dan mengubahnya kembali menjadi masjid, yang masih beroperasi hingga saat ini.

5. Teritori Palestina-Masjid di kota Nablus, Palestina

Masjid agung Palestina Foto: Shutter stock
Masjid yang berada di Kota Nablus, tepi Barat Palestina juga mencerminkan sejarahnya yang panjang dari era Bizantium, penaklukan Islam, Perang Salib, dan periode Mamluk.
Sejumlah masalahnya dikaitkan dengan Yudaisme dan Kristen, contohnya masjid Al Khadra, yang telah menjadi masjid sejak 1187 setelah sebelumnya sebagai gereja selama Perang Salib.
Masjid agung kota ini awalnya adalah sebuah gereja yang dibangun oleh Kaisar Romawi Justinian I pada abad ke-6. Pada 1186, bangunan ini diubah menjadi masjid oleh Ayyubiyah setelah penaklukan Saladin.
ADVERTISEMENT

6. Masjid Cordoba, Spanyol

Cordoba, Spanyol Foto: Shutter Stock
Sebelum menjadi masjid semenjak kekhalifahan Umayyah abad ke-10 dan ke-11, bangunan ini pernah menjadi menjadi tempat ibadah umat Katolik sejak penaklukan kembali Kristen atas kota pada tahun 1236.
Berdiri di kaki bukit Siera de Montena, Masjid Cordoba menjadi saksi kemasyhuran peradaban Islam di bumi Spanyol. Masjid Cordoba dulunya sebuah katedral bernama Visigoth St Vincent. Pertama kali diubah menjadi Masjid tahun 784 M di bawah kepemimpinan Abd ar-Rahman I.
Aktivitas masjid digunakan juga untuk pengadilan syariah selain aktivitas ibadah. Masjid Agung Cordoba menjadi pusat keislaman di Andalusia selama tiga abad. Cordoba yang menjadi pusat pemerintahan Islam di Spanyol juga turut menjadikan Masjid yang pernah bernama Al Jami ini menjadi pusat kegiatan pemerintahan dan aktivitas warga.
Masjid Cordoba, Spanyol Foto: Shutter Stock
Masjid kembali berubah menjadi katedral pada masa penaklukan tentara Kristen pada abad ke-16. Bagian tengah masjid berubah menjadi altar utama dan tempat paduan suara. Arsitekturnya sangat khas peninggalan Islam dengan pilar-pilar dan struktur marmer. Arsitektur Masjid Cordoba menyerupai struktur Masjid Agung Damaskus, Suriah.
ADVERTISEMENT
Namun, goresan kaligrafi ayat-ayat Alquran pada dinding mihrab masih dipertahankan. Meski berubah menjadi katedral, UNESCO pada 15 Desember 1994 menetapkan Masjid Cordoba sebagai salah satu tempat peninggalan yang sangat bersejarah dan penting di dunia.

7. Masjid Umayyad, Suriah

Masjid Umayyad, Suriah Foto: Shutter stock
Masjid Umayyah di Kota Tua Damaskus adalah salah satu tempat ibadah paling suci dalam Islam. Terletak di situs sebuah kuil Yupiter yang ditransformasikan oleh Kaisar Romawi Theodosius I menjadi sebuah gereja pada abad keempat.
Masjid Umayyad menjadi masjid di abad ke-7 yang masih berisi tempat suci Yohanes Sang Pembaptis.
Di dalam masjid, terdapat dua monumen gereja yang menunjukkan bahwa masjid ini dibangun di atas peninggalan gereja. Dua monumen itu adalah tempat pembaptisan, dahulu digunakan untuk membaptis bayi, dan ukiran Yunani di dinding yang menggambarkan memuji Kristus.
ADVERTISEMENT
Mengutip Alarabiya, Keberadaan yang menonjol dari makam Santo Yohanes di salah satu masjid tertua di dunia Islam ini, menunjukkan posisi yang dimiliki Kristus dalam Islam dan Kristen. Kristus sendiri merupakan seorang nabi dalam Islam dan seorang yang suci bagi orang Kristen.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona