Setelah 44 Tahun, Taman Margasatwa Ragunan Luncurkan Logo dan Maskot Baru

9 Januari 2025 11:52 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PJ Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi didampingi Sekda Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali, Kadis Pertamanan dan Hutan Kota Bayu Meghantara saat peluncuran logo dan maskot Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta, Rabu (9/1/2025). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
PJ Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi didampingi Sekda Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali, Kadis Pertamanan dan Hutan Kota Bayu Meghantara saat peluncuran logo dan maskot Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta, Rabu (9/1/2025). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Taman Margasatwa Ragunan (TMR) memperkenalkan logo barunya kepada wisatawan, sebagai sarana branding kebun binatang tersebut. Logo baru itu menggantikan logo lama Ragunan sebelumnya, yang telah digunakan sejak 44 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Bayu Meghantara, mengatakan logo Ragunan yang lama tersebut telah digunakan sejak tahun 1981 dan belum pernah berubah.
"Logo di Ragunan sudah sejak tahun 1981, dan belum pernah berubah. Jadi, logonya dulu memiliki gambar seperti majalah Bobo. Karena di situ ada Bona, Rong Rong, dan lainnya," kata Bayu, seperti dikutip dari Antara.
Pengunjung yang tengah berwisata di Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta Selatan pada Jumat (27/12/2024). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Logo baru Ragunan menggambarkan jejak kaki orangutan, taring harimau, gading gajah, dan elang bondol, yang kemudian disatukan dalam sebuah kesatuan seperti pohon.
"Warnanya hijau, kemudian di bawah itu warnanya coklat. Jadi, menggambarkan tanah dengan kehijauannya, karena TMR ini merupakan sebuah kawasan konservasi," ujar Bayu.

Makna dari Logo Baru Ragunan

Maskot baru Taman Margasatwa Ragunan, Elbo berpose dengan logo baru usai peluncuran logo dan maskot Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta, Rabu (8/1/2025). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
Setiap elemen dalam logo tersebut semuanya memiliki makna tersendiri, yang mencerminkan keunikan Taman Margasatwa Ragunan.
ADVERTISEMENT
Adapun, jejak kaki orangutan yang merupakan satwa khas Indonesia, mewakili Taman Margasatwa Ragunan yang memiliki fasilitas Pusat Primata Schmutzer.
Lalu, elang bondol mewakili maskot Kota Jakarta, sementara taring harimau dan gading gajah melambangkan kekuatan dan status.
Peluncuran logo baru Taman Margasatwa Ragunan pun dilakukan berbarengan dengan peresmian maskot Taman Margasatwa Ragunan, yakni Elbo dalam rupa satwa elang bondol.
"Setahun ini, kami selesaikan di akhir tahun 2024 peresmian logo baru dan maskot," uungkap Bayu.

Sekilas Tentang Taman Margasatwa Ragunan

Sejumlah Pengunjung berwisata saat libur Natal dan Tahun Baru di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Jumat (27/12/2024). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Taman Margasatwa Ragunan sudah berdiri sejak tahun 1864 di Batavia (kini Jakarta), dengan nama "Planten en Dierentuin". Tempat wisata ini pertama kali di kelola oleh perhimpunan penyayang Flora dan Fauna Batavia (Culture Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia ).
ADVERTISEMENT
Taman ini berdiri di atas lahan seluas 10 hektare, di Jalan Cikini Raya No. 73, yang dihibahkan oleh pelukis ternama di Indonesia, Raden Saleh.
Dengan perkembangan Jakarta, Cikini menjadi tidak cocok lagi untuk peragaan satwa. Pada masa Gubernur DCI Jakarta Dr. Soemarno di tahun 1964, dibentuk Badan Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Kebun Binatang, untuk memindahkan tempat wisata ini dari Jalan Cikini Raya No. 73, ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang diketuai oleh Drh. T.H.E.W. Umboh.
"TMR cikal bakalnya dari kawasan Cikini, dan Alhamdulillah diresmikan tanggal 22 Juni bertepatan dengan hari ulang tahun Kota Jakarta di tahun 1964. Jadi, kurang lebih sekarang sudah 60 tahun," jelas Bayu.
Tempat wisata ini merupakan lokasi yang sangat tepat untuk menjadi tujuan edukasi dan rekreasi, karena memungkinkan pengunjung dapat melihat dan mempelajari berbagai spesies hewan, sambil menikmati alam.
ADVERTISEMENT