Setelah Vakum Satu Tahun, Tradisi Pacu Jawi Kembali Digelar di Tengah Pandemi

4 Maret 2021 15:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tradisi Pacu Jawi Foto: Ismar Patrizki/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Tradisi Pacu Jawi Foto: Ismar Patrizki/Antara
ADVERTISEMENT
Tradisi alek anak nagari Pacu Jawi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali digelar setelah sempat terhenti selama satu tahun akibat pandemi COVID-19. Pacu Jawi merupakan hajatan masyarakat Tanah Datar yang dilakukan dengan balap sapi.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Kabupaten Tanah Datar, Efrison di Batusangkar, Rabu (3/3), mengatakan alek Pacu Jawi resmi dibuka pekan ini dan bertempat di Nagari Cubadak kecamatan Lima Kaum, Sumatera Barat.
"Dalam rangka melestarikan nilai-nilai budaya dan menggerakkan kembali ekonomi masyarakat di masa pandemi COVID-19, mulai hari ini, Rabu (3/3), Sabtu (6/3), dan Sabtu (13/3), Pacu Jawi kembali digelar," kata Efrison, sebagaimana dikutip dari Antara.
Tradisi Pacu Jawi Foto: Ismar Patrizki/Antara
Efrison mengatakan karena pandemi masih mewabah, pelaksanaan ajang Pacu Jawi akan dilaksanakan dengan tetap didampingi protokol kesehatan yang ketat, seperti memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak fisik antar pengunjung dan peserta.
Ia juga menjelaskan, nantinya di lokasi acara pihak penyelenggara juga akan menyediakan tempat cuci tangan, dan pengunjung yang hadir tanpa menggunakan masker dilarang untuk menyaksikan Pacu Jawi. Selain itu, pihaknya juga akan membatasi jumlah penonton yang datang untuk menghindari aksi kerumunan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, diharapkan penerapan protokol kesehatan yang disiplin bisa memutus penyebaran COVID-19, terutama di sektor pariwisata.
"Ayo, datang dan saksikan alek anak nagari Pacu Jawi sambil menikmati kuliner Nagari Cubadak dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Tradisi Pacu Jawi Foto: Ismar Patrizki/Antara
Selain atraksi Pacu Jawi, tempat wisata yang harus dikunjungi bila ke Tanah Datar adalah Emersia Waterpark yang berlokasi di pusat Kota Batusangkar, atau sekitar 200 meter dari Lapangan Cindua Mato arah ke Sungayang.
Meski baru diresmikan oleh pemerintah setempat, destinasi wisata tersebut sudah masuk ke dalam kategori top 13 destinasi wisata bersama dengan destinasi lainnya di Tanah Datar. Di antaranya objek wisata Istano Basa Pagaruyung, Nagari Tuo Pariangan, Panorama Puncak Pato, Panorama Tabek Patah, Danau Singkarak, Lembah Anai, dan Batu Angkek-Angkek.
ADVERTISEMENT
Kemudian Puncak Aua Sarumpun, Aia Angek Padang Gantiang, Pandai Sikek, Pasar Van der Capellen, Emersia Waterpark dan Atraksi Pacu Jawi. Tradisi Alek Anak Nagari Pacu Jawi ini biasanya digelar tiga kali dalam satu tahun.
Tradisi ini memiliki filosofi unik, yaitu menjadi penggambaran bahwa pemimpin dan rakyat dapat berjalan bersamaan tanpa adanya kelas sosial yang membatasinya. Meskipun Pacu Jawi dilakukan dengan bentuk balapan, tidak ada lawan dalam pertandingan tersebut. Maka dari itu, tidak ada menang dan kalah dalam atraksi wisata asli Minang Kabau itu.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).