Shi Cheng, Kota di China yang Ada di Bawah Air dan Berusia 1.400 Tahun

6 Desember 2021 7:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seseorang melihat Shi Cheng Underwater City di China melalui laptop. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seseorang melihat Shi Cheng Underwater City di China melalui laptop. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah kota di China yang diberi nama Shi Cheng atau berarti singa, berasal dari tahun 621 masehi. Hingga akhirnya pada tahun 1959 pemerintah China membangun Bendungan Xin'an.
ADVERTISEMENT
Hal itu menyebabkan banjir di Kota Shi Cheng dan memaksa ribuan orang untuk meninggalkan rumah mereka. Mulai dari kejadian di tahun 1959, hal itu membuat Kota Shi Cheng seolah terlupakan.
Usut punya usut, ternyata Kota Shi Cheng sengaja dibuat banjir untuk membuka jalan bagi Bendungan Xin'an yang akan dibangun pembangkit listrik tenaga air di sekitarnya.
Sekitar 300 ribu orang dipindahkan untuk proyek tersebut, yang beberapa di antaranya memiliki keluarga dan telah tinggal di kota Shi Cheng selama berabad-abad.
Dilansir BBC, sekitar tahun 2001 kota ini kembali ditemukan oleh Pemerintah China saat mengatur sebuah ekspedisi untuk mencari sisa dari kota yang hilang tersebut.
Shi Cheng sendiri lebih sering dijuluki sebagai Atlantis dari Timur oleh para wisatawan. Kota di bawah air ini menjadi mesin waktu yang megah dan misterius untuk kembali ke masa Kekaisaran China.
ADVERTISEMENT
Arsitektur batu yang berdiri kokoh di kedalaman 40 meter di Danau Qiandao, Provinsi Zhejiang, ini berasal dari masa Dinasti Ming dan Qing yang memerintah China dari tahun 1368 hingga 1912.
Pada tahun 2011, Chinese National Geography menerbitkan foto dan ilustrasi yang belum pernah dilihat sebelumnya. Agar masyarakat umum bisa membayangkan bagaimana kota itu saat masa kejayaannya.
Danau Qiandao, China. Dokumentasi foto: Wikimedia Commons.
Dari foto yang dirilis terungkap bahwa kota itu punya lima pintu masuk berbeda. Jalan kotanya juga lebar dan memiliki 265 belokan. Di sana ada patung singa, naga, burung, phoenix, dan prasasti sejarah yang diawetkan, yang beberapa di antaranya berasal dari tahun 1777.
Tembok kota tersebut juga diyakini berasal dari abad ke-16. Ukiran tradisional China juga menghiasi bangunan yang ada di sana.
ADVERTISEMENT
Meski berada di bawah air, kota ini tetap terpelihara dengan baik. Karena air benar-benar melindunginya dari angin, hujan, dan cahaya matahari.
Ukiran tradisional China yang berada di Kota Shi Cheng. Dokumentasi foto: Wikimedia Commons.
Dilansir Ranker, ukuran kota ini diduga seluas 60 kali lapangan sepak bola. Awalnya Pemerintah China ingin memindahkan Shi Cheng ke tanah yang kering, supaya para wisatawan bisa melihatnya secara langsung. Namun, terkendala karena tidak ada ruang yang besar untuk membangun kembali kota yang tersisa di bawah air.
Untuk menyelam ke Danau Qiandao demi menjelajahi Shi Cheng, dibutuhkan penyelam yang berpengalaman atau didampingi oleh pemandu yang terlatih.
Berikut adalah video penyelaman yang diunggah di YouTube dari channel CDub, yang videonya diambil oleh Carolyn Wang.