Sistem Silva, Metode Kompas yang Harus Dipelajari oleh Traveler Pemula

18 Agustus 2022 17:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kompas. Foto: ByGurzoglu/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kompas. Foto: ByGurzoglu/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Di era modern seperti saat ini, ada beberapa barang yang dulunya mungkin penting, tapi sekarang jarang digunakan oleh para traveler, misalnya seperti kompas.
ADVERTISEMENT
Dulu alat ini sering digunakan untuk mencari arah dan jalan ketika para traveler sedang bepergian atau berada di hutan belantara. Kini, hal tersebut dinilai tak diperlukan lagi, karena banyak cara untuk mencari jalan.
Selain itu, sebenarnya tidak semua orang bisa menggunakan kompas, karena dinilai cukup sulit mencari arah dengan menggunakan alat tersebut.
Nah, untuk traveler pemula yang penasaran bagaimana cara menggunakan kompas, mungkin tiga cara ini bisa menjadi petunjuk untuk kamu.
Ilustrasi kompas. Foto: Olivier Le Moal/Shutterstock
Namun, sebelum menggunakan kompas, ada baiknya kamu mencari tahu dulu kegunaan dari bagian-bagian yang ada di dalamnya. Mulai dari arti garis, bagian mana yang berputar, hingga kenapa bagian tersebut bisa berputar.
Salah satu metode kompas yang bisa dipelajari oleh traveler pemula adalah sistem silva. Metode ini merupakan cara untuk mempelajari bagaimana menggabungkan kompas dan peta topografi dengan benar, sehingga bisa digunakan dengan mudah.
ADVERTISEMENT
Dilansir Eureka Camping, berikut adalah 3 langkah dalam melakukan sistem silva untuk para traveler pemula.

3 Langkah Melakukan Sistem Silva untuk Para Traveler Pemula

Ilustrasi kompas. Foto: yarbeer/Shutterstock
Langkah 1: Jangan lupa untuk membawa peta dan kompas. Rencanakan tujuanmu dengan detail agar lebih mudah diketahui arahnya.
Sesuaikan antara kompas pada peta, sehingga sama persis dengan pelat dasar kompas yang kamu bawa. Hal itu bertujuan agar garis tersebut akan menghubungkan posisimu saat ini dengan tempat yang ingin dituju.
Langkah 2: Atur arah kompas dengan memutar dial hingga huruf N untuk utara, sejajar dengan utara magnet yang ditunjukkan pada peta. Kamu juga harus dapat menemukan titik tengah kompas yang menunjukkan arah mana yang akan dituju.
Ilustrasi kompas. Foto: yarbeer/Shutterstock
Langkah 3: Ambil kompas dan pegang di depanmu. Pastikan arah panah perjalanan mengarah lurus ke depan. Kemudian, putar dirimu dan lihat jarum magnetnya.
ADVERTISEMENT
Ketika ujung merah berbaris persis dengan panah orientasi, sebaiknya kamu berhenti. Karena arah tersebut menunjukkan arah yang harus dituju oleh kamu.
Lihat ke arah panah dan temukan tempat tertentu yang sedikit tinggi. Naik ke tempat tersebut, lalu kamu bisa melakukan ulang metode 1-3 untuk mencapai tujuanmu.
Meskipun ini adalah sistem navigasi yang disederhanakan, ada satu detail lain yang harus diperhatikan, yaitu tentang jarum magnet.
Ilustrasi kompas. Foto: Triff/Shutterstock
Jarum magnet pada kompas memang akan selalu menunjuk ke utara, tetapi utara itu sendiri bukanlah titik yang tetap dan tidak dapat digerakkan.
Utara yang tetap adalah titik tetap yang tidak pernah berubah. Magnetik utara selalu bergerak, karena sifat medan magnet bumi yang selalu berubah.
Pembuat peta biasanya mempertimbangkan utara yang sebenarnya saat mereka membuat peta. Akan tetapi, banyak peta topografi juga menyertakan informasi tentang 'deklinasi', yang merupakan perbedaan antara utara sejati dan utara magnetik dari titik tertentu.
ADVERTISEMENT
Perbedaan ini dapat bervariasi tergantung pada seberapa jauh pencari arah dari kutub dan ketika dia memeriksa peta. Peta yang benar-benar membantu akan mencatat tahun di mana mereka dicetak dan tingkat pergeseran utara magnetis, karena deklinasi pada tahun 2000 bisa sangat berbeda dari deklinasi pada tahun 2010.