Situs Kuno Suku Aborigin Berusia 8.500 Tahun Ditemukan di Australia Barat

21 September 2020 9:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepulauan Dampier, pesisir barat Australia.  Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Kepulauan Dampier, pesisir barat Australia. Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Sekelompok arkeolog di Australia Barat menemukan dua situs kuno Suku Aborigin yang berusia 8.500 tahun di dasar laut sekitar Kepulauan Dampier, pesisir barat Australia. Di dua situs itu, arkeolog menemukan ratusan perkakas batu yang dibuat oleh Suku Aborigin.
ADVERTISEMENT
Dilansir CNN, para arkeolog mengatakan penemuan bawah laut ini adalah yang pertama dikonfirmasi. Mereka pun optimis bahwa penemuan artefak tersebut akan menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kebudayaan dan teknologi yang dikembangkan oleh generasi pertama Suku Aborigin. Dua situs kuno itu mulanya berada di dataran yang kering, kemudian tenggelam ke dasar laut.
Suku Aborigin Australia. Foto: Shutter Stock
Wilayah Australia Barat lama dikenal memiliki banyak situs sejarah kuno dan tradisi pahat batu. Namun, untuk pertama kalinya arkeolog menemukan situs di dasar laut yang menyimpan banyak bukti peradaban manusia di perairan Australia.
"Kajian yang akan kami lakukan di masa mendatang adalah ... mendalami kemampuan, teknologi, cara mereka membuat perkakas ini, untuk mengetahui apakah mereka memiliki pendekatan kebudayaan berbeda dalam pembuatan perkakas yang sejauh ini belum banyak diketahui di Australia," kata seorang ahli geologi kelautan, Mick O'Leary, salah satu ketua peneliti.
ADVERTISEMENT
Dahulu, banyak permukiman Aborigin yang dibangun di daerah-daerah di tanah kering pada akhir Zaman Es. Saat itu, permukaan laut lebih rendah. Lalu permukiman Aborigin tenggelam saat permukaan air laut naik. Teori ini menurut sebuah studi yang diterbitkan Rabu dari jurnal Plos One.
Kepulauan Dampier, pesisir barat Australia. Foto: Shutter stock
Pantai Australia harusnya lebih luas 160 kilometer menjorok ke laut daripada sekarang, kata tim peneliti, arkeolog Jonathan Benjamin dari Flinders University di Adelaide. Sehingga, sangat mungkin ada banyak situs kuno berada di bawah air.
Para penyelam dari Universitas Flinders berenang sedalam 2,4 meter sampai 11 meter (sekitar 8-36 kaki) ke dasar laut di Pesisir Pilbara untuk mengambil artefak buatan Suku Aborigin. Dasar laut tempat artefak itu ditemukan mulanya adalah daratan yang kering.
ADVERTISEMENT
Para penyelam menemukan alat potong, mesin penggiling, dan palu batu yang berusia ribuan tahun, kata seorang arkeolog, Jonathan Benjamin, ketua peneliti. "Kalian dapat membayangkan kembali kegiatan masyarakat saat itu dan bagaimana mereka menjalankan aktivitas ekonominya," kata Benjamin.
Kepulauan Dampier, pesisir barat Australia. Foto: Shutter stock
Para peneliti masih mempelajari usia pasti artefak tersebut. Sejauh ini, hasil pemeriksaan radiokarbon dan analisis perubahan kedalaman laut menunjukkan situs itu kemungkinan berumur lebih dari 7.500 tahun.
Benjamin mengatakan sebagian besar artefak masih berada di dasar laut. Beberapa yang dibawa ke daratan telah difoto untuk penelitian lebih lanjut dan diserahkan ke pemilik lahan dari masyarakat adat, yaitu Murujuga Aboriginal Corporation.
Kepulauan Dampier, pesisir barat Australia. Foto: Shutter stock
Banyak artefak Aborigin yang telah diambil alih hewan laut sebagai rumahnya. Tapi tim ini mampu mengidentifikasi kerajinan yang terbuat dari batu, ada dua batu gerinda di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Temuan ini menunjukkan bahwa teknik eksplorasi ini berguna dalam mendeteksi situs arkeologi bawah laut, kata para penulis. Mereka berharap dapat memulihkan dan menyelidiki artefak Aborigin kuno ini.
Temuan menunjukkan Aborigin menyimpang dari Eurasia 57.000 tahun yang lalu, mengikuti eksodus tunggal dari Afrika sekitar 75.000 tahun yang lalu. Dari data tersebut menunjukkan bahwa orang Aborigin datang ke Australia sekitar tahun 31.000 tahun yang lalu.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).