Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Situs Machu Picchu Ditutup Sementara Imbas Demo Besar di Peru
24 Januari 2023 13:40 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Ada 417 wisatawan yang terjebak di Machu Picchu dan tak bisa keluar. (Dari jumlah tersebut) lebih dari 300 orang asing," ujar Luis Fernando Helguero, seperti dikutip dari AP News.
Penutupan situs Inca yang berasal dari abad ke-15 itu dilakukan ketika pengunjuk rasa turun ke Lima, Ibu Kota Peru. Banyak dari mereka melakukan perjalanan ke Ibu Kota dari daerah Andes yang terpencil, untuk menuntut pengunduran diri Presiden Dina Boluarte.
"Wisatawan yang telah membeli tiket masuk ke Machu Picchu hingga satu bulan setelah protes berakhir akan dapat pengembalian uang penuh," ujar Helguero.
Sebelumnya, pada Sabtu (21/1) lalu, polisi menggerebek universitas negeri paling penting Peru di Lima, untuk mengusir pengunjuk rasa yang berada di kampus. Dalam penggerebekan ini, lebih dari 100 orang ditahan.
ADVERTISEMENT
Cusco, tempat Machu Picchu berada juga telah menjadi tempat beberapa bentrokan paling intens, yang menyebabkan hilangnya pendapatan pariwisata secara signifikan. Bandara Cusco ditutup sebentar hingga suasana kondusif.
Hingga saat ini, protes masih terjadi dan terkonsentrasi di selatan Peru. Mereka memulai protes sejak Desember 2022 lalu, setelah Presiden saat itu, Pedro Castillo, dimakzulkan dan dipenjara karena mencoba membubarkan kongres.
Dalam protes ini, demonstran menuntut pengunduran diri Boluarte, mantan wakil presiden yang dilantik pada 7 Desember lalu untuk menggantikan Castillo. Mereka juga ingin kongres dibubarkan dan pemilihan baru diadakan. Castillo saat ini ditahan atas tuduhan pemberontakan.