Slab City di California: Dulu Pangkalan Militer, Kini Bebas Hukum dan Aturan

7 Mei 2022 16:56 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Slab City di Amerika Serikat. Foto: Barna Tanko/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Slab City di Amerika Serikat. Foto: Barna Tanko/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Slab City di California, Amerika Serikat, bisa dibilang tidak seperti kota-kota lain yang ada di dunia ini. Kota ini disebut juga sebagai tempat bebas terakhir yang ada di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Kota ini terbilang kecil dan kumuh, ada juga yang menyebutnya sebagai tempat perlindungan. Karena biasanya yang menghuni kota ini adalah keluarga yang jarang beruntung hingga pasangan yang secara sukarela untuk pindah dari tempat mereka sebelumnya.
Bukan hanya itu, kota ini juga ditinggali buronan, mantan pengacara, hingga pekerja konstruksi. Para penduduknya bebas memilih tinggal di mana saja, mulai dari tenda bekas pangkalan militer, mobil, bus, atau van mereka.
Ya, dulunya tempat ini adalah pangkalan militer selama Perang Dunia II. Namun, pangkalan militer itu ditinggalkan setelah perang dan sekarang menjadi rumah bagi banyak orang yang telah memilih untuk hidup di luar pengawasan pemerintah.
Dilansir Ranker, moto dari kota itu adalah memiliki biaya hidup nol. Bisa dibilang ini juga berkaitan dengan aturan hidup yang santai dan tanpa hukum serta aturan yang diterapkan.
ADVERTISEMENT
Moto tersebut berasal dari pria bernama Builder Bill dan mendiang Mike Bright. Builder Bill pindah ke Slab City setelah kehilangan pekerjaannya di konstruksi.
Di Slab City, ia bertanggung jawab atas pembuatan panggung musik, yang berfungsi untuk menghibur para penduduk saat mereka sedang bersantai di sofa usang.
Saat pandemi COVID-19 melanda Amerika Serikat, Slab City juga merasakan dampak secara ekonomi. Karena pendapatan Slab City berasal dari turis yang berkunjung ke kota tersebut.
Slab City di Amerika Serikat. Foto: Barna Tanko/Shutterstock
Jangan taruh ekspektasi lebih di kota ini. Slab City tidak memiliki air yang mengalir, tidak ada tempat pembuangan sampah, bahkan untuk sampai rumah sakit terdekat pun harus menempuh waktu selama 40 menit perjalanan.
Kebebasan Slab City terancam oleh fakta, karena Pemerintah California ingin menjual Slab City dan meminta penduduk di sana untuk menemukan rumah yang lebih layak.
ADVERTISEMENT
Banyak penduduk khawatir bahwa kesepakatan dapat membuat mereka tidak memiliki komunitas atau tempat tinggal, karena Slab City yang tanpa hukum dan aturan merupakan menjadi pilihan terakhir untuk mereka.
Karena ancaman penjualan, beberapa warga Slab City meminta orang-orang untuk bersatu dan membeli tanah itu demi menjamin kelangsungan hidup masyarakat.
Slab City di Amerika Serikat. Foto: Ola Synowiec/Shutterstock
Tetap saja, sebagian besar penduduk di sana hidupnya bergantung pada jaminan sosial atau bantuan pemerintah, jadi tidak mungkin bersatu untuk mengumpulkan dana untuk membeli Slab City.
Kota ini sekarang menjadi surga bagi pelanggaran hukum. Tidak ada yang membayar sewa. Tidak ada yang memaksakan aturan. Karena hukum tidak ada di Slab City.
California mengizinkan orang untuk tinggal di sana dengan imbalan tidak adanya layanan negara bagian. Misalnya, Slab City tanpa penjemputan sampah, dan seluruh kota dipenuhi sampah yang terbakar matahari.
ADVERTISEMENT
Selama musim panas, suhu di Slab City bisa mencapai 49 derajat celsius. Belum lagi kota ini juga tanpa listrik, beberapa warga mengandalkan panel surya untuk menghidupkan listrik mereka.