Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8

ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif, Wishnutama mengakui virus corona sedikit banyak berpengaruh pada pariwisata Indonesia. Namun, dampaknya, dia mengaku belum mengetahui persis.
ADVERTISEMENT
"Cuma seberapa pengaruh saya enggak tahu. Tetapi kalau dari kota tersebut yang terjangkit virus corona ini kan tahun lalu cuma 50.000-an wisatawan. Tapi kan kita tidak bisa bicara kota itu sendiri," kata Wishnutama seusai Ratas dengan Presiden Jokowi, di Istana Negara, Selasa (28/1)
"Pengaruhnya dari yang lain-lain pasti ada pengaruhnya. Karena kan China juga mengeluarkan banyak aturan sekarang. Ya kan. Pihak travel agent-nya dan lain sebagainya. Pasti punya dampak," sambungnya.
Pendiri Net TV itu menjelaskan, negara-negara maju saja saat ini belum melarang wisatawan China berkunjung ke negaranya. Dia mencontohkan Australia dan Amerika.
"Australia juga sempat katanya melarang. Padahal masih hijau. Amerika juga masih oke. Singapura juga masih bukan merah, masih kuning. Jadi, artinya belum dilarang. Kita juga posisinya dari Kemenlu kemarin sudah diskusi juga dengan Bu Retno, dari Kemenlu kita juga masih kuning," sebut Wishnutama.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan Wishnutama, kuning artinya hati-hati, kalau merah artinya tidak ada kunjungan (no travel).
"Khusus di provinsi Hubei itu no travel. Jadi kita harus lihat juga. Jangan terlalu, ada pemberitaan bilang semua negara udah melarang. Lho entar dulu. Saya cek lagi. Diskusi lagi dengan Kemenlu. Ternyata kan belum," tandasnya.
Lebih lanjut, ketika ditanya apakah Kemenparekraf punya pertimbangan untuk melarang wisatawan China berkunjung ke Indonesia, dia mengaku akan mendengar terlebih dahulu pernyataan resmi organisasi kesehatan dunia (WHO) terkait virus tersebut.
"Begini, kita musti denger dulu dari WHO. Bagaimana ini sebenarnya virus corona ini," tandas Wishnutama.