Soetta Dinobatkan sebagai Bandara Paling Pulih dari Pandemi di Asia Pasifik

6 Maret 2024 17:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Foto: e X p o s e/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Foto: e X p o s e/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dinobatkan sebagai bandara paling pulih dari dampak pandemi COVID-19 untuk kawasan Asia Pasifik oleh OAG Aviation Worldwide Limited, lembaga sekaligus platform data terkemuka di dunia untuk industri perjalanan asal Inggris.
ADVERTISEMENT
Bandara Soetta berhasil menyabet medali emas kategori The Most Recovered Airport sebagai pemenang Asia-Pacific (ASPAC) Aviation Network Champions.
Vice President of Corporate Communications PT Angkasa Pura (AP) II, Cin Asmoro, mengatakan penghargaan tersebut sekaligus menjadi bentuk apresiasi bagi seluruh pemangku kepentingan di Bandara Soetta atas upaya keras dalam mempertahankan dan memperkuat konektivitas penerbangan selama pandemi. Di dalam memberikan penghargaan tersebut, OAG melihat pertumbuhan kapasitas maskapai di bandara-bandara Asia Pasifik antara 2019-2023.
Calon penumpang pesawat memindai paspor dan pengenalan wajah di pintu otomatis (autogate) sebelum memasuki area pesawat di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (26/1/2023). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
Ia mengatakan saat pandemi COVID-19 melanda pada awal 2020, AP II dan seluruh pemangku kepentingan berupaya agar pandemi tidak berdampak banyak pada operasional Bandara Soetta yang merupakan gerbang utama negara dan bandara terbesar di Indonesia.
"Kami memahami Bandara Soekarno-Hatta adalah jangkar penerbangan di dalam negeri, di mana penerbangan menjadi transportasi paling efisien di Indonesia yang merupakan negara kepulauan," kata Cin seperti dikutip Antara.
Sejumlah calon penumpang pesawat berada di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (18/5/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Menurut dia, berkat kolaborasi erat seluruh pihak, di antaranya AP II, Satgas COVID-19, maskapai, AirNav Indonesia, TNI, Polri, imigrasi, bea cukai, karantina, ground handling serta didukung penuh Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN, maka Bandara Soetta tidak pernah mengurangi jam operasional di tengah pandemi.
ADVERTISEMENT
"Tetap beroperasi 24 jam setiap hari untuk melayani berbagai jenis penerbangan, termasuk bantuan pandemi dan penerbangan yang membawa vaksin. Kami berterima kasih kepada seluruh stakeholder, kepada seluruh staf bandara atas dedikasinya selama pandemi," ujar Cin.
Lebih lanjut, Cin juga mengatakan saat situasi pandemi mulai membaik, AP II bersama seluruh pemangku kepentingan langsung berupaya kembali memperkuat konektivitas penerbangan di Bandara Soetta.
"Ketika situasi pandemi mulai membaik, seluruh stakeholder berkolaborasi dalam meningkatkan kembali konektivitas penerbangan agar Bandara Soekarno-Hatta dapat berkontribusi optimal terhadap pemulihan pariwisata dan ekonomi nasional," ujarnya.

Lalu Lintas di Bandara Soetta saat Pandemi

Sejumlah calon penumpang pesawat berada di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (18/5/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sedangkan, Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Dwi Ananda Wicaksana, mengatakan lalu lintas penerbangan di Bandara Soetta sempat mengalami penurunan drastis akibat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Banyak pelajaran yang kami dapat ketika pandemi melanda. Namun demikian, Bandara Soekarno-Hatta memiliki operasional yang tangguh dan cepat beradaptasi sehingga dapat menghadapi tantangan pandemi. Berkat dukungan dari seluruh stakeholder, Bandara Soekarno-Hatta dapat mempertahankan serta meningkatkan kembali konektivitas penerbangan," ucap Dwi.
Ia menjelaskan lalu lintas penerbangan turun drastis pada 2020 dan 2021 karena dampak pandemi, namun kemudian berkat kolaborasi yang baik di antara para pemangku kepentingan, lalu lintas kembali meningkat cepat pada 2022 hingga berlanjut ke 2023.
Pada 2019 sebelum pandemi, jumlah penumpang di Bandara Soetta tercatat 54,5 juta penumpang, lalu turun drastis pada 2020 saat pandemi melanda, yakni menjadi 20,6 juta penumpang dan kembali turun pada 2021 ke 18,8 juta penumpang.
ADVERTISEMENT
Ketika kondisi pandemi membaik, AP II bersama seluruh pemangku kepentingan berupaya untuk meningkatkan kembali konektivitas dengan membuka rute penerbangan baru, mengaktifkan kembali rute yang sempat ditutup, dan menambah frekuensi penerbangan di rute eksisting.
Pada 2022, jumlah penumpang pesawat meningkat hingga sebanyak 40,5 juta penumpang dan pada 2023 mencapai 50,9 juta penumpang atau merefleksikan tingkat pemulihan (recovery rate) sebesar 93 persen dibandingkan dengan 2019 saat belum ada pandemi.