Stasiun 'Hantu' di London Kosong Selama 30 Tahun, Bisa Disewa Rp 58 Juta per Jam
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir The Sun, Transport for London (TFL) menyatakan bahwa mereka memiliki beberapa area eksklusif yang dapat disewa oleh kru film untuk dijadikan lokasi syuting.
Seperti contohnya stasiun Aldwych, yang ditutup pada tahun 1994, Bank (cabang Waterloo & City Line), dan Charing Cross yang bisa dijadikan untuk lokasi syuting.
Stasiun Aldwych sendiri sudah masuk menjadi lokasi syuting untuk beberapa acara tv dan film, seperti Sherlock Holmes, Atonement, V for Vendetta, dan Superman IV: The Quest for Peace.
Terminal bawah tanah yang kosong itu disebut sebagai stasiun hantu setelah ditutup untuk umum sekitar 30 tahun yang lalu dengan peta rute perjalanan yang masih menempel di dinding.
Di Charing Cross, ada dua peron bekas dan tiga eskalator yang benar-benar terpisah dari stasiun lainnya. Ini karena jalur Jubliee menghentikan layanannya ke stasiun pada tahun 1999 yang berarti bahwa kru film dapat menyewanya, sambil tidak mengganggu publik.
ADVERTISEMENT
Stasiun ini lah yang digunakan untuk salah satu adegan di film Killing Eve dan Skyfall.
Kru juga dapat menyewa satu peron di stasiun Bank cabang Waterloo & City Line, di mana tempat tersebut adalah tempat pengambilan gambar film Sliding Doors.
Berapa Harga Sewa Stasiun Hantu di London?
Jika ingin menyewa stasiun hantu ini dan mendapatkan kereta untuk syuting, para pembuat film harus membayar 3 ribu poundsterling atau setara dengan Rp 58 juta per jam.
"Biaya untuk area eksklusif saat ini mulai dari 2 ribu poundsterling atau setara dengan Rp 38 juta per jam untuk stasiun atau 3 ribu poundsterling setara dengan Rp 58 juta per jam dengan penggunaan tambahan kereta," kata pihak TFL.
ADVERTISEMENT
Menyewa stasiun terbengkalai dengan kereta Anda sendiri akan menghabiskan biaya lebih banyak daripada menutup jalan di London yang akan membuat kru syuting kembali membayar sebesar 2.800 poundsterling setara dengan Rp 54 juta.
Transport for London juga mengatakan bahwa mereka lebih suka para kru film tidak menggunakan listrik mereka ketika menyewa stasiun tersebut.
“Kantor Film menyatakan bahwa mereka umumnya meminta kru film menggunakan peralatan yang dioperasikan dengan baterai karena mereka beroperasi pada sistem tegangan yang berbeda dengan pengaturan domestik standar dan koneksi ke catu daya mereka harus diawasi oleh ahli listrik spesialis," kata pihak TFL.