Studi: Bangladesh Jadi Negara dengan Kualitas Udara Paling Buruk di Dunia

27 Oktober 2024 9:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Suasansa di Dhaka, Bangladesh. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Suasansa di Dhaka, Bangladesh. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bangladesh baru-baru ini kembali dinobatkan sebagai negara dengan kualitas udara paling buruk di dunia. Hal tersebut terungkap berdasarkan studi yang dilakukan baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
Dilansir Pulse, dalam studi yang dirilis Institut Kebijakan Energi Universitas Chicago, Amerika Serikat (AS), Bangladesh mendapat predikat sebagai negara dengan polusi paling parah di dunia yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia seperti emisi rumah tangga, limbah industri, transportasi dan lain sebagainya.
Warga Dhaka, Bangladesh beraktivitas didalam kepungan asap polusi. Foto: REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Jika diukur berdasarkan kualitas udaranya, Bangladesh memiliki rata-rata Partikulat Materi (PM) 2,5 sebesar 74 mikrogram per meter kubik, dibandingkan dengan India, Cina, dan AS yang memiliki kadar masing-masing 58,7, 30,2, dan 7,8.
Menurut data Global Air Quality Guidelines atau Pedoman Kualitas Udara Global 2021 yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polusi rata-rata nasional di Bangladesh mengakibatkan hilangnya sekitar 6,8 tahun kehidupan per orang.
Lantas, apa yang menyebabkan Bangladesh jadi negara dengan polusi paling tinggi di dunia? Berikut alasannya.
ADVERTISEMENT

Alasan Bangladesh Jadi Negara Paling Berpolusi di Dunia

Penggunaan bahan bakar padat seperti batu bara dan kayu secara rutin, terutama di daerah pedesaan, menambah polusi udara dalam ruangan dan berdampak tidak hanya pada orang yang memasak tetapi juga kualitas udara di negara tersebut.
Kemudian diperparah dengan manajemen saluran air atau waste management yang buruk. Saluran-saluran air di Bangladesh kebanyakan tercemar oleh limbah industri dan juga limbah yang tidak terolah dengan baik seperti plastik sampah dan sebagainya.
Warga Dhaka, Bangladesh beraktivitas didalam kepungan asap polusi. Foto: REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Hal ini membuat beberapa sumber air di Bangladesh tercemar dan mengganggu kesehatan orang-orang yang meminumnya. Tak hanya itu, Air yang tercemar juga membahayakan kesehatan ekosistem, keanekaragaman hayati, dan pertanian.
Aktivitas industri seperti air limbah dari saluran pembuangan atau pembuangan industri, serta praktik pertanian seperti penggunaan pestisida dan pupuk, berkontribusi terhadap memburuknya polusi tanah, air, dan udara di Bangladesh.
ADVERTISEMENT

Kendaraan Tua

Ilustrasi Suasansa di Dhaka, Bangladesh. Foto: Shutter Stock
Mayoritas kendaraan dan bus di Bangladesh kebanyakan sudah usang dan jadul atau telah berada di usia senja.
Kendaraan-kendaraan tua yang tidak sesuai standar emisi internasional tentu berkontribusi terhadap buruknya kualitas udara di negara tersebut.
Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna menyebabkan pelepasan nitrogen dioksida, dan polutan udara berbahaya lainnya.
Menurut Otoritas Transportasi Jalan Bangladesh, 568.000 kendaraan terdaftar tidak memiliki sertifikat kelayakan jalan pada bulan April 2024, naik 60.000 dari bulan Januari 2022.

Dampak Polusi Bangladesh

Warga Dhaka, Bangladesh beraktivitas didalam kepungan asap polusi. Foto: REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Bangladesh menghadapi dampak lingkungan dan kesehatan yang parah akibat polusi. Laporan Bank Dunia mengungkapkan bahwa polusi udara, polusi air, dan paparan timbal menyebabkan 272.000 kematian yang dapat dicegah dan 5,2 miliar hari penyakit setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Polusi udara rumah tangga dan luar ruangan adalah yang paling berbahaya, menyebabkan 55% kematian dini. Keracunan timbal juga mengakibatkan hilangnya 20 juta poin IQ pada anak-anak setiap tahunnya.