Survei: Gen Z Lebih Senang Traveling ke Destinasi Tak Terlalu Populer

17 Juli 2019 7:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi traveling di Singapura dan menyambangi Kampong Glam Foto: Dok. Booking.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi traveling di Singapura dan menyambangi Kampong Glam Foto: Dok. Booking.com
ADVERTISEMENT
Menyambangi destinasi wisata populer saat traveling tentunya jadi keinginan hampir seluruh traveler saat liburan. Semua orang rasanya mungkin saja akan berlomba demi mendapatkan foto terbaik ketika tengah berada di landmark atau destinasi impian. Tapi rupanya, hal ini tak sepenuhnya berlaku pada Generasi Z (Gen Z).
ADVERTISEMENT
Generasi Z adalah orang-orang yang lahir pada pertengahan tahun 1995 hingga tahun 2010. Sehingga di masa kini, mereka berada pada kisaran usia 9-24 tahun.
Ilustrasi traveler membagikan perjalanannya lewat media sosial Foto: Dok. Booking.com
Menurut studi yang dilakukan perusahaan e-commerce traveling Booking.com, hampir seluruh traveler dari segala usia menginginkan liburan atau perjalanan wisata yang ramah lingkungan.
Namun, Gen Z memiliki perhatian yang lebih terhadap perjalanan, terutama dampaknya pada lingkungan. Riset membuktikan bahwa 54 persen Gen Z menyatakan dampak traveling pada lingkungan jadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan saat traveling.
Sekitar 52 persen di antaranya memilih untuk berkunjung ke destinasi yang kurang populer daripada destinasi ternama, untuk mengurangi dampak buruk bagi lingkungan yang bisa terjadi. 56 persen traveler Gen Z yang menjadi sampel dalam riset juga menyatakan bahwa mereka lebih memilih untuk menginap di akomodasi yang ramah lingkungan.
Ilustrasi traveler Gen Z Foto: Dok. Booking.com
Walaupun persentase terkait keputusan menginap di akomodasi ramah lingkungan milik Gen Z dinilai masih lebih rendah dari pada Baby Boomers yang mencapai 62 persen, Gen X (60 persen), dan Milenial (58 persen), sekitar 63 persen Gen Z akan mempertimbangkan untuk tidak mengunjungi destinasi wisata tertentu. Hal ini dilakukan apabila kunjungan mereka membawa ancaman kerusakan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Menariknya lagi, traveler yang termasuk dalam kategori usia ini juga memiliki kesadaran dan keinginan tersendiri untuk berkontribusi, baik terhadap alam maupun komunitas yang mereka kunjungi. Karenanya sekitar 52 persen traveler yang menjadi sampel riset mengatakan, bahwa mereka mau menjadi sukarelawan (volunteer) saat traveling.
Traveling sambil bekerja dengan penduduk lokal Foto: Dok. Booking.com
Sementara itu, sekitar 44 persen traveler Gen Z setuju bahwa memberikan kontribusi pada komunitas lokal saat bepergian merupakan hal yang penting. Gen Z juga lebih senang menggunakan alat transportasi yang ramah lingkungan untuk mengurangi jejak karbon di tempat mereka berlibur.
Misalnya saja dengan menggunakan mobil rental hybrid atau listrik, angkutan umum, berjalan atau bersepeda begitu tiba di destinasi tujuan. Studi ini dilakukan secara online pada tanggal 1-16 Mei 2019 oleh Booking.com pada 21.807 responden yang berusia 16-24 tahun yang berada di 29 negara.
ADVERTISEMENT
29 negara tersebut adalah Australia, Jerman, Prancis, Spanyol, Italia, China, Brasil, India, Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Indonesia, Kolombia, dan Korea Selatan. Kemudian ada Selandia Baru, Thailand, Argentina, Belgia, Kanada, Denmark, Hong Kong, Kroasia, Taiwan, Meksiko, Belanda, Swedia, Singapura, dan Israel.
Gimana, kamu setuju dengan hasil survei ini atau tidak?