Survei: Kini Banyak Turis yang Tidak Peduli dengan Pandemi COVID-19

28 Juni 2022 14:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi liburan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi liburan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
COVID-19 perlahan tapi pasti kini mulai melandai, setelah menggerayangi semua manusia sepanjang 2 tahun ke belakang. Hal ini terlihat dari kekhawatiran tentang COVID-19 yang perlahan sudah mulai menghilang, karena tingkat vaksinasi yang tinggi, hingga varian Omicron tampaknya telah mencapai puncaknya.
ADVERTISEMENT
Melihat hal tersebut, banyak negara-negara di seluruh dunia telah melonggarkan atau sepenuhnya membatalkan pembatasan perjalanan internasional.
Dilansir Travel Pulse, dalam survei baru-baru ini yang dilakukan oleh perusahaan data dan analitik terkemuka GlobalData, 57 persen turis mengatakan bahwa mereka tidak khawatir atau tidak peduli lagi tentang penyebaran COVID-19.
Ilustrasi wisatawan liburan di pantai Foto: Dok. Kemenparekraf
Ini menegaskan sikap yang tampaknya telah diadopsi dunia terhadap pandemi saat ini, yaitu bahwa kita harus memperlakukan virus sebagai endemik dan belajar untuk hidup dengannya.
“Prospek pariwisata di banyak negara lebih cerah daripada waktu mana pun dalam dua tahun terakhir,” kata Analis Perjalanan dan Pariwisata di GlobalData, Hannah Free.
“Namun, turbulensi dan ketidakpastian COVID-19 telah menciptakan beberapa tantangan yang kemungkinan akan semakin memperumit pemulihan. Meningkatnya permintaan, ditambah dengan PHK massal dan persaingan untuk bakat dengan sektor lain, telah mengakibatkan kekurangan tenaga kerja yang meluas di beberapa ekonomi pariwisata, seperti Inggris, Belanda, dan Spanyol," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Pariwisata yang perlahan mulai bangkit kembali juga membuat bisnis kini perlu memprioritaskan langkah-langkah kebersihan, serta keamanan dan kesehatan untuk lebih meningkatkan kepercayaan turis.
Ilustrasi turis di Hong Kong. Foto: noina/shutterstock
GlobalData mengemukakan bahwa protokol kesehatan terkoordinasi yang dirancang untuk melindungi pekerja, komunitas dan pelancong, serta mendukung perusahaan dan tenaga kerja mereka, harus ditetapkan untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan turis.
“Pemulihan industri perjalanan dan pariwisata global pasca-pandemi mendapatkan daya tarik, karena permintaan yang terpendam untuk perjalanan internasional menyala kembali,” tambah Hannah Free.
Menurut perkiraan terbaru GlobalData, dalam skala global, keberangkatan internasional akan mencapai 68 persen dari tingkat pra-COVID pada tahun 2022.
Hal ini diharapkan meningkat menjadi 82 persen pada tahun 2023, dan 97 persen pada tahun 2024, sebelum pulih sepenuhnya pada tahun 2025 pada angka 101 persen dari level 2019.
ADVERTISEMENT