Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyebut pariwisata Indonesia harus memiliki inovasi agar bisa bangkit di masa pandemi. Salah satunya, dia ingin menciptakan kawasan yang nyaman bagi milenial sehingga bisa bekerja dari tempat wisata.
ADVERTISEMENT
Salah satunya dengan menggarap skema pariwisata work from destination. Menurutnya, skema pariwisata itu membuat wisatawan menghabiskan waktu lebih banyak di tempat wisata.
Untuk mewujudkan hal itu, Dinas Pariwisita Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut siap mendukung konsep wisata untuk para pekerja atau work from destination. Konsep pariwisata itu dipercaya dapat membantu memulihkan ekonomi pariwisata.
"Sebetulnya potensinya cukup tinggi, apalagi Yogyakarta daya tariknya, kan, luar biasa," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo saat dihubungi di Yogyakarta.
Singgih menyebut, sebelum skema pariwisata tersebut digaungkan oleh Menparekraf, sejumlah hotel di DIY telah menggagas paket work from hotel untuk menarik wisatawan atau pengunjung dari kalangan pekerja.
Mulai dari suasana hingga koneksi internet telah disiapkan para pengelola hotel agar nyaman disinggahi para pengunjung sebagai tempat bekerja.
ADVERTISEMENT
Kampanye berlibur di sekitar tempat tinggal atau 'staycation' selama Lebaran, kata dia, juga terbukti cukup efektif menarik jumlah pengunjung dari kalangan aparatur sipil negara (ASN).
Ia mencatat jumlah kunjungan wisata di DIY selama libur Lebaran 2021 atau mulai 12 hingga 16 Mei 2021 mencapai 93.364 orang berdasarkan data di aplikasi Visiting Jogja.
"Jadi memang di DIY sudah siap dengan beberapa paket-paket terutama hotel," kata dia.
Selain hotel, Singgih menuturkan desa wisata yang ada di DIY juga cukup potensial sebagai tempat work from destination. Apalagi di desa wisata pada umumnya terdapat home stay bisa dimanfaatkan sebagai ruang kerja yang nyaman.
Untuk itu, ia juga mendorong para pengelola desa wisata mampu menyiapkan berbagai fasilitas termasuk koneksi internet dan tingkat elektrifikasi yang stabil.
ADVERTISEMENT
"Tapi pada prinsipnya hotel dan beberapa desa wisata di DIY sudah siap untuk konsep itu," kata dia.
Dari aspek pelayanan, menurut dia, tidak ada perbedaan signifikan dengan konsep wisata lainnya. Mengingat masih dalam situasi pandemi, ia justru menekankan agar setiap pelayanan pariwisata secara prinsip mengacu protokol kesehatan sesuai rambu-rambu yang tertuang dalam aturan PPKM Mikro di DIY.
"Aktivitas wisata maksimal jam sembilan malam, jaga jarak. Itu bagian wajib, prokes wajib," ujar Singgih.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menggaungkan program Work From Bali alias bekerja dari Bali bagi aparatur sipil negara (ASN). Hal ini dalam rangka memulihkan pariwisata Pulau Dewata yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).
ADVERTISEMENT