Susur Gedung Tua Pos Bloc Medan Usia Seabad, Apa Boleh se-Iconic itu?

18 Januari 2024 20:15 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Pos Bloc Medan. Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pos Bloc Medan. Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
Kalau Yogyakarta punya Malioboro, Bandung punya Braga, lantas Medan punya apa ya? Jawabannya, Medan punya Pos Bloc.
ADVERTISEMENT
Gedung berusia 112 tahun ini terletak di Jalan Pos nomor 1 di kawasan heritage Kesawan, pusat Kota Medan. Alias di ‘Jantung Kota’, begitu disebutnya.
Wali Kota Medan Bobby Nasution hanya memberi satu kata untuk menggambarkan bangunan iconic ini.
“Bagus,” kata Bobby saat ditemui kumparan di Hotel Madani, Kota Medan, pada Rabu (17/1).

Seperti apa, sih, sejarah Pos Bloc?

Gedung Pos Bloc Kota Medan. Foto: Tri Vosa/kumparan
Jadi, bila kita lihat ke belakang, sebenarnya gedung ini punya sejarah panjang. Jauh sebelum Indonesia merdeka pada Agustus 1945.
Gedung seluas 1.200 meter ini merupakan bangunan tempahan Hindia Belanda. Posisi rincinya ada di seberang Esplanade atau ruang terbuka Kota Medan saat itu. Yang kini kerap disebut dengan Merdeka Walk.
Pos Bloc dirancang oleh arsitek andal dari Belanda. Namanya Simon Snuyf dari Burgerlijke Openbare Werken (BOW). Itu semacam Dinas Pekerjaan Umum Hindia Belanda.
ADVERTISEMENT
Arsitekturnya juga didesain semenarik mungkin. Ala Eropa dipadukan dengan karakter lokal Kota Medan.
Warna putih mendominasi dibalut dengan oranye khas negeri Kincir Angin. Gaya arsitekturnya biasa dikenal dengan Art Deco Geometric.
Butuh waktu 2 tahun untuk mendirikan bangunan ini. Jadi, bila ditelisik lebih jauh, bangunan ini pertama kali dikerjakan pada 1909 dan selesai pada 1911.
Pos Bloc kini jadi gedung yang dilindungi alias bangunan cagar budaya. Hal ini sesuai dengan UU No.10 tahun 2010 dan Peraturan Daerah Kota Medan No.2 Tahun 2012.

Kalau sekarang sudah jadi icon Kota Medan, bagaimana kondisi terkininya?

Gedung Pos Bloc Kota Medan. Foto: Tri Vosa/kumparan
Pos Bloc kini punya wajah baru usai disulap oleh Pemko Medan pada 2022 lalu. Dalam waktu 6 bulan, eks Kantor Pos Indonesia itu jadi rumah pengembangan UMKM yang aesthetic nan indah.
ADVERTISEMENT
Pos Bloc resmi dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki pada Sabtu malam (29/10/2022).
“Saya melihat Pos Bloc Medan ini menjadi rumah UMKM. Jadi menjual produk UMKM itu ya harus seperti ini, harus dijual di tempat yang kreatif. Saya optimis ini bisa menjadi icon kota Medan,” kata Teten dikutip dari laman Pos Indonesia.

Lalu, bagaimana wajah baru itu?

kumparan mencoba menyusuri Pos Bloc pada Sabtu (13/1/2024) petang. Berusaha mencari momen akhir pekan di saat para pekerja hingga pelajar melepas penat.
Saat tiba di depan gedung berwarna putih itu, penulis disapa hangat satpam yang bertugas. Budi Santoso namanya.
Budi menjelaskan, waktu operasional Pos Bloc. Katanya, di hari biasa, Pos Bloc buka pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB. Sedangkan, di weekend, buka pukul 08.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB.
ADVERTISEMENT
“Kalau weekend ramai sekitar jam 8 malam,” katanya.
kumparan kemudian melanjutkan penyusuran ke dalam Pos Bloc. Ada satu ruang yang menyita perhatian. "Pos House of Fame: Dulu-Kini-Nanti" begitu tertulis di atas pintu masuknya.
Di dalamnya ada barang-barang bersejarah Kantor Pos. Mulai dari mesin tik, telepon, hingga mesin cetak data nasabah.
Suasana Pos Bloc Medan. Foto: Tri Vosa/kumparan
Lalu, kembali bergerak ke arah kiri pintu masuk. Disambut oleh ramainya tenant UMKM. Ada tenant teh, kopi, makanan, hingga makan berat di sana.
Suasananya sangat tenang. Meski berada di samping jalan protokol kota.
Sekitar pukul 20.00 WIB, pemusik lokal mulai menyiapkan peralatannya. Menyiapkan konser amal kecil-kecilan. Semua pengunjung bisa menikmati dan menyumbang seikhlasnya saja.
Ramah untuk keluarga, teman, hingga dating.
Suasana Pos Bloc Medan. Foto: Tri Vosa/kumparan
kumparan mencoba menyapa sejumlah pengunjung di sana. Mulai dari keluarga, anak-anak muda, hingga sepasang kekasih.
ADVERTISEMENT
Keluarga kecil pasangan Oky (38 tahun) dan Putri (35 tahun) misalnya. Keduanya membawa ketiga anaknya untuk makan malam di akhir pekan sambil belajar tentang sejarah Pos Bloc.
“Kemarin ruang sejarah ini tutup. Jadi tadi mau makan sekalian bawa ke sini. Bawa anak-anak belajar sejarah dan lihat-lihat barang sejarah Pos Bloc,” kata Oky saat ditemui.
Selain itu, ada Sandy (22) dan Mika (19). Mereka adalah pasangan kekasih yang sedang dating. Mengisi akhir pekan melepas penatnya huru-hara perkuliahan.
Bagi mereka, Pos Bloc jadi pilihan baru. Tak sama seperti mal yang padat. Namun, keduanya punya masukan agar parkiran Pos Bloc lebih ditambah dan ditata rapi.
“Beda gitu vibes-nya, kalau yang lama sih, ini sekarang kayak lebih klasik dan aesthetic. Lengkap juga. Masukannya untuk parkiran, lebih luas dan lebih rapi aja sih,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain ada juga empat mahasiswi asal Universitas Sumatera Utara. Mereka menikmati Pos Bloc sambil mengerjakan tugas.
So far, udah setahun ya, sebenarnya kita ngerasain manfaatnya banget ya, karena ini selain aesthetic, kalau ngerjain tugas atau kerja ini nyaman banget yah,” kata dia.
Tapi, buat empat sahabat ini punya masukan agar Pos Bloc semakin nyaman.
“Harapannya ini ke akses ke Lapangan Merdeka pakai skycross ya, soalnya kan harus nyeberang jalan, jadi friendly juga buat pejalan kaki,” katanya.

Karyawan punya pengalaman seru

Dafa (20 tahun), salah satu karyawan Pos Bloc Medan. Foto: Tri Vosa/kumparan
Di sisi lain, ada kisah menarik dari Dafa (20 tahun). Salah satu pekerja Photomatix di Pos Bloc.
Dafa bekerja di Pos Blok baru sekitar 5 bulan. Tapi, sudah banyak pengalaman seru di sana.
ADVERTISEMENT
“Seperti ada konser artis-artis ibu kota, misalnya penyanyi Isyana Sarasvati. Ada juga capres, ada pejabat publik,” kata Dafa.
“Dan pastinya berteman dengan tenant lain pengalaman yang paling seru,” ujarnya.

Lantas, bagaimana gambaran Pos Bloc ke depannya?

Wali Kota bilang Pos Bloc nantinya bakal terintegrasi dengan sejumlah titik perkembangan kawasan heritage Kesawan Kota Medan.
“Pos Bloc itu diubah bukan di Pos Bloc-nya saja tapi kawasannya karena satu tempat itu dia enggak akan bisa berdiri sendiri tanpa didukung oleh kawasannya,” kata Bobby.
Kata Bobby, ke depannya, bakal ada pembangunan lainnya untuk mendukung kawasan itu. Misalnya, pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) untuk memudahkan akses masyarakat menuju Pos Bloc.
BRT ini nantinya akan menjadi akses menggunakan bus listrik gratis milik Pemko Medan.
ADVERTISEMENT
“Kawasannya ini nanti akan membantu perkembangannya. Seperti ini, Pos Bloc, Lapangan Merdeka, Kesawan nanti juga akan kita bangun halte utama di dekat Pos Bloc, BRT,” kata menantu Presiden Jokowi itu.
“Seperti yang sudah kami sampaikan saat launching bus listrik. Mudah-mudahan nanti semakin banyak crowd di situ akan semakin banyak yang berkunjung ke Pos Bloc,” ujarnya.
Bobby bilang, pengembangan kawasan Pos Bloc itu, goals utamanya adalah jadi pusat ekonomi yang membantu UMKM.
“Mudah mudahan menjadi pusat ekonomi, itu program yang kita buat,” jelasnya.