Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Tak Cuma Lato-lato, Ini 5 Permainan Tradisional Indonesia yang Menarik Dimainkan
6 Januari 2023 7:04 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Permainannya yang sederhana dan tak membutuhkan orang banyak alias dimainkan sendiri, membuat lato-lato jadi pilihan untuk mengisi waktu senggang.
Selain itu, suaranya yang unik dan khas ketika kedua bola yang saling beradu, membuatnya begitu disukai dan ingin dimainkan terus menerus.
Buat yang belum tahu, lato-lato merupakan salah satu permainan yang populer di era 80-90'an. Lato-lato sendiri adalah permainan yang mempertemukan dua bandulan berbentuk bola yang terbuat dari plastik polimer. Dua bandulan tersebut tersambungkan dengan tali.
Meski sedang viral dan menuai sorotan, lato-lato ternyata bukanlah satu-satunya permainan tradisional di Indonesia. Ada banyak permainan tradisional yang tak kalah menariknya yang ternyata bisa kamu mainkan kembali. Apa saja? Berikut ulasannya.
1. Bola Bekel
Bola bekel merupakan permainan tradisional yang cukup digemari anak-anak perempuan. Dalam satu set bekel terdiri dari satu bola bekel besar berukuran seperti bola pingpong, serta 6-10 biji bekel.
ADVERTISEMENT
Cara memainkannya pun cukup mudah, kamu hanya perlu melempar bola bekel ke atas, kemudian pemain harus mengambil beberapa biji bekel dengan jumlah sesuai urutan. Apabila kamu tidak berhasil mengambil biji bekel tersebut, maka permainan akan dilanjutkan ke pemain berikutnya.
Siapa yang berhasil mengumpulkan biji bekel paling banyak dan cepat, maka ialah yang jadi pemenangnya.
2. Lompat Karet
Selanjutnya, lompat tali atau lompat karet merupakan permainan tradisional yang juga enggak kalah menarik buat dimainkan. Adapun, untuk memainkan permainan ini, dibutuhkan minimal tiga orang pemain.
Dua orang pemain membentangkan dan memegang tali, sedangkan pemain lainnya harus melewati atau melompati tali tersebut tanpa tersangkut.
Cara mainnya pun sederhana, dua orang pemegang tali akan mengatur tinggi tali mulai dari selutut. Jika pelompat berhasil melewati tali tersebut, maka pemegang tali akan menambahkan ketinggian tali menjadi seperut, kemudian sedada hingga kepala.
ADVERTISEMENT
Jika gagal, maka pelompat harus bergantian memegang tali.
3. Gasing
Permainan tradisional yang diyakini berasal dari Riau ini juga pernah booming di era anak-anak 90'an. Gasing merupakan permainan yang terbuat dari kayu yang bentuknya seperti bawang merah besar, lengkap dengan pentolan di bagian atasnya.
Gasing enggak hanya sebatas itu saja, Ada berbagai bentuk gasing yang unik dengan berbagai ukuran. Permainan ini bisa dilakukan satu lawan satu atau berkelompok.
Dalam permainan ini, pemain yang gasingnya paling lama berputar adalah pemenangnya.
4. Kelereng
Masih seputar permainan anak laki-laki, kelereng merupakan permainan tradisional yang sebelumnya juga pernah dimainkan banyak orang. Permainan yang digemari anak laki-laki ini bisa dimainkan di mana saja, baik di luar atau di dalam ruangan.
ADVERTISEMENT
Aturan mainnya pun cukup beragam, hal ini bergantung dengan tradisi di daerah masing-masing. Namun, pada umumnya untuk memainkan kelereng, para pemain membuat garis atau gambar kotak terlebih dahulu.
Mulai dari bentuk segitiga, bundar, hingga roket atau yang dikenal sebagai Apolo. Bagi pemain, mereka harus menaruh kelereng mereka sesuai jumlah yang sudah disepakati.
Pemenang yang berhasil menyentilkan kelereng keluar dari lintasan, maka kelereng tersebut akan menjadi milik pemain.
5. Egrang
Permainan tradisional yang menggunakan bambu ini biasanya bisa ditemui saat HUT Kemerdekaan Indonesia. Ya, egrang juga menjadi salah satu permainan tradisional khas Indonesia.
Menurut beberapa sumber, egrang berasal dari bahasa Lampung yang berarti terompah pancung (karena terbuat dari bambu bulat panjang). Egrang nyatanya juga bisa ditemukan di daerah lain. Di daerah lain, egrang dikenal dengan nama yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Di Sumatera Barat, egrang dikenal dengan tengkak (pincang), orang Bengkulu menyebutnya dengan ingkau (sepatu bambu), dan di Jawa Tengah disebut jangkungan.
Untuk memainkannya terbilang tak mudah, karena kamu membutuhkan keseimbangan yang baik. Karena itu, dibutuhkan latihan terlebih dahulu.
Ketika sudah mahir, barulah kamu bisa berjalan di atas egrang dengan baik. Buat yang menyukai tantangan, kamu bisa mengikuti lomba balap egrang.
Jadi, permainan mana yang sudah pernah kamu coba?