Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Adanya rotasi Bumi membuat kita bisa merasakan siang dan malam. Secara bergantian matahari akan menyinari berbagai tempat yang ada di Bumi.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana jadinya kalau kita tidak mendapatkan sinar matahari selama berbulan-bulan lamanya, ya? Seperti salah satunya kota ini.
Dilansir The Atlantic, sebuah kota di Norwegia , yaitu Rjukan menjadi kota yang tidak mendapatkan sinar matahari selama sekitar enam bulan setiap tahunnya. Kota berpenduduk sekitar 3.386 orang ini tidak pernah mendapatkan sinar matahari langsung sejak bulan September hingga Maret.
Bisa dibayangkan bagaimana musim dingin saat menyelimuti kota ini. Ternyata ada penyebab kenapa Rjukan tidak mendapatkan sinar matahari, hal ini dikarenakan geografis kota ini yang dikelilingi pegunungan.
Deretan pegunungan menghalangi sinar matahari untuk masuk ke Kota Rjukan dan membuat kota tersebut menjadi gelap setiap hari selama tujuh bulan lamanya.
Meski demikian, penduduk setempat tak kehabisan akal. Mereka pun menciptakan 'matahari' untuk kotanya sendiri.
ADVERTISEMENT
Ide ini datang dari pendiri Kota Rjukan, Sam Eyde. Di tahun 1913, Sam Eyde, berencana untuk membuat cermin raksasa di atas gunung setelah kasihan melihat warganya, karena tidak bisa merasakan sinar matahari.
Namun, sayangnya ide dari Sam Eyde tidak dapat terealisasikan karena faktor biaya. Teknologi yang juga belum canggih membuatnya harus gigit jari. Para penduduk pun harus rela naik gondola ke atas lereng gunung kalau mau kena cahaya matahari.
Lalu, selanjutnya di tahun 2013, salah seorang warga yang bekerja di pembangkit hidroelektrik, Martin Andersen, melanjutkan ide Sam Eyde tersebut. Dia membuat tiga cermin khusus berukuran 51 meter persegi dan diletakkan di atas lereng gunung setinggi 450 meter.
Cermin tersebut menggunakan metode heliostat atau untuk memanfaatkan sinar matahari sebagai penerangan. Tetapi, itu tidak mengkonversi panas menjadi energi listrik, melainkan hanya memanfaatkan sinar matahari untuk dipantulkan ke dalam sebuah ruang sebagai penerangan.
ADVERTISEMENT
Cermin bertenaga surya ini pun membuatnya bisa bergerak mengikuti arah matahari untuk memantulkan sinar matahari ke sudut-sudut kota.
Meskipun pemasangan cermin membuat Kota Rjukan menjadi lebih terang dan lebih hangat, ternyata hal ini menuai protes sebagian penduduknya.
Hal tersebut dikarenakan pemasangan cermin dianggap menghabiskan banyak biaya hanya untuk beberapa buah cermin.
Selain itu, pemasangan cermin di Kota Rjukan untuk memantulkan sinar matahari juga dianggap sebagai proyek 'tipuan', karena kota tetap tidak mendapatkan sinar matahari langsung.
Walau sudah mendapat pantulan cahaya matahari, tetap saja suasana kotanya sedikit gelap seperti malam.
Bagaiamana menurutmu?
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.