Tak Memiliki Bandara, Turis Bisa Gunakan Cara Ini untuk Menuju Vatikan

10 Oktober 2018 17:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panorama Vatikan. (Foto: Flickr/Luis Gomez)
zoom-in-whitePerbesar
Panorama Vatikan. (Foto: Flickr/Luis Gomez)
ADVERTISEMENT
Bagi umat Katolik, berkunjung ke Vatikan merupakan sebuah impian yang ingin mereka capai. Menjadi tempat paling suci di dunia merupakan alasan mengapa banyak umat Katolik yang bermimpi berkunjung ke sana.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik itu, nyatanya Vatikan yang ada di Benua Eropa itu juga didapuk menjadi negara terkecil di dunia. Dengan luas wilayah yang tak lebih besar dari Jakarta Selatan membuat negara yang dipimpin Paus itu tak memiliki bandara.
Lantas, bila tidak memiliki bandara, bagaimana traveler yang ingin pelesiran ke Vatikan?
Rupanya, wisatawan dari seluruh dunia bisa masuk Vatikan melalui Italia. Hal ini karena Vatikan merupakan negara yang berada di dalam negara.
Vatikan. (Foto: Flickr/Peter Wall)
zoom-in-whitePerbesar
Vatikan. (Foto: Flickr/Peter Wall)
Untuk itu, turis bisa mendarat di bandara yang ada di Italia, seperti di Leonardo da Vinci Airport atau Fiumicino Airport. Kemudian, melanjutkan perjalanan menggunakan bus untuk menuju Vatikan.
Perjalanan ke Vatikan sendiri akan memakan waktu selama 30 menit. Sesampainya di sana, pengunjung tetap harus melewati pos pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
Satu hal penting yang harus diperhatikan saat berkunjung ke negara dengan luas 44 hektare ini adalah pakaian, karena Vatikan cukup memperhatikan pakaian yang dikenakan turis. Maka dari itu, gunakan pakaian yang tertutup, terutama area bahu dan lutut. Sebab, kabarnya bila tidak menggunakan pakaian yang sudah ditentukan, turis dilarang masuk.
Castel Sant’Angelo di Vatikan (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Castel Sant’Angelo di Vatikan (Foto: Pixabay)
Bila sudah lolos, sekarang saatnya kamu masuk ke dalam dan mengeksplorasi Vatikan. Kedatanganmu akan disambut tembok besar yang mengelilingi negara, lengkap dengan tugu Obelisk dan dua air mancur di tengahnya.
Mengingat negaranya yang kecil, turis bisa berkeliling Vatikan hanya dengan berjalanan kaki. Tapi ingat, penduduk negara ini umumnya menggunakan bahasa Latin dan Italia untuk berkomunikasi, jadi persiapkan Google Translate-mu bila tak bisa kedua bahasa itu, ya.
ADVERTISEMENT