Tak Mesti Mewah, Berikut Tips Buat Vlog Travel dengan Alat Sederhana

7 September 2018 12:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Travel Vlog (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Travel Vlog (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak senang melihat vlog travel? Hanya dengan melihat perpaduan gambar dalam vlog travel, kamu seakan bisa merasakan keindahan wisata dan keseruan saat berlibur di tempat tersebut walau hanya lewat tampilan video.
ADVERTISEMENT
Hampir semua travel influencer memiliki vlog travel untuk membagikan keseruan yang mereka dapatkan saat sedang berpetualang. Misalnya saja Nas Daily, vagabrothers, Sam Kolder, FunForLouis. Di Indonesia kita bisa menemukan Marischka Prudence, Arief Muhammad, atau JWest Bross.
Barry Kusuma di Machu Picchu (Foto: Barry Kusuma)
zoom-in-whitePerbesar
Barry Kusuma di Machu Picchu (Foto: Barry Kusuma)
Biasanya para travel vlogger menggunakan peralatan berkualitas baik yang tentu saja memiliki harga yang relatif mahal. Tapi tak perlu bersedih hati, kumparanTRAVEL kali ini telah merangkum empat tips untuk membuat vlog travel yang kece hanya dengan alat sederhana.
Keempat tips tersebut datang dari Barry Kusuma. Seorang travel fotografer dan videografer, sekaligus pemilik website alambudaya.com. Ingin tahu apa saja, simak tips berikut, ya!
1. Gunakan smartphone dengan kualitas kamera yang baik
Buat kamu yang ingin membuat vlog travel tapi tidak memiliki kamera DSLR, kamu bisa memanfaatkan smartphone milikmu sebagai alternatifnya. Barry Kusuma menuturkan bahwa kualitas gambar kamera smartphone saat ini semakin baik, sehingga bisa membantu kamu dalam mempersiapkan konten vlog yang menarik.
ADVERTISEMENT
"Saat ini bisa dibilang mungkin banget hanya dengan smartphone. Karena sekarang ada banyak smartphone yang punya fitur dual kamera, atau bahkan tiga kamera yang kualitas video dan fotonya bagus-bagus.
Cuma memang umumnya, smartphone yang bagus untuk bikin video yang apik harganya berkisar antara Rp 5-7 juta, atau di atasnya. Kalau di bawah harga segitu, biasanya gambarnya kurang bagus," ujar Barry.
Barry juga menyarankan bahwa saat merekam dengan smartphone, kamu sebaiknya memilih resolusi 4K. Pemilihan resolusi ini akan membantu kamu untuk melakukan cropping dengan mudah saat memilih gambar untuk diedit.
"Cari yang 4K, supaya crop-nya mudah. Jangan lupa juga untuk bawa banyak baterai cadangan, supaya proses syuting tidak terkendala," tambahnya.
ADVERTISEMENT
2. Gunakan stabilizer
Stabilizer atau yang biasa disebut sebagai gimbal menjadi salah satu unsur penting yang mesti kamu gunakan saat ingin membuat video. Stabilizer berfungsi untuk mengurangi getaran pada gambar saat proses syuting.
Dengan menggunakan stabilizer atau gimbal, kamu bisa meminimalisir gambar yang bergoyang (shaking) terutama saat sedang berpindah tempat, sehingga hasilnya lebih halus.
"Kalau pakai gimbal, moving footage yang dihasilkan lebih halus," ungkap Barry. Selain itu, penggunaan gimbal bisa membantu kamu menambah stok gambar seperti timelapse atau hyperlapse.
3. Kemas dengan cerita yang menarik
Vlog yang mampu bercerita biasanya sangat digemari oleh penonton atau viewers. Viewers biasanya sangat senang dengan cerita perjalanan atau pengalaman menarik yang dirasakan saat sedang traveling.
ADVERTISEMENT
Barry mengungkapkan bahwa pengalaman tersebut bisa kamu ceritakan secara lisan atau melalui paduan gambar (visual). Tetapi, kamu harus memberikan porsi yang tepat untuk keduanya.
"Jangan kebanyakan ngomong, jangan lupa memasukkan beauty footage, gambar dari drone, timelapse, culture, close up, dan arsitektur," ungkapnya.
Salah satu travel vlogger yang bisa kamu jadikan referensi dalam membuat vlog adalah Sam Kolder. Menurut Barry, Sam dapat meramu berbagai genre untuk membuat video travel yang dinamis dan menarik.
"Sekarang ini ada genre yang mencampuradukkan video travel. Benchmark-nya itu Sam Kolder, karena dia meramu vlog, shootnya sangat bagus (beauty footage), color grading-nya benar-benar cinematic.
Kelemahannya ke mana-mana harus bersama tim, minimal tiga orang dan maksimal lima orang untuk proses produksi," jelasnya lagi.
ADVERTISEMENT
4. Review destinasi
Sama seperti kamu yang senang mencari tahu review destinasi dari berbagai situs travel seperti Trip Advisor atau Skyscanner, vlog yang baik harus mampu membuat viewers memahami kelebihan dan kekurangan destinasi wisata yang dituju.
Barry mengatakan bahwa saat membuat video travel, kamu harus bercerita tentang destinasi wisata yang kamu kunjungi.
"Destinasi tersebut, bagus atau tidak, pengalaman apa yang kamu dapatkan saat berada di sana, jangan lupa dibagikan," tuturnya.
Kamu juga bisa menambahkan tentang ragam atraksi wisata yang bisa kamu dapatkan atau mungkin perbedaan hasil review yang kamu dapat dengan kenyataan yang didapatkan saat traveling.
Review-lah dengan jujur, sehingga viewers kamu bisa menempatkan rasa percaya pada cerita kamu. Dan ceritakan secara runtut, agar viewers benar-benar memahami apa yang ingin kamu sampaikan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana, sudah siapkah membuat vlog travel versi kamu sendiri?