Tak Sampai Semeter, Ini Bangunan Paling Tipis di Dunia

Bangunan paling ramping di dunia yang ada di Lebanon. Foto: James Kerwin/Shutterstock

Bicara soal bangunan atau rumah unik di dunia, mungkin kamu pernah menemukan upside down house atau rumah terbalik atau bangunan dengan bentuk unik lainnya.

Tapi enggak hanya itu saja, tahukah kamu kalau di Beirut, Lebanon, ada satu bangunan yang enggak kalah unik lainnya. Selain bentuknya yang enggak biasa, bangunan ini disebut unik karena lebarnya yang enggak sampai satu meter, saja. Unik, ya!

Panorama Al Ba'sa bisa menipu siapa saja yang melihatnya. Bagaimana tidak? Dari depan Al Ba'sa memang tampak seperti bangunan bertingkat pada umumnya.

Namun, ketika dilihat dari samping atau belakang, barulah terlihat kalau bangunan ini memiliki lebar yang bahkan tak sampai sat meter saja. Sementara tingginya mencapai 14 meter.

Bangunan paling ramping di dunia yang ada di Lebanon. Foto: James Kerwin/Shutterstock

Dilansir Amusing Planet, menurut penduduk sekitar, Al Ba'sa atau yang juga dikenal The Grudge adalah bangunan yang telah ada sejak tahun 1954. Meski disebut sebagai bangunan paling tipis di dunia, Al Ba'sa tak dibangun secara asal-asalan.

Setiap lantainya ternyata dibagi menjadi dua apartemen. Adapun, setiap apartemennya berisi kamar yang disatukan oleh sebuah koridor. Setiap kamar memiliki dua jendela.

Menariknya, kamar tersebut seakan semakin menyempit di bagian belakangnya. Itu karena kontur bangunannya yang demikian.

Mungkin kamu berpikiran kalau bangunan tersebut dibangun sebagai salah satu cara untuk mengantisipasi mahalnya harga tanah di daerah tersebut, ya? Jika iya, anggapanmu ternyata salah. Sebab, rumah ini ternyata dibangun sebagai alat balas dendam yang dilakukan seseorang kepada saudaranya.

Bangunan yang Lahir dari Dendam Dua Saudara

Menurut warga setempat, Al Ba'sa tercipta akibat perselisihan antara dua saudara. Diceritakan ada dua orang saudara kandung yang mewarisi tanah dari ayah mereka.

Hanya saja, mereka tak kunjung bersepakat akan membangun apa di atas tanah tersebut hingga menimbulkan perselisihan. Adu argumen kian alot kala sebagian tanah mereka diambil untuk pembangunan infrastruktur kota sampai tersisa sebidang tanah berada tidak jauh dari jalanan seperti dilansir Bored Panda.

Kemudian, salah satu dari mereka akhirnya mengambil keputusan yang terbilang nekat dengan membangun bangunan berstruktur sempit, namun dapat dihuni.

Ide tersebut mungkin terdengar brilian karena bisa memanfaatkan ruang, tapi, sesungguhnya itu merupakan ide yang licik.

Usut punya usut, bangunan tersebut sebenarnya sengaja dibangun oleh orang yang mengambil keputusan tersebut.

Ia sengaja membangun rumah tipis itu agar bisa menghalangi pemandangan indah rumah saudaranya, yang terletak persis di belakang bangunan rumah tipis.

Setelah dibangun, hilanglah pemandangan berharga jutaan dolar yang menampilkan indahnya laut dari rumah saudara kandungnya.

Dampaknya, harga rumah saudara kandungnya itu akhirnya menurun drastis sebab memiliki pemandangan tak sedap akibat tertutup rumah tipis tersebut.

Karena itu, rumah tipis itu akhirnya dikenang sebagai perwujudan dendam antara dua saudara kandung. Lambat laun, rumah yang awalnya memiliki dua apartemen di tiap lantai itu beralih fungsi menjadi rumah bordil sampai tempat perlindungan bagi keluarga yang melarikan diri dari perang.

Sampai kini rumah tersebut masih berdiri dan berpenghuni. Rumah tersebut tampaknya masih akan tetap berdiri kokoh sampai waktu yang lama.