Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Tangkahan hingga Pulau Macan, Ini 7 Wisata Ramah Lingkungan di Indonesia
24 April 2025 16:14 WIB
·
waktu baca 7 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam rangka memperingati Hari Bumi, kamu bisa mengunjungi destinasi wisata ramah lingkungan di Indonesia. Dengan kekayaan alamnya, Indonesia tentu menjadi surga destinasi wisata ramah lingkungan bagi traveler di seantero dunia.
Selain itu, wisata ramah lingkungan juga membuat kita untuk menjadi wisatawan yang lebih bertanggungjawab dan peduli terhadap lingkungan dan planet bumi.
Penasaran di mana saja? Yuk, simak deretan tempat wisata ramah lingkungan di Indonesia seperti dilansir dari laman resmi Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
1. Desa Wisata Les, Buleleng, Bali
Bicara tentang destinasi wisata ramah lingkungan di Indonesia, tentu tak bisa lepas dari desa wisata. Salah satunya adalah Desa Wisata Les yang terletak di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Desa wisata ini menawarkan pengalaman berwisata yang berbeda dari Bali pada umumnya. Suasananya yang alami dan tenang memberikan perasaan otentik khas Bali bagi setiap wisatawan yang mengunjunginya.
ADVERTISEMENT
Di sini, kalian bisa menyaksikan Air Terjun Yeh Mampeh yang menjadi salah satu air terjun tertinggi di Bali. Selain itu, tersedia pula aktivitas trekking di Bukit Yangudi. Kalian juga bisa snorkeling bersama kelompok pemerhati terumbu karang yang berperan aktif menjaga kelestarian ekosistem bawah laut setempat.
Desa Wisata Les terkenal dengan produksi garam palungan yang dibuat dengan metode tradisional tanpa bahan kimia tambahan. Selain itu, terdapat inovasi garam dengan aneka rasa seperti rosemary dan pedas yang didukung oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang sudah dipasarkan hingga ke luar Bali bahkan ke luar negeri.
Tak heran dengan segala keunggulannya, Desa Wisata Les mampu meraih penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik di Indonesia tahun 2024 dalam Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen yang konsisten terhadap lingkungan hidup mampu memberikan dampak positif bagi desa itu sendiri.
ADVERTISEMENT
2. Desa Wisata Krebet, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Masih berkaitan dengan desa wisata, Desa Wisata Krebet, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi destinasi berikutnya yang bisa kamu sambangi.
Termasuk dalam salah satu nominasi dari 50 Besar ADWI Kemenparekraf tahun 2024. Dulunya, desa ini hanyalah desa kecil di perbukitan kapur dengan kegiatan pertanian sebagai sektor ekonomi utamanya.
Pada pertengahan 1970-an, sebagian masyarakat mulai membuat kerajinan berbahan kayu sederhana seperti pisau. Seiring waktu, dikembangkanlah bentuk kerajinan yang lebih detail seperti patung, wayang, dan topeng bahkan batik. Kerajinan ini lalu dipamerkan, dipesan, dan memperoleh apresiasi positif. Tak heran, Desa Krebet makin dikenal karena kelihaian warganya dalam mengolah hasil alam setempat.
Salah satu aktivitas yang wajib dicoba wisatawan saat berada di Desa Wisata Krebet adalah membatik kayu yang merupakan daya tarik utama desa ini. Kamu bahkan dapat memborong kerajinan batik kayu hasil karya masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kamu juga dapat menikmati kesegaran sejumlah air terjun yang ada di Desa Wisata Krebet seperti Air Terjun Pulosari, Air Terjun Banyunibo, dan Air Terjun Kedung Pengilon.
3. Desa Wisata Jatiluwih, Tabanan, Bali
Desa Wisata Jatiluwih sudah dikenal hingga mancanegara. Di tahun 2024 lalu, desa ini bahkan meraih penghargaan sebagai salah satu desa wisata terbaik di dunia dari United Nations (UN) Tourism.
Dari segi lokasi, Desa Wisata Jatiluwih berada di lereng Gunung Batukaru yang merupakan gunung tertinggi kedua di Pulau Bali setelah Gunung Agung. Hal ini membuat suasananya terasa alami, dingin, dan sejuk.
Selain itu, Desa Wisata Jatiluwih juga terkenal dengan sistem pengairan sawah tradisional khas Bali atau Subak. Subak sendiri sudah lama diakui sebagai warisan dunia United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) karena mencerminkan keharmonisan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan (Spiritualitas). Hal ini sejalan dengan konsep Tri Hita Karana dalam agama Hindu yang dianut oleh mayoritas orang Bali.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Desa Wisata Jatiluwih juga dianugerahi oleh kekayaan alam flora dan fauna serta hasil bumi yang luar biasa. Wisatawan bisa melakukan trekking ataupun bersepeda melihat keindahan alam sambil berinteraksi dengan Masyarakat setempat. Wisatawan bahkan juga bisa belajar bertani.
Menariknya, kamu juga bisa membeli beras merah yang menjadi hasil bumi andalan Desa Wisata Jatiluwih untuk dibawa pulang.
4. Ekowisata Tangkahan, Langkat, Sumatra Utara
Berlokasi di dekat perbatasan Taman Nasional Gunung Leuser, Ekowisata Tangkahan menyajikan pengalaman menjelajah alam yang begitu luar biasa. Kekayaan hutan hujan tropis Sumatra yang telah dinobatkan sebagai situs warisan dunia UNESCO, membuat siapapun yang mengunjunginya akan terpana.
Dulunya, desa Tangkahan muncul dari kesadaran Masyarakat akan kerusakan lingkungan karena penebangan liar di Kawasan Leuser pada era 80-90-an. Lalu, mereka pun mengembangkan kawasan ini menjadi destinasi ekowisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Ekowisata Tangkahan dikenal sebagai salah satu tempat konservasi fauna endemik Sumatra yakni gajah sumatra. Di sini, kalian bisa trekking menyusuri hutan sambil berinteraksi dengan gajah sumatra seperti memberi makan dan memandikannya.
Di sini, pengunjung bisa belajar bahwa kegiatan wisata bisa berjalan beriringan dengan alam secara harmonis dan tetap memberikan kontribusi ekonomi bagi penduduk setempat.
5. Tambling Wildlife Nature Conservation, Lampung Barat, Lampung
Masih di Pulau Sumatra, kamu bisa berkunjung ke Tambling Wildlife Nature Conservation, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung.
Masih bagian dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, tempat ini adalah kawasan konservasi harimau sumatra. Saat ini hanya tersisa sekitar 400-an ekor harimau sumatra di dunia sehingga perlu dijaga agar terhindar dari kepunahan.
ADVERTISEMENT
Dulunya, kawasan ini mengalami deforestasi hingga 20 persen. Selain itu, adanya aktivitas perburuan liar dan memancing yang tidak ramah lingkungan turut merusak keanekaragaman biodiversitas Tambling. Oleh karena itu, pada 1996 kawasan ini mulai dikelola oleh Yayasan Artha Graha Peduli sebagai kawasan konservasi alam agar tidak semakin rusak.
Dengan luas 48.153 hektar hutan dan 14.089 hektar Kawasan pesisir menjadikan Tambling Wildlife Nature Conservation menjadi lokasi ideal bagi perlindungan flora dan fauna khas Sumatra. Dengan luas sebesar itu, kawasan ini memiliki 187 spesies burung dan 63 spesies reptil.
Bagi pecinta alam liar, tempat ini merupakan tempat sempurna dalam pengalaman mengeksplorasi alam liar. Kalian bisa melakukan trekking dan birdwatching (mengamati burung) di hutan, menikmati kawasan pesisir yang tenang, bahkan dapat melihat proses rehabilitasi harimau sebelum dilepas di alam liar.
ADVERTISEMENT
6. Taman Nasional Tanjung Puting, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah
Taman Nasional Tanjung Puting sudah lama dikenal sebagai destinasi wisata ramah lingkungan bahkan hingga mancanegara. Daya tarik utama destinasi ini adalah fauna khas Kalimantan yakni orang utan. Kawasan ini adalah salah satu konservasi orang utan Kalimantan terbesar di Indonesia dengan luas mencapai 415.040 hektar.
Awalnya, Tanjung Puting merupakan cagar alam dan suaka margasatwa pada era Hindia Belanda dan baru menjadi Taman Nasional pada 25 Oktober 1996. Hingga saat ini, Taman Nasional Tanjung Puting masih terus menjadi salah satu kawasan konservasi terkemuka di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Atraksi utama dari Taman Nasional Tanjung Puting tentunya menyaksikan orang utan Kalimantan di Kawasan Camp Leakey. Di sini, pengunjung dapat berinteraksi dengan orang utan dari jarak dekat. Selain melihat orang utan, pengunjung juga dapat melihat aneka satwa lain seperti owa kalimantan, bekantan, rusa, beruang madu, dan aneka burung.
ADVERTISEMENT
Jika ingin merasakan pengalaman yang lebih otentik dan dekat dengan alam, pengunjung juga dapat mengikuti paket wisata bermalam di kapal sambil menyusuri Sungai Sekonyer yang ditawakan oleh banyak agen perjalanan wisata. Rasakan syahdunya ketenangan kawasan hutan hujan tropis Kalimantan yang alami.
7. Pulau Macan Eco Lodge, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta
Tak ingin jauh-jauh dalam merayakan Hari Bumi? Pulau Macan Eco Lodge di Pulau Macan, Kepulauan Seribu, Provinsi DK Jakarta bisa menjadi salah satu destinasi wisata ramah lingkungan yang layak untuk dikunjungi.
Berada di gugusan utara Kepulauan Seribu dan agak jauh dari Teluk Jakarta menjadikannya masih terasa alami, asri, bersih, dan segar. Bisa dibilang sebagai lokasi hidden gem dan sweet escape dari padatnya Jakarta.
ADVERTISEMENT
Pulau Macan Eco Lodge ini menawarkan sensasi wisata ramah lingkungan dengan konsep ekotourism atau pariwisata yang berkelanjutan. Mulai dari penggunaan listrik tenaga surya, material kayu daur ulang pada bangunan penginapan, kebijakan bebas plastik, tidak adanya AC (Air Conditioner) pada kamar, hingga program pelestarian terumbu karang dan mangrove.
Di sini, wisatawan bisa melakukan beragam aktivitas wisata bahari mulai dari berenang, snorkeling, kayaking, atau sekadar bersantai menikmati suasana pantai. Saat sore atau malam hari, panorama matahari terbenam dapat dinikmati sembari menyantap sajian makan malam seperti seafood dan BBQ.
Ingin bulan madu yang romantis Bersama pasangan dengan tetap menerapkan prinsip ramah lingkungan? Pulau Macan Eco Lodge bisa menjadi pilihan yang layak untuk dipertimbangkan.
ADVERTISEMENT
Pulau Macan Eco Lodge ini merupakan destinasi sempurna untuk kalian yang ingin belajar mencintai lingkungan dan menjadi pejalan yang lebih bertanggung jawab kala berwisata. Seusai berwisata di sini, wisatawan diharapkan dapat turut menerapkan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan di tempat tinggalnya masing-masing.