Telanjang hingga Bakar Kapal, Ini 5 Festival Paling Unik di Dunia

13 September 2020 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana festival telanjang di Kuil Saida. Foto: REUTERS / Kim Kyung-Hoon
zoom-in-whitePerbesar
Suasana festival telanjang di Kuil Saida. Foto: REUTERS / Kim Kyung-Hoon
ADVERTISEMENT
Selain memilih destinasi wisata, penyelenggaraan festival di suatu negara menjadi kegiatan yang bisa menarik kunjungan wisatawan. Festival biasanya diadakan dalam rangka memperingati suatu peristiwa dan dilaksanakan pada waktu waktu tertentu.
ADVERTISEMENT
Nah, ternyata di berbagai belahan dunia lain, ada hari perayaan unik yang akan membuatmu terperanga, mulai dari festival melempar tomat hingga bertelanjang. Meski terbilang cukup aneh, tapi festival ini sangat diminati wisatawan dan menarik banyak kunjungan setiap tahunnya.
Berikut kumparan rangkum 5 festival paling aneh di dunia.

1. Hadaka Matsuri, Jepang

Suasana keceriaan di festival telanjang di Kuil Saida. Foto: REUTERS / Kim Kyung-Hoon
Sekitar 500 tahun yang lalu, sebuah festival unik muncul di Jepang. Diberi nama Hadaka Matsuri, festival ini kini lebih populer dikenal sebagai Naked Festival atau Festival Telanjang.
Setiap tahunnya ada ribuan pria yang datang mengikuti Hadaka Matsuri untuk berburu keberuntungan. Dihimpun dari berbagai sumber, walau dikenal sebagai Festival Telanjang, partisipan yang ikut ambil bagian di dalamnya tak sepenuhnya telanjang atau tak mengenakan pakaian apa pun.
ADVERTISEMENT
Selama festival berlangsung, para pria yang mengikuti Hadaka Matsuri wajib mengenakan kain yang disebut sebagai Fundoshi. Fundoshi dililitkan membentuk cawat untuk menutupi bagian vital. Mereka juga menggunakan kaus kaki khusus berwarna putih yang dikenal sebagai Tabi.
Hadaka Matsuri umumnya dilaksanakan pada Sabtu ketiga di bulan Februari. Untuk tahun 2020, Hadaka Matsuri digelar pada 15 Februari lalu, tepat sehari setelah Valentine. Biasanya waktu-waktu ini merupakan waktu terdingin di Jepang.
Peserta mengenakan cawat bersiap untuk mengambil tongkat kayu yang disebut "shingi" yang dilemparkan oleh pendeta selama festival telanjang di Kuil Saida. Foto: REUTERS / Kim Kyung-Hoon
Prosesi awal tersebut memiliki arti membersihkan diri dari dosa-dosa duniawi. Sehingga mereka nantinya dianggap layak dan bersih dari dosa ketika hendak memasuki kompleks kuil. Prosesi awal pembersihan dosa berlangsung selama kurang lebih dua jam.
Jelang pukul 22.00 waktu setempat, tahapan terseru Festival Telanjang baru akan dimulai. Pendeta-pendeta kuil akan mulai melemparkan ratusan ranting dan dua tongkat yang dijuluki sebagai Shingi ke peserta.
ADVERTISEMENT
Kedua tongkat Shingi dianggap sebagai simbol kemakmuran dan kesejahteraan. Masyarakat Jepang meyakini bahwa orang yang bisa mendapatkan tongkat itu akan menerima keberuntungan sepanjang tahun.
Tongkat Shingi dianggap memiliki kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ranting. Karena tongkat itu bisa dibawa pulang dan dijadikan jimat.

2. La Tomatina, Spanyol

Peserta berseluncur di atas bubur tomat dalam festival La Tomatina tahunan di kota timur Bunol, Spanyol. Foto: AFP/JAIME REINA
Setiap hari Rabu, minggu terakhir bulan Agustus, penduduk Spanyol khususnya yang berlokasi di Kota Bunol akan memadati Plaza del Pueblo. Di kota yang berjarak sekitar 38 km dari barat Valencia itu, penduduk dan turis akan bersama-sama saling melempar tomat satu sama lain, tanpa rasa kesal di antara mereka selama tiga hari berturut-turut.
Ratusan ton tomat yang terlalu matang datang ke Bunol, Spanyol, untuk memuaskan hasrat penduduk dan turis yang ingin berperang dan menciptakan kolam tomat berwarna merah di sekitar venue. Tak heran jika festival ini menjadi salah satu festival terpopuler yang wajib didatangi saat berada di Spanyol.
Seorang peserta melindungi kepalanya yang dilempari tomat dalam festival La Tomatina tahunan di kota timur Bunol, Spanyol. Foto: AFP/JAIME REINA
Menurut situs resmi Festival La Tomatina, perang tomat ini diawali ketidaksengajaan. Berawal dari rasa kesal seorang pemuda yang jatuh saat berparade dengan rombongan musisi, karena terlalu bersemangat mengikuti rangkaian acara parade.
ADVERTISEMENT
Pemuda yang kesal itu mengamuk dan melempari sekitarnya dengan tomat dari kios sayur yang berada di dekatnya. Amukan itu kemudian menjadi semacam ritual tahunan yang tidak boleh ditinggalkan.
Meski sempat dilarang pada tahun 1950-an, nyatanya pada 2002 silam Festival La Tomatina masuk ke dalam Festivity of International Tourist Interest oleh Jenderal Sekretariat Pariwisata setempat.

3. Monkey Buffet Festival, Thailand

Festival Monkey Buffet, Thailand Foto: Shutter stock
Thailand memiliki festival yang tidak biasa, yaitu Monkey Buffet Festival. Festival ini mengundang lebih dari 600 monyet untuk menyantap berbagai jenis makanan.
Sajian makanan itu disusun rapi di depan kuil Pra Prang Sam Yot di Provinsi Lopburi. Event ini juga menjadi acara tahunan yang diselenggarakan setiap tanggal 25 November.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Monkey Buffet Festival digelar pertama kali pada 1989 silam, dengan tujuan untuk meningkatkan pariwisata di daerah setempat. Dan kini, banyak wisatawan berbondong-bondong untuk dapat menyaksikan secara langsung acara tersebut.

4. Up Helly Aa Fire Festival, Skotlandia

Festival Up Helly Aa Fire Festival di Skotlandia Foto: Shutter stock
Digelar sejak tahun 1880, festival ini sekaligus perayaan hari jadi negara Skotlandia. Skotlandia merayakan hari kemerdekaan mereka dengan hal yang unik dan berbeda, yaitu mengadakan festival membakar kapal.
Tradisi membakar kapal ini dikenal dengan nama Festival Up Helly Aa Fire. Dilakukan di Lerwick, Shetland, Skotlandia, festival ini biasanya diselenggarakan tiap tanggal 30 Januari.
Festival itu diramaikan oleh pasukan laki-laki dari berbagai usia, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak. Pasukan itu disebut dengan Jarl Squad dan dikomandoi oleh pemimpin pasukan yang dinamai Guizer Jarl.
Festival Up Helly Aa Fire Festival di Skotlandia Foto: Shutter stock
Menjadi Guizer Jarl harus mengantongi 15 tahun pengalaman sebagai Jarl Squad. Tiap tahun di penyelenggaraan Festival Up Helly Aa Fire, hanya satu orang yang terpilih menjadi Guizer.
ADVERTISEMENT
Jarl Squad akan mengarak replika kapal Viking di sepanjang Kota Shetland. Lengkap dengan balutan kostum baja ala Suku Viking dan membawa obor, pasukan itu akan konvoi dan memeriahkan suasana festival.

5. Dia de los Muertos, Meksiko

Barisan peserta parade Festival Dia de los Muertos di Saltillo. Foto: REUTERS/Daniel Becerril
Di Meksiko, orang-orang menggunakan cara unik untuk mengenang kerabat mereka yang sudah tiada. Alih-alih mengadakan acara dengan suasana berkabung, kematian seseorang justru diperingati dalam sebuah festival meriah bernama Dia De Los Muertos atau Day of the Death (Festival Hari Orang Mati).
Perayaan ini berawal dari budaya masyarakat Meksiko pada 2500-3000 tahun yang lalu ketika mereka akan mengadakan festival di bulan Agustus untuk merayakan jiwa-jiwa orang yang telah meninggal. Festival ini awalnya juga didedikasikan untuk Dewi Mictecacihuatl, yang dikenal sebagai "The Lady of the Dead".
ADVERTISEMENT
Suku Aztec dan bangsa Mesoamerika lainnya memang punya tradisi unik, yaitu menyimpan tengkorak di rumah mereka dan akan memajang tengkorak tersebut selama kegiatan festival berlangsung. Kebiasaan memasang tengkorak ini melambangkan kematian dan kelahiran kembali.
Ilustrasi tengah mempersiapkan hiasan dan makanan untuk diletakkan di ofrenda Foto: Pixabay/acornejop
Kematian selalu punya peran penting dalam prosesi penyembahan para dewa dan pelaksanaan ritual pada peradaban kuno Meksiko. Suku Aztec percaya bahwa ketika seseorang meninggal saat bersalin, meninggal karena berkorban bagi sesamanya, atau meninggal karena pertempuran, maka hal tersebut adalah sebuah berkah.
Kini, El Dia de Los Muertos dirayakan setiap tanggal 1 dan 2 November oleh orang-orang Meksiko, Amerika Tengah dan Selatan, serta oleh orang-orang Latin yang tinggal di bagian Amerika Serikat dan Kanada, untuk menghormati kerabat dan teman yang telah meninggal.
ADVERTISEMENT
Tanggal 1 November disebut sebagai Dia de Los Angelitos dan didedikasikan untuk mengenang arwah anak-anak. Sementara pada 2 November disebut Dia de Los Difuntos untuk mengenang arwah orang dewasa.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).