Terapkan Protokol Kesehatan Secara Ketat, Wagub: Bali Siap Sambut Wisman China

25 November 2020 15:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keindahan Pura Ulun Danu, Bali Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Keindahan Pura Ulun Danu, Bali Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Pariwisata merupakan sektor yang terpukul akibat pandemi COVID-19. Akan tetapi, pariwisata Indonesia saat ini mulai bangkit karena protokol kesehatan ketat yang terus diterapkan seluruh destinasi domestik, salah satunya Bali.
ADVERTISEMENT
Dengan protokol kesehatan yang diterapkan, Bali siap membuka diri untuk pariwisatanya untuk wisatawan mancanegara. Salah satu negara yang menjadi perhatian khusus Pemprov Bali adalah China.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), mengharapkan Pemerintah China dapat melihat berbagai kesiapan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang telah dilakukan Bali untuk menyambut kembali kedatangan wisatawan mancanegara (wisman).
“Dengan melihat berbagai kesiapan penerapan protokol kesehatan yang ada di Bali sehingga bisa merekomendasikan kepada jajaran pariwisata terkait yang ada di Tiongkok, dan menumbuhkan kepercayaan untuk berkunjung ke Bali,” kata Cok Ace, seperti dikutip dari Antara.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat Diskusi Selasa Pariwisata. Foto: dok. Pemprov Bali.
Cok Ace menambahkan, sejak dilanda pandemi COVID-19, Pemprov Bali berusaha melakukan penanganan terbaik dalam menghadapi pandemi tersebut, baik dari segi fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas karantina, sampai fasilitas penyediaan rapid test dan swab.
ADVERTISEMENT
“Sampai saat ini, kondisi di Bali berangsur-angsur membaik dan Pemprov Bali bersama stakeholder pariwisata secara konsisten dan gencar melakukan standar protokol kesehatan di seluruh aspek pariwisata, baik akomodasi perhotelan, kawasan wisatawan, transportasi, kuliner maupun pusat perbelanjaan,” ujarnya.
Dengan kesiapan standar protokol kesehatan yang diterapkan oleh seluruh masyarakat Bali, menurut Cok Ace, Pulau Dewata siap seutuhnya untuk menyambut kembali kedatangan wisatawan mancanegara.
Ilustrasi Ubud Bali Foto: Shutter stock
Sementara itu, berdasarkan data kunjungan wisman ke Bali sepanjang 2019 dengan jumlah total 6.275.210 jiwa, wisatawan China berada pada posisi kedua kunjungan tertinggi ke Pulau Dewata, yakni mencapai 1.186.057 jiwa (18,90 persen).
“Hubungan Bali dan Tiongkok selama ini juga memang tidak sebatas hubungan dagang maupun pariwisata semata, melainkan juga dalam hal budaya yang sampai saat ini masih berkembang di tengah-tengah masyarakat,” kata Cok Ace.
ADVERTISEMENT
Konsul Jenderal China untuk Bali Zhu Xinglong, menyampaikan apresiasi atas segala upaya yang telah dilakukan Pemprov Bali dalam penanganan pandemi COVID-19.
Ilustrasi Tanjung Benoa, Bali Foto: Shutter stock
Xinglong mengatakan bahwa di China, pariwisata domestik sudah kembali berjalan seperti semula dan sampai saat ini tidak ada kasus positif akibat lalu lintas pariwisata.
“Sedangkan terkait membuka kembali untuk pariwisata internasional dan kunjungan warga Tiongkok ke luar negeri, sampai saat ini masih menjadi pertimbangan pemerintah setempat, karena semua tergantung dari kesiapan dan keadaan kasus pandemi COVID-19 di masing-masing negara,” ucapnya.
Masyarakat China juga menurut Xinglong sudah ingin sekali berlibur ke Bali, baik untuk berwisata maupun melakukan pernikahan. Pihaknya menginginkan agar Imlek pada 2021, lalu lintas pariwisata antara Indonesia dan China sudah bisa dibuka, namun tetap melihat kondisi yang berkembang.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).