Thai Airways Tawarkan Penerbangan Religi: Terbang Sambil Baca Doa Umat Buddha

8 November 2020 11:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Thair Airways  Foto: shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Thair Airways Foto: shutter stock
ADVERTISEMENT
Setelah muncul dengan mewaralabakan odading versi Thailand yang dijual di jalanan, kini Thai Airways kembali menunjukkan gebrakan baru untuk bertahan di masa pandemi COVID-19. Maskapai ini menawarkan penerbangan bagi penumpang yang ingin melantunkan doa umat Buddha di 99 situs suci di kerajaan pada 30 November.
ADVERTISEMENT
Rute unik yang dinamakan”THAI Magical Flying Experience Campaign”, sasarannya pada penganut Buddhisme yang taat. Sebab, selama penerbangan penumpang diajak berdoa dan melafalkan mantra Buddha sambil plesiran di situs-situs Buddha suci di seluruh Thailand melalui udara.
Dilansir Fox News, pesawat yang melakukan penerbangan selama tiga jam itu akan lepas landas dari Bangkok dan melakukan perjalanan di atas Ayutthaya, Sukothai, Chonburi, Surat Thani, dan tujuan lainnya. Secara total, penumpang akan terbang di atas 31 dari 77 provinsi di Thailand, sebelum kembali ke Ibu Kota Thailand.
Warga berdoa usai memberikan sumbangan kepada Biksu Budha yang menggunakan pelindung wajah di Kota Bangkok Thailand, Selasa (31/3). Foto: REUTERS/Chalinee Thirasupa
Wiwat Piyawiroj, Wakil Presiden Eksekutif Operasi Komersial Thai Airways, mengatakan penerbangan khusus tersebut merupakan bagian dari program yang bertujuan untuk memperkuat sektor pariwisata Thailand yang sejalan dengan kebijakan pemerintah. Menurut dia, konsep penerbangan itu adalah untuk memberikan pengalaman perjalanan baru sebagai bagian dari kampanye Magical Flying Experience.
ADVERTISEMENT
Wiwat mengatakan penumpang akan terbang di atas 99 situs suci Buddha di ibu kota dan 31 provinsi, termasuk Chon Buri, Rayong, Surat Thani, Prachuap Khiri Khan, Nakhon Pathom, Suphan Buri, Ayutthaya, Phitsanulok, Sukhothai, Chaiyaphum dan Nakhon Ratchasima, saat mereka melantunkan mantra.
"Tidak akan ada pendaratan selama penerbangan dan penumpang akan menerima energi positif dari lantunan doa saat di dalam pesawat," kata Wiwat Piyawiroj, wakil presiden eksekutif untuk operasi komersial Thai Airways, kepada Bangkok Post.
Pesawat Thai Airways mendarat di bandara Foto: Shutterstock
Penerbangan tiga jam akan lepas landas dari Bandara Suvarnabhumi pada pukul 13.30 waktu setempat dan kembali pada pukul 16.30 waktu setempat mulai 30 November. Para jemaah yang tertarik untuk memesan tempat duduk dikenai biaya sekitar 10.000 baht atau sekitar Rp 4,6 juta untuk kelas bisnis dan sekitar 6.000 baht atau Rp 2,7 juta untuk kelas ekonomi. Pemesanan kursi tersedia hingga 25 November.
Seorang biksu menggunakan masker menerima makanan dari warga di depan kuil Bangkok, Thailand. Foto: REUTERS / Athit Perawongmetha
Sementara itu, Srisuwan Janya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perlindungan Konstitusi Thailand, mengatakan dia akan memimpin anggota serikat pekerja Thai Airways untuk mengajukan pengaduan terhadap perusahaan atas rencana rehabilitasinya di Gedung Pemerintah.
ADVERTISEMENT
Srisuwan mengatakan para pekerja ingin mengungkap ketidakberesan dalam rencana rehabilitasi kepada Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha. Hingga akhir Juni, maskapai Thai Airways mencatatkan utang sebesar 332,2 miliar baht (Rp 154 triliun). Rencana rehabilitasi tersebut disetujui oleh Pengadilan Kepailitan Sentral pada 14 September.
Gebrakan bisnis penerbangan seperti yang diberikan Thai Airways, menjadi role model bagi maskapai lainnya saat maskapai penerbangan berjuang untuk tetap menghasilkan uang di tengah pembatasan bepergian di seluruh dunia. Di Australia, penerbangan tujuh jam melintasi beberapa landmark paling ikonik di negara itu terjual habis hanya dalam 10 menit.
Kuil Wat Pho Thailand Foto: Shutter stock
Sedangkan Di Hong Kong, penerbangan selama 75 menit membuat para pelancong mengelilingi kota asal mereka sambil mengambil foto untuk Instagram dari kursi dekat jendela mereka. Dan bukan hanya penerbangan yang dilewatkan oleh para pelancong.
ADVERTISEMENT
Dewan pariwisata Singapura telah mengumumkan dua “kapal pesiar ke mana-mana”, yang tidak melakukan panggilan pelabuhan dan beroperasi dengan setengah dari kapasitas.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).