Tiebele, Desa Penuh Mural di Afrika yang Dibangun dari Tanah Liat

18 Agustus 2021 7:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Desa Tiebele di Burkina Faso, Afrika. Foto: OLYMPIA DE MAISMONT/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Desa Tiebele di Burkina Faso, Afrika. Foto: OLYMPIA DE MAISMONT/AFP
ADVERTISEMENT
Desa yang dihias dengan mural warna-warni tentu bukanlah hal yang baru dan bisa kamu temukan di berbagai tempat, bahkan di Indonesia sekalipun. Tapi, jauh sebelum itu, ternyata penduduk desa di Afrika ini sudah menghias desanya dengan lukisan atau mural-mural cantik sejak lama.
ADVERTISEMENT
Dilansir The Vintage News, ialah Tiebele, desa yang terletak di Burkina Faso, Afrika, ini dikenal terkenal dengan rumah-rumahnya yang dihiasi berbagai lukisan atau mural.
Suasana di Desa Tiebele di Burkina Faso, Afrika. Foto: OLYMPIA DE MAISMONT/AFP
Dikenal dengan nama sukhala, rumah-rumah ini tidak hanya unik, tetapi juga terbuat dari bahan tanah liat yang ramah lingkungan.
Keunikan arsitektur dari rumah-rumah tersebut mencerminkan para penduduk Desa Tiebele, yang masih mempertahankan nilai-nilai tradisinya yang disebut dengan Gourounsi. Sebab, desa seluas 1,2 hektare ini dihuni oleh Suku Kassena, orang-orang pertama yang mendatangi Burkina Faso pada abad ke-15 silam.
Suasana di Desa Tiebele di Burkina Faso, Afrika. Foto: OLYMPIA DE MAISMONT/AFP
Sejak berabad-abad lalu, para penduduk desa melukis semua dinding rumahnya secara tradisional.
Untuk membuat lukisan di dinding, penduduk desa tidak menggunakan cat, lho. Namun, menggunakan bahan-bahan alami, seperti campuran pasir, kapur alami, dan tanah liat.
ADVERTISEMENT
Setelah selesai pun, lukisan dinding divernis dengan cairan yang dibuat dari daun akasia.
Suasana di Desa Tiebele di Burkina Faso, Afrika. Foto: OLYMPIA DE MAISMONT/AFP
Proses melukis ini juga terbilang tidak mudah dan membutuhkan ketelitian. Tak heran jika mereka membutuhkan waktu berhari-hari untuk membuat satu lukisan di setiap bangunan rumahnya.
Biasanya, para wanitalah yang bertugas melukis dinding. Sedangkan para pria bertugas membangun rumah.
Suasana di Desa Tiebele di Burkina Faso, Afrika. Foto: OLYMPIA DE MAISMONT/AFP
Adapun, warna yang digunakan adalah putih, hitam, dan merah. Sedangkan gambar yang dibuat adalah bentuk-bentuk geometris, hewan-hewan, dan simbol-simbol lainnya.
Uniknya, setiap simbol yang telah dilukis tidak akan diulang kembali di rumah yang lain.

Setiap Rumah yang Dibangun Dibuat Tanpa Jendela

Gubuk bundar di Desa Tiebele di Burkina Faso, Afrika. Foto: OLYMPIA DE MAISMONT/AFP
Selain dipenuhi mural, para penduduk Desa Tiebele juga tidak membuat jendela di setiap rumah yang dibangunnya. Hal ini dikarenakan cuaca di desa tersebut yang sangat panas, sehingga setiap rumah harus terlindung dari sinar matahari.
ADVERTISEMENT
Selain tidak memiliki jendela, pintu-pintu rumah di Desa Tiebele tingginya hanya sekitar 1 meter saja. Pintu inilah yang membuat cahaya bisa tetap masuk ke dalam rumah dan membuat sirkulasi tetap terjaga. Dengan begitu, temperatur di dalam rumah pun tetap sejuk meski kondisi cuaca sedang panas.
Tak hanya itu, pintu kecil di rumah tersebut juga bertujuan untuk melindungi warga desa dari serangan hewan liar dan musuh.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)