Tim SAR Pastikan Potongan Tubuh di Perut Hiu merupakan Turis AS yang Hilang

Petugas mencari Catol Colleen Monfore wanita berkebangsaan Amerika Serikat (AS) dilaporkan hilang saat melakukan diving di perairan laut Pulau Reong, Kecamatan Wetar Utara, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku. Foto: Dok. Istimewa

Tim SAR memastikan bahwa potongan tubuh berupa kaki yang dibalut pakaian diving, yang ditemukan di perut hiu merupakan milik turis asal Amerika Serikat (AS) yang hilang beberapa waktu lalu. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Maluku, Muhamad Arafah.

Arafah mengatakan bahwa informasi yang diterima membenarkan bahwa potongan tubuh tersebut milik Carol Colleen Monfore, yang hilang saat menyelam di Perairan Maluku Barat Daya.

"Informasi yang kami terima benar kalau potongan tubuh milik wisatawan asing asal Amerika Serikat itu sudah terindentifikasi, setelah dilakukan pemeriksaan forensik oleh tim DVI Timor Leste yang bekerja sama dengan Konjen AS di sana," kata Arafah, seperti dikutip dari Antara.

Foto Catol Colleen Monfore wanita berkebangsaan Amerika Serikat (AS) yang dilaporkan hilang saat melakukan diving di perairan laut Pulau Reong, Kecamatan Wetar Utara, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku. Foto: Dok. Istimewa

Sebelum ditemukan tewas di dalam perut hiu, Colleen terseret arus yang kuat saat menyelam. Perempuan berusia 68 tahun tersebut diketahui sedang menyelam bersama enam rekannya di sekitar Pulau Reong, Maluku.

Monfore diketahui terseret arus deras pada 26 September 2024, dan pemandu tur tidak dapat menyelamatkannya kembali ke pinggir laut. Monfore pun dilaporkan hilang di perairan Pulau Reong, Kecamatan Aru Utara, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Maluku.

Sementara itu, pihak DVI Timor Leste awalnya juga telah berkoordinasi dengan Konjen AS di negara tersebut untuk melakukan uji forensik terhadap potongan tubuh manusia yang ditemukan nelayan di Distrik Liquoica (Timor Leste), pada Minggu (6/10).

Menurutnya, uji forensik diperlukan untuk membuktikan identitas korban, meskipun sebelumnya suami korban yang dihubungi pihak berwenang merasa yakin jika potongan tubuh itu milik istrinya.