Tingkatkan Kualitas Pariwisata, Sandiaga Uno Buat Peta Perjalanan Joglosemar

3 April 2021 10:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Sandiaga Uno saat melakukan kunjungan kerja ke Saloka Theme Park, Kamis (1/4). Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Sandiaga Uno saat melakukan kunjungan kerja ke Saloka Theme Park, Kamis (1/4). Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berbagai cara kini tengah dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk meningkatkan kualitas pariwisata yang terdampak pandemi COVID-19. Terbaru, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, berencana akan memformulasikan peta perjalanan atau travel pattern bagi wisatawan.
ADVERTISEMENT
Dalam rencana ini, Sandiaga Uno akan membuat peta perjalanan di kawasan Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang), dengan Candi Borobudur sebagai magnet utama atau daya tarik pariwisata Tanah Air.
"Tidak hanya mendengarkan langsung keluhan dari masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif, tapi saya juga ingin memberikan semangat, menebar motivasi. Kita telah menyiapkan opsi-opsi untuk bangkit dan pulih," ujar Sandiaga, saat melakukan kunjungan kerja ke Saloka Theme Park, Kamis (1/4), seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan.
Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan bahwa opsi-opsi yang disiapkan, antara lain perluasan dana hibah pariwisata hingga adaptasi seperti inovasi di bidang aplikasi. Saat ini, pemerintah juga tengah mengembangkan satu aplikasi yang dapat membantu memastikan pembatasan kerumunan pengunjung di satu destinasi, sehingga penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin dapat terjaga.
ADVERTISEMENT
"Terakhir bagaimana kita bisa mengintegrasikan desa wisata ke sejumlah tempat rekreasi yang dikelola oleh swasta, bekerja sama dengan komunitas, masyarakat, dan pemerintah daerah juga," lanjutnya.
Menparekraf Sandiaga Uno saat melakukan kunjungan kerja ke Saloka Theme Park, Kamis (1/4). Foto: Dok. Kemenparekraf
Peta perjalanan (travel pattern) akan dibuat oleh Kemenparekraf, karena berkaitan dengan terintegrasinya desa wisata ke destinasi-destinasi lainnya. Sebab, peta perjalanan tidak hanya dapat memberikan pengalaman lebih bagi wisatawan dan mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, tapi juga sesuai dengan segmentasi ke depan yang lebih personalize, di mana wisatawan akan lebih memilih pariwisata pribadi atau hanya dalam lingkup keluarga.
Kemudian customize,di mana wisatawan akan berwisata dengan minat khusus, seperti wisata berbasis alam. Lalu, localize yakni wisatawan akan lebih memilih destinasi yang jaraknya tidak terlalu jauh atau maksimal 250 km antar-destinasi dan smaller in size, yaitu pariwisata dengan jumlah pengunjung di setiap destinasi wisata tidak terlalu masif.
ADVERTISEMENT
"Saat saya mendarat di Semarang dan menuju desa wisata Lerep. Pattern-nya kalau saya bergerak ke arah selatan saya akan menginap di daerah selatan Kabupaten Semarang, atau di Utara Kabupaten Magelang. Untuk itu, kemampuan kita berinovasi untuk membuat travel pattern Joglosemar yang bervariasi dan dapat memberikan suatu pengalaman sendiri. Borobudur itu magnetnya, tapi Joglosemar ini adalah pattern-nya,” ujar Sandiaga.
Penyusunan peta perjalanan sendiri bertujuan untuk pengembangan pariwisata agar lebih berkualitas. Kemenparekraf berharap dengan peta perjalanan ini, jumlah hari lebih meningkat dan kualitas dari sisi pariwisata dan wisatawan bisa lebih baik ke depannya.
"Ada beberapa daerah yang kita bisa kembangkan travel pattern, seperti di Jawa Timur yang memiliki magnet wisata Bromo Tengger Semeru (BTS), namun peta perjalanan sebelum ke BTS bisa ke Malang, Banyuwangi, dan Surabaya itu yang sedang kita kembangkan lantaran hal tersebut menjadi tren wisata era baru," pungkas Sandiaga.
ADVERTISEMENT