Tradisi Berbagi Istri, Cara Pria Eskimo Agar Wanita Tak Kesepian

13 April 2019 17:59 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan suami istri Eskimo Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan suami istri Eskimo Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Masyarakat Eskimo yang hidup di Kutub Utara dan Siberia Timur memiliki tradisi unik yang cenderung nyeleneh dalam menjalani hidup. Tinggal di lokasi terpencil dengan cuaca ekstrem membuat masyarakat Eskimo harus mampu saling bahu membahu, membantu, dan berbagi demi mempertahankan kelangsungan hidup.
ADVERTISEMENT
Mereka terbiasa menganggap satu sama lain sebagai saudara dan berbagi segalanya. Mulai dari makanan hasil buruan, persediaan, hingga barang lainnya yang dianggap penting, bahkan istri.
Keluarga Eskimo berfoto di Igloo mereka Foto: Wikimedia Commons
Ya, istri. Pria-pria Eskimo terbiasa berbagi istri dengan 'saudara-saudara' mereka. Tradisi berbagi istri biasanya dilakukan saat rombongan suami lainnya sedang berburu.
Dilansir Ranker, pria Eskimo yang kedapatan meniduri istri temannya tidak akan mendapat cap jelek atau gunjingan dari masyarakat, melainkan pujian. Karena meniduri istri orang lain saat suaminya sedang berburu jauh dari rumah dianggap mampu mengurangi kesepiannya saat ditinggal sang suami.
Potret keluarga Eskimo Foto: Wikimedia Commons
Berbagi istri dapat dilakukan melalui pernikahan terstruktur yang dilakukan secara bersama. Misalnya saja dengan saling bertukar pasangan, atau secara impulsif meniduri istri teman yang sedang ditinggal.
ADVERTISEMENT
Karena hubungan intim dengan pasangan orang lain merupakan tindakan yang lumrah untuk dilakukan, maka apabila seorang wanita mengandung anak yang bukan berasal dari suaminya sendiri, ia tidak akan mendapatkan hukuman. Ia tidak akan dijauhi, dan tidak jadi bahan gunjingan.
Ilustrasi masyarakat Eskimo bersama dengan anak-anaknya Foto: Wikimedia Commons
Sebab hadirnya anak bagi masyarakat Eskimo dinilai sebagai kemampuan sang istri untuk memberikan keturunan dan melanjutkan kelangsungan hidup. Sehingga apabila sepasang suami istri tidak dapat memiliki keturunan, mereka bisa mendapatkan anak dari pasangan lain.
Ketika pria Eskimo sudah memiliki jadwal untuk pergi sementara waktu dari rumah, biasanya mereka akan mengatur kesepakatan antar 'saudara' yang akan menjadi 'suami kedua'. Suami kedua akan diberi kepercayaan untuk melindungi sang istri, termasuk untuk tidur bersama.
ADVERTISEMENT
Potret wanita Eskimo Foto: Wikimedia Commons
Tradisi berbagi atau bertukar istri dalam kehidupan penduduk Eskimo sangat erat dan sulit untuk dipisahkan. Biasanya pertukaran istri akan diperbolehkan setelah pasangan melakukan sebuah ritual bernama séance yang dilakukan oleh seorang dukun.
Selain berbagi 'antarsaudara', masyarakat Eskimo ternyata juga terbiasa berbagi atau bertukar istri dengan orang asing, seperti wisatawan atau pedagang. Pria-pria Eskimo juga memiliki kesempatan untuk menikahi lebih dari satu orang wanita.
Keluarga Eskimo menyiapkan persediaan makanan mereka Foto: Wikimedia Commons
Poligami dalam tatanan hidup masyarakat Eskimo dinilai sebagai tanda bahwa seorang pria memiliki kekayaan yang lebih dari cukup, sebab ia mampu memenuhi kebutuhan para wanita yang ia nikahi. Walau tingkat poligami di Eskimo menurun saat agama Kristen diperkenalkan pada masyarakatnya, praktik memiliki istri lebih dari satu yang dilakukan masyarakat di Kutub Utara itu tidak hilang.
Seorang ibu dan anak dari masyarakat Eskimo Foto: Pixnio
Uniknya lagi, menurut Speaking Tree beberapa kelompok penduduk Eskimo yang tinggal di wilayah Siberia Timur dan North Pole Amerika Utara punya alasan yang lebih ekstrem saat melakukan pertukaran istri. Mereka percaya bahwa dengan bertukar istri antara satu dengan yang lain, mereka mampu mengubah identitas individu dan membingungkan roh jahat.
ADVERTISEMENT
Hal ini akan menguntungkan masyarakat Eskimo, karena saat roh jahat kebingungan mengenali penduduk setempat. Roh tersebut akan kesulitan untuk menjatuhkan bencana pada pasangan atau keluarga.
Bagaimana menurutmu tradisi penduduk Eskimo di Kutub Utara ini?