Tradisi Unik Suku di China, Kenakan Konde Berbentuk Tanduk dari Rambut Leluhur

20 Maret 2020 13:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
hiasan Rambut nenek moyang suku miao Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
hiasan Rambut nenek moyang suku miao Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
China memang menjadi negara yang memiliki tradisi unik yang telah dilakukan turun temurun. Salah satunya tradisi mengenakan konde kepala berbentuk tanduk yang dilakukan oleh perempuan Suku Miao, China.
ADVERTISEMENT
Kelompok etnis ini memiliki tradisi memakai rambut nenek moyang mereka sebagai hiasan kepala. Gumpalan rambut nenek moyang berbentuk tanduk itu dikenakan sebagai hiasan kepala yang dipakai pada acara-acara khusus.
Wanita Suku Miao di China Foto: Wikimedia Commons
Rambut tersebut merupakan kumpulan rambut milik kerabat atau leluhur yang sudah meninggal. Para perempuan Miao selalu menyimpan helaian rambut dari sanak keluarganya dan menenunnya menjadi hiasan kepala.
Menurut perempuan Miao, hiasan kepala dari nenek moyang itu dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka dan membuatnya terlihat cantik.
Tradisi rambut konde suku Miao. Foto: Dok.wikimedia commons
Dilansir Global Times, hiasan kepala tradisional ini digabungkan dengan benang wol, linen, dan sedikit rambut leluhur. Sebagian rambut nenek moyang yang tidak dibuat hiasan kepala disimpan dan digunakan untuk memperingati hari kematiannya.
ADVERTISEMENT
Para wanita itu juga menyimpan dan mengumpulkan helai demi helai rambut yang rontok saat menyisir. Kemudian ketika sudah terkumpul banyak, mereka akan menyerahkan rambut tersebut kepada anak perempuannya saat menikah.
Potret Wanita Suku Miao di China Foto: Flickr / giovanni bohorquez
Menurut kepercayaan Suku Miao, zaman dahulu tradisi itu dilakukan untuk menakut-nakuti binatang buas saat mereka bertani di daerah pegunungan. Namun saat ini, hiasan kepala dari rambut nenek moyang mereka hanya digunakan untuk upacara adat.
Hiasan kepala berbentuk tanduk itu diperkirakan memiliki berat hingga 4 kilogram. Selain wanita, para pria Suku Miao juga turut mengenakannya sebagai hiasan kepala. Namun, lambat laun laki-laki di suku ini meninggalkannya, sementara para perempuan tetap mempertahankannya.
Kelompok Suku Miao yang bermukim di wilayah Liupanshui, Provinsi Guizhou, China, memiliki jumlah penduduk hingga 9,5 juta jiwa. Mereka kerap mengenakan hiasan kepala pada saat Festival Tari Bunga dan perayaan Tahun Baru Imlek.
ADVERTISEMENT