Traveler Catat, Ini yang Harus Diperhatikan saat Mendaki di Musim Hujan

14 Desember 2024 11:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak mendaki gunung bareng orang tua. Foto: zhukovvvlad/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak mendaki gunung bareng orang tua. Foto: zhukovvvlad/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Mendaki saat musim hujan tentu berbeda, dengan ketika traveler ingin mendaki di musim kemarau atau musim kering. Di musim hujan, medan pendakian bisa saja menjadi lebih menantang.
ADVERTISEMENT
Untuk itulah, diperlukan persiapan baik fisik dan peralatan yang memadai jika kamu ingin melakukan pendakian di musim hujan. Dilansir dari akun Instagram resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), berikut tipsnya.

1. Siapkan Diri dengan Cuaca Ekstrem

Ilustrasi mendaki gunung. Foto: KieferPix/Shutterstock
Jangan lupa cek prakiraan cuaca sebelum berangkat, ya. Rencanakan perjalananmu dengan matang dan jangan ragu membatalkan jika cuaca terlihat terlalu ekstrem karena keselamatan adalah nomor satu!

2. Siapkan Peralatan Tahan Hujan

Ilustrasi jas hujan ponco Foto: Shutter Stock
Jaket tahan air, sepatu hiking waterproof, dan raincoat adalah peralatan yang harus kamu bawa saat pendakian di musim hujan. Jangan lupa tambahkan rain cover dan trash bag untuk melindungi barang-barangmu dari basah. Siapkan juga dry bag untuk barang-barang, seperti ponsel dan kamera.
ADVERTISEMENT

3. Gunakan Alas Kaki Anti-Licin

Ilustrasi sepatu untuk mendaki gunung. Foto: HTWE/Shutterstock
Pilih alas kaki dengan cengkeraman yang kuat dan selalu perhatikan langkahmu. Jika jalur yang dilewati berlumpur atau terlalu curam, kamu sebaiknya mencari jalur alternatif.

4. Bawa Barang Tambahan yang Berguna

Ilustrasi pendaki di Gunung Semeru Foto: Shutter Stock
Hujan bisa bikin malam datang lebih cepat, jadi selalu bawa lampu kepala dan baterai cadangan. Jangan lupa bawa juga barang-barang kebutuhan pribadimu, yang sekiranya akan membantu saat darurat.

5. Kenali Tanda Banjir dan Longsor

Ilustrasi jalan longsor Foto: Antara/Anis Efizudin
Waspadai tanda-tanda, seperti aliran deras atau retakan di tanah. Ada beberapa tanda sebelum banjir, seperti hujan deras berkepanjangan, sungai meluap, warna air keruh, atau debit meningkat.
Sementara, tanda-tanda longsor yang perlu kamu waspadai adalah retakan tanah di lereng, pohon atau tiang miring, terdengar suara gemeretak di lereng, hingga air muncul dari celah tanah disertai lumpur. Kalau melihat potensi bahaya, segera cari tempat yang aman.
ADVERTISEMENT

6. Jaga Suhu Tubuh Tetap Hangat

Ilustrasi mendaki secara berkelompok Foto: Shutter Stock
Hujan bikin udara sekitar semakin menusuk ke tubuh, dan risiko hipotermia meningkat. Jadi, pastikan untuk membawa pakaian ekstra yang bisa menghangatkan tubuhmu.

7. Komunikasi adalah Kunci

Ilustrasi pendaki gunung di NTB Foto: Dok. Kemenparekraf
Pastikan ada orang yang tahu rencanamu, termasuk rute dan jadwal pendakian. Bawa alat komunikasi darurat, seperti walkie-talkie atau ponsel tahan air. Dengan begitu, kamu bisa tetap terhubung meski di tengah kabut tebal atau hujan deras.

8. Didampingi Pendaki Berpengalaman

Ilustrasi pendaki yang sedang hiking di gunung. Foto: Dudarev Mikhail/Shutterstock
Jika kamu seorang rookie atau pemula, mendakilah dengan orang yang sudah expert atau ahli di bidang pendakian. Kamu bisa menggunakan pemandu, atau mendaki bareng pendaki yang memang sudah tahu medan dan berpengalaman mengatasi kondisi ekstrem.
Hal ini akan membantu kamu belajar teknik yang benar, menghindari bahaya, dan lebih siap menghadapi situasi darurat di alam terbuka.
ADVERTISEMENT