Traveler yang Masuk ke China Kini Tak Perlu Sertakan Hasil Negatif Tes PCR Lagi

26 April 2023 16:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan menunggu untuk naik kereta mereka di stasiun Kereta Api Selatan Beijing menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, di Beijing, China, Rabu (10/2). Foto: Thomas Peter/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan menunggu untuk naik kereta mereka di stasiun Kereta Api Selatan Beijing menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, di Beijing, China, Rabu (10/2). Foto: Thomas Peter/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kabar gembira untuk kamu yang berencana untuk pergi atau liburan ke China. Sebab, kini traveler yang masuk ke China tak perlu lagi memberikan hasil tes PCR, mulai Sabtu (29/4).
ADVERTISEMENT
Dilansir AP News, traveler yang masuk ke China nantinya hanya perlu menunjukkan hasil negatif tes antigen yang diambil dalam waktu 48 jam sebelum penerbangan.
"Untuk lebih memfasilitasi perjalanan lintas batas, China mengambil langkah-langkah baru untuk menyempurnakan persyaratan tes pra-keberangkatan yang dipandu oleh prinsip memastikan perjalanan yang aman dan teratur, serta menjaga agar kebijakan tersebut berbasis sains dan tepat sasaran," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning.
Seorang anggota staf stasiun berbicara melalui pengeras suara kepada wisatawan di stasiun Kereta Api Selatan Beijing menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, di Beijing, China, Rabu (10/2). Foto: Thomas Peter/REUTERS
Lebih lanjut, Ning mengungkapkan bahwa nantinya maskapai penerbangan juga tidak akan lagi memeriksa hasil tes para traveler sebelum keberangkatan ke China.
Sebelumnya, selama hampir tiga tahun China memberlakukan kebijakan "nol-COVID" untuk mengontrol laju penyebaran COVID-19 di masyarakat. Beberapa kebijakan yang dilakukan, termasuk lockdown dan tes massal COVID-19 secara rutin.
ADVERTISEMENT
Namun, China akhirnya mulai melonggarkan aturan ketat yang mereka terapkan pada Desember 2022 lalu, setelah kebijakan tersebut membuat perekonomian mereka memburuk dan memicu protes besar-besaran dari masyarakat. Salah satu langkah besar yang mereka lakukan adalah dengan membatalkan aturan karantina pada awal Januari lalu.
Wisatawan mengunjungi Tembok Besar China pada hari libur Hari Buruh di Beijing, Kamis (1/5). Foto: REUTERS / Thomas Peter
Tak hanya itu, pada Maret lalu, China juga akhirnya kembali menerbitkan semua jenis visa sebagai bagian dari upaya membangkitkan kembali pariwisata mereka yang terpuruk akibat COVID-19. Walau demikian, Pemerintah China saat itu tetap mempertahankan persyaratan tes PCR untuk penumpang yang datang dari beberapa negara.
Sayangnya, persyaratan ini juga menimbulkan pro kontra, karena biaya tes yang mahal dan dianggap menjadi penghalang utama bagi wisatawan untuk kembali datang, serta berlibur ke China.
ADVERTISEMENT