Traveler yang Melancong ke Inggris Akan Diminta Isolasi Mandiri Selama 14 Hari

28 April 2020 10:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Traveler sedang bergegas pulang dari Bandara Birmingham di Inggris Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Traveler sedang bergegas pulang dari Bandara Birmingham di Inggris Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah Inggris berencana melakukan pembatasan ketat bagi orang-orang yang menyambangi Inggris. Hal ini dilakukan seiring dengan persiapan maskapai penerbangan untuk meningkatkan intensitas penerbangan ke seluruh Eropa dan dunia.
ADVERTISEMENT
Dilansir Independent, Inggris adalah satu dari beberapa negara yang tak menjalankan prosedur screening virus corona pada saat kedatangan pesawat. Pemeriksaan suhu tubuh juga tak dilakukan di bandara.
Penumpang pesawat hanya diberikan saran dan arahan soal apa yang harus mereka lakukan ketika memiliki simptom COVID-19. Padahal Inggris terhitung cukup rentan. Per Minggu (27/4), Pemerintah Inggris mendata sebanyak 413 pasien virus corona meninggal.
Bandara Southampton, Inggris Foto: Shutter Stock
Dilansir Reuters, Menteri Pertanian dan Lingkungan Hidup George Eustice mengatakan jika terjadi lonjakan angka kematian di rumah sakit seluruh Britania Raya. Saat ini angka kematian akibat COVID-19 di Inggris mencapai 20.732 dan kasus baru bertambah sebanyak 4.463, dengan total pasien positif 152.840.
Rencananya Pemerintah Inggris akan mendata seluruh alamat para pelancong, baik mereka yang terbang melalui angkutan darat, laut, maupun kereta api. Alamat yang diserahkan haruslah lokasi yang akan digunakan untuk isolasi mandiri selama dua minggu ke depan.
Bandara Southampton, Inggris Foto: Shutter Stock
Untuk memastikan pelancong tak pergi ke mana-mana selama isolasi mandiri, pihak berwenang akan mendatangi alamat yang didaftarkan tersebut.
ADVERTISEMENT
Rencana ini tentu saja tak langsung menuai reaksi positif, karena aturan isolasi mandiri ini dikhawatirkan dapat menghambat permintaan untuk penerbangan dan liburan. Wizz Air misalnya, maskapai tersebut telah mengumumkan rencana untuk memulai penerbangan kembali dari Luton, Inggris, ke 14 tujuan di Eropa, termasuk Tel Aviv di Israel mulai 1 Mei mendatang.
Maskapai lainnya seperti easyJet, Ryanair, dan British Airways pun demikian. Mereka berencana untuk memperkenalkan penerbangan yang akan beroperasi pada awal musim panas.
Selain itu, dua perusahaan liburan terbesar di Inggris juga berencana untuk kembali meluncurkan paket perjalanan ke luar negeri pada Mei dan Juni. Namun, karena rencana isolasi mandiri ini, permintaan terhadap paket liburan dan juga penerbangan cenderung jadi menurun.
Sebuah pesawat lewat di depan bulan saat melakukan pendaratan di Bandara Heathrow, London, Ingris pada 12 September 2019. Foto: REUTERS/Toby Melville
Seorang juru bicara Bandara Heathrow mengatakan bahwa bandara tersebut telah melakukan perjanjian standar internasional kesehatan yang umum sebagai tindakan pencegahan. Ia mengatakan bahwa bandara telah bekerja sama dengan industri penerbangan dan juga regulator baik di Inggris maupun negara lainnya.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah Inggris telah berulang kali mengatakan bahwa bukti pemeriksaan suhu tidak efektif apabila ada transmisi yang terjadi dalam masyarakat. Karena itu, kami meminta agar dasar bukti bisa dipublikasikan secepat mungkin, supaya dapat dipertimbangkan dengan baik," ujarnya.
Langkah itu juga dipercaya dapat menghilangkan inbound pariwisata ke Inggris selama musim panas. Walaupun, permintaan terhadap tempat wisata domestik cenderung akan lebih tinggi ketimbang beberapa dekade sebelumnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.