Tren Perjalanan Gen Z dan Milenial: Lebih Pilih Destinasi Tak Biasa

4 November 2024 18:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi traveler traveling di alam sambil membuka smartphone. Foto: A_B_C/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi traveler traveling di alam sambil membuka smartphone. Foto: A_B_C/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Gen Z dan Milenial kini menjadi golongan yang memiliki tren perjalanan yang berubah-berubah. Terbaru, dalam penelitian yang dilakukan oleh EaseMyTrip, terungkap bahwa tren perjalanan Gen Z dan Milenial kini cenderung ke tempat wisata yang kurang dieksplorasi dan terpencil.
ADVERTISEMENT
Dikutip Antara yang melansir Hindustan Times, Co-Founder EaseMyTrip, Rikant Pittie, mengatakan bahwa tren ini didorong keinginan untuk mendapatkan pengalaman unik yang menawarkan hubungan yang lebih dalam dengan budaya, alam, serta masyarakat suatu wilayah, dan jauh dari tempat umum yang penuh sesak.
"Wisata berkelanjutan tentunya semakin diminati, dengan semakin banyaknya wisatawan yang memilih akomodasi ramah lingkungan, memilik aktivitas berdampak rendah, dan mendukung ekonomi lokal," kata Pittie.
"Pergeseran ini mencerminkan kesadaran yang lebih luas akan dampak lingkungan dan sosial dari pariwisata, serta komitmen untuk melestarikan keindahan alam, dan warisan budaya dari destinasi yang mereka kunjungi," tambahnya.
Ilustrasi Gen Z traveling di Eropa Foto: Dok. Booking.com
Di sisi lain, Indonesia, Vietnam, Georgia, Filipina, dan Malaysia menjadi destinasi yang semakin populer di kalangan Gen Z dan Milenial. Hal ini diungkapkan oleh CEO dan Co-Founder Niyo, Vinay Bagri, yang mengatakan bahwa terjadi peningkatan pengeluaran sebesar 20 persen dalam kelompok usia 18-24 tahun, karena populernya destinasi-destinasi tak biasa.
ADVERTISEMENT
"Generasi Milenial masih mengalokasikan porsi pengeluaran mereka yang lebih besar ke destinasi tradisional, dibandingkan dengan destinasi tak biasa. Sedangkan Gen Z cenderung menghabiskan proporsi yang lebih tinggi pada destinasi tak biasa," kata Bagri.
Tak hanya itu, teknologi juga dinilai memiliki peranan penting dalam transformasi ini. Sebab, kini semakin banyak alat perencanaan perjalanan berbasis AI, rekomendasi yang dipersonalisasi, dan virtual tour yang memungkinkan wisatawan merencanakan perjalanan yang kurang dikenal menjadi mudah.