Tren Traveling 2023: Staycation Tetap Diminati, Frugal Travel Jadi Alternatif

2 Februari 2023 13:04 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi traveler bahagia yang traveling dengan smartphone. Foto: Tom Wang/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi traveler bahagia yang traveling dengan smartphone. Foto: Tom Wang/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tren traveling terus mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Salah satu platform Online Travel Agent (OTA) terbesar di Indonesia, Pegipegi mengungkapkan di tahun 2023 ini ada sejumlah tren traveling yang diminati traveler.
ADVERTISEMENT
Menurut data Pegipegi Travel Report 2022, Pegipegi mengungkap bahwa traveling masih jadi kegiatan yang diminati banyak orang. Dalam survei yang dilakukan terhadap lebih dari 450 pelanggan, 49 persen responden menyatakan telah traveling lebih dari lima kali.
Ilustrasi traveler traveling di alam sambil membuka smartphone. Foto: A_B_C/Shutterstock
Di sisi lain, 44 persen responden mengaku telah traveling sebanyak 2 sampai 4 kali dalam setahun. Sebagian dari mereka menyukai traveling di dalam kota, maupun destinasi lain di luar kota.
Selain itu, kekhawatiran akan potensi resesi ekonomi global yang diprediksi mencuat pada tahun 2023 tampaknya tak menyurutkan minat masyarakat untuk traveling. Masih dalam laporan tersebut, sebanyak 80 persen responden tetap berencana traveling meski menyadari potensi resesi.
Lantas, seperti apa tren traveling di tahun 2023? Berikut beberapa prediksi tren yang terjadi di tahun ini.
ADVERTISEMENT

Staycation Tetap Diminati

Ilustrasi staycation di hotel. Foto: Dok. Pegipegi
Selain sifatnya yang praktis dan terjangkau, staycation akan tetap diminati, karena memungkinkan traveler melakukan aktivitas menyenangkan bersama anggota keluarga, teman, atau pasangan.
Staycation juga diminati karena bisa jadi pilihan liburan terjangkau dengan memilih tempat staycation yang berada tak jauh dari tempat tinggal.
Sebagian besar layanan akomodasi juga telah berkembang dari sekadar tempat menginap, menjadi tempat untuk menghabiskan waktu liburan berkualitas.
Misalnya, bercengkrama dengan keluarga sambil menonton streaming film; mengajak anak bermain di kolam renang, mini zoo dan taman bermain; hingga makan malam bersama pasangan di restoran hotel.

Workcation atau Business Leisure Terus Tumbuh

Ilustrasi digital nomad. Foto: Getty Images
Selain staycation, workcation atau business leisure menjadi tren traveling yang diprediksi akan terus tumbuh. Situasi pascapandemi COVID-19 yang membuat work flow kerja semakin fleksibel, membuat orang-orang tak lagi harus bekerja dari kantor.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar perusahaan telah melihat dampak positif kebijakan Work From Home atau Flexible Working Arrangement, baik dari sisi kualitas kehidupan perusahaan hingga performa bisnis.
Hal tersebut juga memunculkan tren workcation, di mana seseorang bisa bekerja atau menjalani aktivitas sembari liburan.
Tren ini diperkirakan akan terus tumbuh di tahun 2023, seiring upaya pemerintah yang juga telah mengeluarkan kebijakan visa digital nomad yang memungkinkan para pekerja jarak jauh (remote worker) datang ke Indonesia untuk bekerja sambil liburan.
Selain itu, sejumlah layanan akomodasi juga banyak yang menawarkan paket inap dalam jangka panjang.

Hidden Gems dan Glamping untuk Healing

Ilustrasi glamping di Bali. Foto: Shutterstock
Selain tren staycation dan workcation, Pegipegi Travel Report 2022 juga menemukan bahwa sebanyak 71 persen responden melakukan perjalanan untuk healing atau mencari suasana baru.
ADVERTISEMENT
Penggunaan kata “Healing” yang masif di mesin pencarian Google sebesar 500 persen, dan temuan Pegipegi Travel Report 2022 mengkonfirmasi tumbuhnya wellness tourism –yang menawarkan konsep wisata dengan tujuan menjaga dan memelihara kesehatan mental dan jasmani–.
Di tahun 2023, akan semakin banyak masyarakat yang traveling dengan mendekatkan diri ke alam, sambil memanfaatkan momen perjalanannya untuk merawat tubuh, jiwa, dan menyegarkan pikiran.
Masyarakat di perkotaan juga semakin tertarik melakukan glamorous camping atau glamping di layanan akomodasi yang menawarkan pengalaman menginap nyaman di tengah alam.
Selain itu, sebagian masyarakat, khususnya Gen-Z, akan mengeksplorasi lebih jauh destinasi-destinasi alam cantik di Indonesia yang belum diketahui banyak orang (hidden gems).
Hal ini karena kegemaran mereka dalam mengeksplorasi hal-hal baru, dengan menjadikan wisata alam tersembunyi sebagai destinasi favorit dan memamerkan momen perjalanannya lewat media sosial.
ADVERTISEMENT

Kereta Api, Bus dan Travel Semakin Diminati

Ilustrasi penumpang kereta api. Foto: Dok. Humas KAI
Selain kegiatan traveling dan destinasi, Pegipegi juga mengungkap pilihan transportasi yang diminati traveler.
Kereta api, bus, dan travel masih diminati traveler di 2023. Hal itu tercermin dari meningkatnya transaksi tiket kereta api di layanan aplikasi Pegipegi yang mencapai hingga 90 persen. Sementara itu, jika dibandingkan dengan bus dan travel, peningkatannya bisa mencapai lebih dari 200 persen.
Tren ini terus berkembang seiring berbagai upaya peningkatan layanan armada kereta api, bus dan travel yang semakin mendukung kenyamanan masyarakat dalam traveling. Salah satunya adalah hadirnya kereta jenis panoramic yang menawarkan pengalaman naik kereta api yang berbeda, hingga sleeper bus yang semakin memberikan kenyamanan penumpangnya dengan fasilitas yang lengkap.
ADVERTISEMENT

Group Traveling Diminati

Ilustrasi liburan bareng keluarga. Foto: Shutterstock
Setelah berkutat dengan pandemi yang menyebabkan setiap orang membatasi dirinya berinteraksi dengan orang-orang sekitar, membuat traveler menjalin kembali momen kebersamaan dengan traveling bersama orang-orang terdekat, seperti keluarga dan teman.
Traveler akan merencanakan liburan mereka dengan lebih matang untuk memastikan momen kebersamaan saat traveling berjalan lebih menyenangkan.

Frugal Travel Jadi Solusi Alternatif

Ilustrasi backpacker Foto: Shutterstock
Frugal travel atau disebut budget travel adalah konsep traveling dengan biaya minim. Ini termasuk salah satu tren traveling yang berkembang di tahun 2022 dan diprediksi menjadi tren masa depan di dunia pariwisata.
Pegipegi Travel Report 2022 menunjukkan, sebagian besar responden mengalokasikan bujet per perjalanan dalam rentang Rp 1-5 juta, dengan frekuensi traveling yang sering dalam durasi waktu yang singkat.
ADVERTISEMENT
Potensi risiko resesi ekonomi yang diperkirakan muncul di tahun 2023, akan mendorong masyarakat lebih bijak dalam mengalokasikan bujet untuk traveling. Meskipun risiko krisis ekonomi mengancam, masyarakat masih melihat traveling sebagai salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan.
Selain itu, berdasarkan riset Pegipegi terhadap median harga hotel di sembilan wilayah populer Indonesia, median harga hotel di Indonesia berada di rentang Rp 250 ribu sampai 500 ribu.
Temuan ini menunjukkan, banyak layanan akomodasi yang menawarkan kisaran harga sewa tersebut, dikarenakan minat masyarakat yang mencari akomodasi terjangkau.
Hal ini mengingat harga akomodasi dan transportasi merupakan perhatian utama yang mereka cari, ketika menyusun rencana perjalanan.
Sensitivitas pada anggaran membuat sebagian traveler tak mempermasalahkan memesan transportasi dengan waktu tempuh yang agak lambat dan menginap di layanan akomodasi standar, selama hasrat mereka melakukan traveling terpenuhi.
ADVERTISEMENT

Perjalanan Internasional Meningkat

Ilustrasi traveling di Korea. Foto: Travel man/Shutterstock
Sepanjang tahun 2022, minat masyarakat untuk melakukan perjalanan ke destinasi internasional favorit terus tumbuh. Minat ini diperkirakan akan terus berkembang sepanjang tahun 2023.
Berdasarkan catatan Pegipegi Travel Report 2022, sejumlah destinasi internasional favorit masyarakat Indonesia meliputi Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Jepang, dan Australia. Destinasi-destinasi tersebut menjadi pilihan favorit, lantaran sebagian menerapkan bebas visa dan juga memiliki akses pilihan penerbangan langsung yang mudah.
Seiring dibukanya perbatasan oleh banyak negara untuk para turis, pergerakan traveling masyarakat Indonesia pun diperkirakan semakin meluas, seperti menuju Eropa, Asia Timur, dan kawasan Amerika Utara.