Turis ASEAN Akan Bisa Gunakan Kode QR Saat Berangkat dari Bandara Kuala Lumpur

14 Januari 2025 9:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi imigrasi di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Malaysia. Foto: Sorbis/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi imigrasi di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Malaysia. Foto: Sorbis/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Turis dari negara-negara ASEAN akan bisa menggunakan sistem kode QR saat di imigrasi, ketika berangkat dari Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA). Sistem ini menurut Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail, akan mulai diberlakukan pada tahun depan.
ADVERTISEMENT
Dilansir Malay Mail, Saifuddin mengatakan bahwa menjelang Visit Malaysia 2026, sistem ini akan diperluas untuk turis yang datang lewat KLIA, dan juga ke bandara internasional lainnya di Malaysia.
"Mereka menggunakan jalur saat ini untuk kedatangan, tetapi untuk keberangkatan dapat menggunakan jalur baru yang baru saja kami luncurkan," ujarnya.
Ilustrasi imigrasi di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Malaysia. Foto: Sorbis/Shutterstock
Lebih lanjut, Saifuddin mengatakan bahwa Malaysia saat ini sedang berupaya menyediakan perjalanan yang lancar bagi delegasi ASEAN. Sebab, mereka akan menjadi tuan rumah sekitar 400 pertemuan delegasi negara-negara ASEAN tahun ini.
"Biar sistemnya stabil dulu, baru kita monitor. Tahun depan saat kita luncurkan Visit Malaysia 2026... Kita akan terima banyak sekali pengunjung," katanya.
Nantinya, negara-negara yang masuk kategori "risiko rendah" akan diprioritaskan menggunakan sistem kode QR, untuk keberangkatan terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
"Kita akan fokus ke ASEAN dulu. Kita tahu mayoritas turis kita dari Singapura dan Thailand. Sedangkan dari luar ASEAN, mereka berasal dari China dan India," ujar Saifuddin.
Dalam pengimplementasiannya, bandara-bandara seperti Penang, Kota Kinabalu, dan Langkawi juga akan menerima sistem kode QR terlebih dahulu di masa mendatang. Hal ini karena 30 juta pengunjung masuk ke Malaysia lewat bandara-bandara tersebut tahun lalu.