Turis dari 6 Negara ini Punya Perangai Terburuk di Dunia

27 November 2017 16:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Com-Tempat wisata ramah turis (Foto: Thinkstocks)
zoom-in-whitePerbesar
Com-Tempat wisata ramah turis (Foto: Thinkstocks)
ADVERTISEMENT
Menjadi seorang turis dan bisa melancong ke negeri orang tentu merupakan hal yang menyenangkan. Terlebih bisa melihat tempat-tempat baru, bertemu dengan banyak orang, hingga belajar budaya lokal setempat. 
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang turis yang baik, menjaga kesopanan adalah hal standar yang harus dimiliki. Apalagi jadi turis tidak hanya membawa namanya sendiri, tetapi juga nama negara tempat ia berasal. 
Berbagai macam stereotip negatif terhadap satu negara pun muncul hanya karena perilaku sebagian turisnya. Berikut enam negara asal turis dengan tabiat terburuk dunia seperti dikutip dari South China Morning Post:
1. China
Wisata ke Tembok Besar China. (Foto: Denny Armandhanu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wisata ke Tembok Besar China. (Foto: Denny Armandhanu/kumparan)
China terkenal dengan para turisnya yang punya perangai buruk. Mulai dari pipis sembarangan, tindak kekerasan, hingga merusak cagar budaya di negara tujuan. 
Salah satu yang paling parah adalah mencoret-coret kuil Luxor berusia 3.500 tahun di Mesir. Museum Louvre di Paris bahkan pernah menuliskan larangan berbahasa Mandarin untuk "tidak buang air besar sembarangan".
ADVERTISEMENT
Tetapi jangan salah, China merupakan negara pengirim turis terbesar di dunia. Data menunjukan, ada 122 juta turis asal China sepanjang tahun 2016.
2. Inggris
Ilustrasi turis asing di Bali (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi turis asing di Bali (Foto: Thinkstock)
Pada dasarnya, orang Inggris itu dikenal dengan tingkat kesopanannya yang baik. Ya mungkin seperti Emma Watson lah ya, kurang sopan apa coba? 
Tapi jangan sekali-sekali mengajak orang Inggris mabuk. Pasalnya mereka resek jika mabuk, bisa telanjang bulat atau berkelahi.
Juni lalu, puluhan polisi dikerahkan ke jalanan Portugal untuk mengamankan para turis Inggris yang mabuk. Mereka membuat keonaran seenaknya, berkelahi dengan sesamanya di bawah pengaruh alkohol. 
3. Jerman
Gedung Reichstag di Berlin, Jerman (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Reichstag di Berlin, Jerman (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
Turis Jerman juga dianggap bukan tipe wisatawan yang menyenangkan, mungkin karena pembawaan mereka yang serius. 
Bagi orang Jerman, aturan adalah segalanya. Jadi, bila mereka mendapatkan sesuatu yang berbeda dari brosur wisata, mereka bisa marah dengan mudah.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diungkapkan oleh Andrew Eames, dari situs perjalanan germanyiswunderbar.com, bahwa turis Jerman itu bermata elang, tak pernah melewatkan kesalahan kecil sedikitpun.
4. Amerika 
Bendera Amerika Serikat (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Amerika Serikat (Foto: pixabay)
Bertindak seenaknya, bermulut kasar, hingga merasa paling tahu segala hal, mungkin bisa dilekatkan pada turis asal Amerika. 
Mereka kerap tidak bisa menghormati budaya lokal. Berpakaian sesukanya, terkadang tidak senonoh, dan sering mengumpat dengan kata-kata kotor. 
5. Israel
Pagar pembatas di Israel (Foto: Reuters/Baz Ratner)
zoom-in-whitePerbesar
Pagar pembatas di Israel (Foto: Reuters/Baz Ratner)
Turis asal Israel dikenal dengan sikap kasar, sering tidak sabaran, berisik, dan merupakan pengguna narkoba tertinggi, berdasarkan tulisan di Haaretz pada 2011. Turis Israel kerap berdebat soal harga kamar dan seringkali menipu petugas hotel. 
Dengan kelakuan buruknya, ditambah dengan identitas Yahudi yang tidak begitu disukai oleh banyak negara di dunia, tidak heran jika beberapa hotel menerapkan kebijakan "No Israel"
ADVERTISEMENT
6. Rusia
Mengenang Lenin, 100 Tahun Revolusi Rusia (Foto: REUTERS/Pavel Rebrov)
zoom-in-whitePerbesar
Mengenang Lenin, 100 Tahun Revolusi Rusia (Foto: REUTERS/Pavel Rebrov)
Pelit senyuman dan tampak tidak bersahabat. Mungkin itulah kesan terhadap para turis Rusia. Mereka seolah memiliki slogan “Bila tidak menyukai kami, kami tidak peduli”.
Sikap buruk dari para turis ini jadi perhatian Kementerian Luar Negeri Rusia. Untuk mengatasinya, Rusia membagikan brosur cara beretika di negeri orang, salah satunya tidak "memanggil warga Kenya kera".