Turkish Airlines Beri Kelas Bisnis untuk Anjing-anjing yang Bantu Gempa Turki

Anjing di first class Turkish Airlines. Foto: Turkish Airlines

Kabar unik sekaligus mengharukan belum lama ini dibagikan oleh maskapai penerbangan asal Turki, Turkish Airlines. Sebab, baru-baru ini mereka menghadiahkan kursi kelas kelas bisnis untuk para anjing penyelamat yang telah berkontribusi dalam upaya pemulihan gempa bumi tragis di Turki.

Dilansir Travel and Leisure, para anjing tersebut diterbangkan untuk pulang ke negara mereka masing-masing dalam penerbangan khusus. Anjing-anjing ini sendiri berasal dari berbagai negara, termasuk Thailand, China, Hongaria, dan Kyrgyzstan.

"Ini adalah yang paling tidak bisa kami lakukan untuk menunjukkan penghargaan kami terhadap upaya-upaya tulus dan aksi heroik anjing-anjing ini," ujar perwakilan Turkish Airlines.

Anjing di first class Turkish Airlines. Foto: Turkish Airlines

Untuk membantu para anjing tersebut tetap aman, Turkish Airlines juga menyediakan kandang gratis menuju bandara, sehingga hewan-hewan itu dapat dengan aman naik ke pesawat untuk penerbangan evakuasi.

Otoritas Turki juga tidak ingin anjing-anjing heroik itu bepergian dengan menggunakan kargo, setelah mereka bekerja keras mencari korban gempa bumi yang menghancurkan bulan lalu. Untuk itu, anjing-anjing tersebut akhirnya ditaruh di kursi penumpang dan beberapa anjing bahkan berkesempatan untuk duduk di kelas bisnis.

Anjing di first class Turkish Airlines. Foto: Turkish Airlines

Turkish Airlines juga baru-baru ini telah menyediakan penerbangan gratis untuk pengungsi, serta transportasi kargo gratis untuk pasokan medis yang mendesak, guna membantu pemulihan dan pembangunan kembali daerah yang terkena dampak gempa bumi. Mereka telah mendukung lebih dari 238 ribu personel penyelamat dan lebih dari 1.300 penerbangan bantuan. Maskapai ini juga telah menyumbangkan lebih dari 2 miliar lira Turki.

Sementara itu, gempa tragis 7,8 magnitudo mengguncang Turki dan Suriah pada 6 Februari 2022 lalu. Lebih dari 50 ribu orang meninggal dunia akibat gempa bumi, menurut Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki.