Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ketika mendengar kata bom atom atau nuklir, tentu yang ada di benakmu adalah sebuah sebuah benda berbahaya yang dapat membunuh jutaan manusia dalam sekejap. Contohnya adalah kota Hiroshima di Jepang yang luluh lantak karena dijatuhi bom atom saat Perang Dunia ke II kala itu.
ADVERTISEMENT
Dan kini Hiroshima menjadi salah satu tempat yang dapat dikunjungi bagi mereka yang ingin mengetahui bagaimana dahsyatnya dampak bom atom kala itu dan juga mengenang para korban dalam tragedi memilukan tersebut.
Tapi, tahu kah kamu jika jauh sebelum bom atom di Hiroshima dijatuhkan, uji coba bom atom pertama kali terjadi pada 16 Juli 1945 di selatan gurun pasir Jornada del Muerto yang ada di Meksiko ?
Dilansir Amusing Planet, uji coba yang diberi nama 'Trinity' tersebut merupakan uji coba nuklir bom atom selama Proyek Manhattan.
Ledakan nuklir yang terjadi pada pukul 5:30 pagi waktu itu melepaskan energi setara dengan 18,6 kiloton TNT yang secara cepat ledakannya menyapu sebagian besar wilayah Jornada del Muerto dan membuat pasir di sekitar gurun mengkristal seperti kaca yang berwarna hijau.
ADVERTISEMENT
Kini, Situs Trinity dibuka untuk umum dan dapat dikunjungi oleh wisatawan dari seluruh dunia. Namun, para wisatawan hanya bisa datang dua kali dalam setahun, pada hari Sabtu pertama bulan April dan Oktober setiap tahunnya.
Kesempatan yang langka tersebut nyatanya tidak menghalangi rasa penasaran para wisatawan untuk datang ke Situs Trinity. Terbukti, tahun lalu ribuan pengunjung dari berbagai belahan dunia berbondong-bondong datang untuk melihat kawah yang terbentuk di sekitar gurun akibat ledakan uji coba bom atom yang pertama.
Di lahan seluas 340 kaki atau 100 meter tersebut, di tengahnya, pengunjung dapat melihat sebuah batu obelisk yang terbuat dari batu lava hitam yang menandai titik nol tempat bom itu diledakkan.
Selain itu, di sana pengunjung juga dapat melihat sisa-sisa basecamp yang menjadi tempat bersembunyi sekitar 250 ilmuwan, tentara, dan teknisi untuk menyaksikan peledakan yang berjarak sekitar 9 km dari titik nol.
Sisa-sisa menara yang menjadi titik-titik pengamatan, yang berada sekitar 10.000 meter jauhnya, juga masih terlihat di sana. Selain itu, wisatawan juga dapat melihat serpihan pasir yang mengkristal seperti sebuah kaca berwarna hijau yang dinamai trinitite, yang memiliki kadar radioaktif di dalam sebuah kotak penyimpanan yang terlindungi dari paparan radioaktif.
ADVERTISEMENT
Lebih dari enam puluh tahun setelah uji coba tersebut dilakukan, radiasi di lokasi tersebut masih tetap ada, namun masih dalam tingkatan yang normal. Dan setelah ditutup untuk umum selama bertahun-tahun, situs Trinity pun dinyatakan sebagai National Historic Landmark pada 1965.
Lebih lanjut, saat mengunjungi tempat ini, sebaiknya kamu ditemani oleh pemandu yang ada di sana, karena selain mendapat penjelasan yang lengkap, kamu juga akan terhindar dari bahaya radiasi di sana.
Tertarik untuk berkunjung?