Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ujung Utara Segitiga Bermuda yang Jadi Lokasi Kapal Hilang Kini Bisa Dikunjungi
2 November 2022 11:24 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Mendengar kata Segitiga Bermuda , yang terlintas adalah tempat yang sangat tidak mungkin untuk didatangi oleh wisatawan. Hal in karena Segitiga Bermuda merupakan daerahyang dinilai sangat berbahaya.
ADVERTISEMENT
Namun, tak jarang banyak wisatawan yang penasaran, sebenarnya apakah Segitiga Bermuda itu bisa dikunjungi? Kini, untuk kamu yang penasaran ke kawasan tersebut, ada daerah yang bisa didatangi oleh wisatawan.
Daerah paling utara dari Segitiga Bermuda yang misterius itu kini bisa dikunjungi oleh wisatawan. Namun, yang perlu kamu ketahui adalah titik tersebut merupakan lokasi pesawat angkatan laut, kapal kargo, dan kru menghilang tanpa panggilan SOS dan tanpa tanda-tanda reruntuhan.
Dilansir Daily Star, sebagian besar orang pasti pernah mendengar tentang Segitiga Bermuda merupakan tempat misterius, di mana menjadi legenda urban tempat kapal, pesawat, dan manusia yang menghilang.
Kini kamu bisa mengunjungi Segitiga Bermuda tanpa harus berada di lautan, karena dari daratan kamu bisa melihat Plakat Titik Segitiga Bermuda. Namun, sebelum sampai ke sana, kamu haris menuju Titik Albuoy di Hamilton di Pulau Bermuda.
ADVERTISEMENT
"Apakah kunjungan ke Segitiga Bermuda ada dalam daftar kunjungan Anda? Pergilah ke Albuoy's Point di Hamilton untuk mengambil foto di Northern Point dari misteri legendaris ini. Pelajari semua tentang bagian barat Samudera Atlantik Utara di mana sejumlah pesawat dan kapal dikatakan hilang dalam keadaan yang meragukan. Pastikan untuk menandai kami di foto Anda di Plakat Titik Segitiga Bermuda," tulis caption akun Instagram @Bermuda dalam video yang mereka unggah.
Dalam video tersebut, terlihat sebuah plakat yang bertuliskan "The Northern Point of the Bermuda Triangle".
Plakat tersebut berfungsi sebagai petunjuk bagi para pengunjung untuk mencari di mana lokasi tempat kapal dan pesawat yang hilang secara misterius.
Plakat yang berada di dalam Point Pleasant Park, Pulau Bermuda ini memiliki kode QR yang berfungsi untuk memberi tahu wisatawan tentang semua misteri di Segitiga Bermuda sampai saat ini. Para wisatawan juga dapat mengambil gambar di situs dan menandai #TopOfTheTriangle.
ADVERTISEMENT
Kilas Balik Kejadian di Segitiga Bermuda
Daerah yang disebut sebagai Segitiga Bermuda, atau Segitiga Setan, mencakup sekitar 500.000 mil persegi lautan di ujung tenggara Florida.
Ketika Christopher Columbus berlayar melalui daerah itu pada pelayaran pertamanya ke Dunia Baru, dia melaporkan bahwa api besar (mungkin meteor) jatuh ke laut pada suatu malam dan cahaya aneh muncul di kejauhan beberapa minggu kemudian.
Dia juga menulis tentang pembacaan kompas yang tidak menentu, mungkin karena pada saat itu Segitiga Bermuda merupakan salah satu dari sedikit tempat di Bumi, di mana kompas kesulitan menunjuk arah utara yang sebenarnya.
Dilansir History, semua laporan tersebut dinilai tidak menarik hingga akhirnya di abad ke-19, tepatnya Maret 1918 ketika USS Cyclops, sebuah kapal kargo Angkatan Laut sepanjang 542 kaki dengan lebih dari 300 orang dan 10.000 ton bijih mangan di dalamnya, tenggelam di suatu tempat antara Barbados dan Teluk Chesapeake.
Cyclops diketahui tidak pernah mengirimkan panggilan darurat SOS, dan pencarian ekstensif tidak menemukan puing-puing.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1941 dua kapal saudara Cyclops juga menghilang tanpa jejak di sepanjang rute yang hampir sama dari sebelumnya.
Kemudian, pada Desember 1945, lima pengebom Angkatan Laut yang membawa 14 orang lepas landas dari lapangan terbang Fort Lauderdale, Florida, untuk melakukan latihan pengeboman di beberapa timbunan pasir di dekatnya.
Namun, kompasnya tampaknya tidak berfungsi, sehingga membuat pemimpin misi yang dikenal sebagai Penerbangan 19, tersesat. Kelima pesawat itu terbang tanpa tujuan hingga kehabisan bahan bakar dan jatuh ke laut.
Pada hari yang sama, sebuah pesawat penyelamat dan 13 awaknya juga menghilang. Pencarian besar-besaran selama berminggu-minggu juga gagal menemukan bukti apa pun.