Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
UNESCO Ubah Status Warisan Dunia Great Barrier Reef Jadi Situs Dalam Bahaya
25 Juni 2021 18:02 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:07 WIB

ADVERTISEMENT
Sebuah komite khusus di Badan PBB urusan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya (UNESCO) berencana mengubah status Great Barrier Reef di Australia sebagai situs Warisan Dunia yang ditetapkan “dalam bahaya”. Gugusan karang raksasa di Australia Tengah itu telah menghadapi cobaan perubahan iklim yang menyebabkan kerusakan pada aset alam itu.
ADVERTISEMENT
PBB mengatakan sistem terumbu karang terbesar di dunia itu harus diturunkan ke daftar 'situs dalam bahaya' pada pertemuan yang akan terjadi bulan Juli mendatang.
UNESCO merekomendasikan Great Barrier Reef ditempatkan dalam daftar itu, karena sistem terumbu karang sepanjang 2.300 kilometer tersebut telah memburuk akibat perubahan iklim dan naiknya suhu air laut.
PBB UNESCO menyebut bahwa kualitas air di kawasan wisata itu belum terpenuhi. Dilansir AP, kondisi Great Barrier Reef telah memprihatinkan sejak bertahun-tahun yang lalu, karena mengalami pemutihan (coral bleaching) akibat kenaikan suhu air laut di tahun 2016, 2017, dan 2020.
Karena kondisi iklim yang kian memburuk, Great Barrier Reef diklaim kehilangan separuh karangnya sejak tahun 1995. Karang-karang itu rusak diakibatkan suhu permukaan laut yang meningkat, serta cuaca ekstrem.
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi ini, UNESCO berencana untuk mencabut status Great Barrier Reef sebagai Warisan Dunia, lalu memasukkan terumbu karang terbesar dunia ini ke dalam daftar situs bahaya.
"Rekomendasi itu jelas dan tegas bahwa pemerintah Australia tidak berbuat cukup banyak untuk melindungi aset alam terbesar kita, khususnya mengenai perubahan iklim," ujar Richard Leck, kepala bidang kelautan di World Wide Fund for Nature-Australia.
Jika Great Barrier Reef jadi dimasukkan ke dalam daftar tersebut, maka destinasi wisata alam itu akan menjadi yang pertama yang masuk karena perubahan iklim.
Australia Menolak Rencana UNESCO
Keputusan UNESCO untuk memindahkan status Great Barrier Reef ke dalam "situs dalam bahaya" ditolak oleh Australia. Menteri Lingkungan Hidup Sussan Ley, mengatakan bahwa Canberra menentang penetapan itu dan menuduh Komite Warisan Dunia “memutarbalikkan jaminan sebelumnya”.
ADVERTISEMENT
Ley juga menyebut Australia tidak akan mengambil tindakan semacam itu sebelum pertemuan resminya bulan depan. Bahkan Ley menyebut bahwa UNESCO tengah 'bermain' politik dalam penetapan status Great Barrier Reef.
Adapun Ley berencana untuk menentang rencana tersebut yang akan didiskusikan dalam sebuah pertemuan di bulan Juli. Selain memberi kesan bahwa pemerintah Australia tidak serius dalam menangani kasus kerusakan lingkungan tersebut, masuknya Great Barrier Reef ke dalam daftar Situs Warisan Terancam Punah juga dinilai dapat menurunkan industri pariwisata Australia.
Great Barrier Reef telah masuk ke dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1981. Sebelumnya, Pemerintah Australia telah meluncurkan Reef 2050 Plan, sebuah rencana jangka panjang pemerintah Australia dan Queensland untuk melindungi dan mengelola Great Barrier Reef.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).