Uni Eropa Berencana Tak Lagi Beri Cap Paspor Manual Mulai Tahun Depan

5 Maret 2023 17:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penumpang di bandara. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penumpang di bandara. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi kamu yang sering traveling ke luar negeri, cap paspor mungkin jadi salah satu hal yang dinanti-nanti. Enggak hanya jadi tanda kita pernah mengunjungi negara tersebut, kamu juga ingin cap tersebut menambah koleksi di paspor-mu karena bentuknya di tiap negara yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Bicara soal cap paspor, Uni Eropa atau negara-negara Schengen memang jadi deretan negara yang masih menggunakan cap paspor sebagai tanda kamu diizinkan untuk masuk. Meski demikian, ke depannya mereka tak lagi akan menggunakan cap paspor untuk turis.
Ilustrasi Paspor. Foto: Shutterstock
Dilansir Travel and Leisure, Eropa berencana tak lagi memberikan cap paspor manual untuk turis mulai tahun depan. Hal itu karena Uni Eropa akan segera memperkenalkan sistem skrining baru bagi turis yang masuk ke negaranya.
Uni Eropa akan memberlakukan sistem skrining turis yang semuanya berbasis digital.
28 negara Eropa termasuk Prancis, Yunani, dan Spanyol akan segera mengadopsi sistem keluar masuk Uni Eropa yang baru yaitu Entry/Exit System (EES). Lewat sistem ini, proses keluar masuknya turis akan dipindai dengan alat berteknologi tinggi.
ADVERTISEMENT

Sistem Keluar Masuk Uni Eropa yang Baru

Ilustrasi turis memegang paspor. Foto: Jsnow my wolrd/Shutterstock
EES sendiri adalah sebuah sistem atau platform digital yang akan terpasang di tiap pintu masuk turis. Mirip-mirip dengan proses skrining bandara yang sudah seamless atau digital, EES juga mengandalkan data biometrik seperti pemindaian wajah hingga sidik jari.
Bagi turis yang menolak untuk memberikan data biometrik yang diperlukan untuk pemeriksaan, maka mereka bisa ditolak masuk ke negara tersebut.
Juru bicara Uni Eropa mengatakan sistem ini masih dikembangkan dengan negara-negara yang akan berpartisipasi. Meski demikian, mereka berharap EES bisa segera diluncurkan pada 2024.
Ilustrasi Gen Z traveling di Eropa Foto: Dok. Booking.com
Peluncuran tersebut bisa saja lebih cepat atau lebih lama tergantung dengan kesiapan negara-negara Uni Eropa yang berpartisipasi.
Seperti dikutip dari laman resminya, EES memiliki banyak keuntungan, salah satunya adalah sistem yang bisa menghemat waktu.
ADVERTISEMENT
"EES menggantikan stempel paspor dan mengotomatiskan prosedur kontrol perbatasan, membuat perjalanan ke negara-negara Eropa menggunakan EES lebih efisien bagi para pelancong," tulis pada laman resminya.
Kelengkapan dokumen untuk traveling ke Eropa Foto: Shutter Stock
Adapun, negara-negara yang akan berpartisipasi dalam EES adalah sebagai berikut Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia dan Prancis.
Kemudian, Jerman, Yunani, Hongaria, Islandia, Italia, Latvia, Liechtenstein, Lituania, Luksemburg, Malta serta Belanda.
Lalu, Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Swiss.
Situs web EES menunjukkan bahwa meskipun Siprus dan Irlandia adalah anggota Uni Eropa, untuk saat ini turis masih akan mendapat cap paspor secara manual.
Sebelum memperkenalkan EES, Uni Eropa juga telah memberlakukan sistem masuk yang baru untuk turis yaitu European Travel Information and Authorisation System (ETIAS). Sistem ini mengharuskan turis membayar sebesar 7 euro atau sekitar Rp 113 ribu.
ADVERTISEMENT
Menurut juru bicara Uni Eropa, baik ETIAS dan EES akan bekerja secara berbarengan untuk mengidentifikasi turis yang masuk ke Uni Eropa.