Uni Eropa Tak Lagi Beri Cap Paspor Manual Mulai November 2024

26 Agustus 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera Uni Eropa. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Uni Eropa. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Ketika traveling ke luar negeri, cap paspor menjadi salah satu hal yang dinanti-nanti. Ya, enggak hanya jadi penanda negara yang disambangi, tak sedikit traveler yang menganggap cap paspor sebagai sebuah koleksi.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, traveler kini tak bisa lagi mengoleksi cap paspor saat traveling ke negara-negara wilayah Schengen atau Uni Eropa. Sebab, terhitung November 2024, Uni Eropa tak lagi memberikan cap paspor manual.
Ilustrasi Cap Paspor. Foto: Shutter Stock
Dilansir Euro News, hal itu sejalan dengan diberlakukan sistem skrining berbasis digital bagi wisatawan di Uni Eropa yaitu Entry/Exit System (EES) yang akan diluncurkan pada 10 November 2024 mendatang. Para wisatawan yang datang ke Uni Eropa nantinya tak lagi memerlukan cap paspor manual untuk memasuki atau keluar wilayah Schengen.
“EES akan menggantikan sistem pemberian cap manual pada paspor saat ini, yang memakan waktu, tidak menyediakan data yang dapat diandalkan mengenai penyeberangan perbatasan, dan tidak memungkinkan deteksi sistematis terhadap orang yang melewati batas wilayah,” demikian bunyi pernyataan dari departemen Migrasi dan Urusan Dalam Negeri Komisi Eropa.
ADVERTISEMENT
Kemudian pertanyaannya, apa itu EES dan bagaimana prosedur terbarunya? Ini penjelasannya.

EES di Uni Eropa

Ilustrasi Visa Schengen Foto: Shutter Stock
EES adalah sistem skrining terbaru berbasis teknologi informasi atau IT. Platform ini memungkinkan proses keluar masuknya wisatawan dilakukan secara digital.
Mirip-mirip dengan proses skrining bandara yang sudah seamless atau digital, EES juga mengandalkan data biometrik seperti pemindaian wajah hingga sidik jari.
Visa Schengen Foto: Shutter Stock
Setiap kali wisatawan melintasi perbatasan luar UE, sistem akan mencatat nama, jenis dokumen perjalanan, data biometrik (sidik jari dan gambar wajah) serta tanggal dan tempat masuk dan keluar. Jika, orang tersebut tidak memenuhi syarat, maka mereka juga akan ditolak masuk.
Selain akurat, Uni Eropa mengeklaim proses pemeriksaan kontrol perbatasan otomatis ini akan lebih cepat dibandingkan dengan prosedur manual yang sebelumnya dilakukan.
ADVERTISEMENT

Sempat Diundur

Ilustrasi Gen Z traveling di Eropa Foto: Dok. Booking.com
Diperkenalkan beberapa tahun lalu, EES tadinya akan diluncurkan pada tahun 2022. Hanya saja, peluncuran tersebut tertunda karena masih adanya kendala pada sistem dan juga belum siapnya industri penerbangan dan negara-negara Schengen lainnya.
Pihak berwenang kini telah mengumumkan peluncurannya pada tanggal 10 November tahun ini. Sebelum EES diluncurkan, stempel paspor masih diperlukan bagi mereka yang ingin memasuki dan meninggalkan wilayah Schengen.
Stempel tersebut berfungsi sebagai bukti bahwa mereka tidak melewati batas bebas visa selama 90 hari dalam periode 180 hari.