Uni Eropa Tunda Penerapan Sistem Pemeriksaan Biometrik Baru untuk Turis Asing

12 Oktober 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Biometrik. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Biometrik. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Uni Eropa memutuskan untuk menunda penerapan sistem pemeriksaan biometrik baru untuk turis asing atau warga negara non Uni Eropa. Sistem yang rencananya akan diterapkan pada 10 November mendatang terpaksa ditunda, setelah Jerman, Prancis, dan Belanda mengatakan bahwa sistem komputer perbatasan belum siap.
ADVERTISEMENT
Komisaris Urusan Dalam Negeri Uni Eropa, Ylva Johansson, mengatakan bahwa penerapan sistem biometrik ini sedang dipertimbangkan untuk dilakukan secara bertahap.
"Tanggal 10 November tidak lagi menjadi pilihan. Tidak ada jadwal baru, tetapi kemungkinan penerapan bertahap sedang dipertimbangkan," ujar Johansson, seperti dilansir Reuters.
Sistem Masuk/Keluar (EES) seharusnya membuat catatan digital yang menghubungkan dokumen perjalanan dengan pembacaan biometrik yang mengkonfirmasi identitas seseorang, sehingga tidak perlu lagi membubuhkan cap manual di paspor di perbatasan luar Uni Eropa.
Ilustrasi Biometrik. Foto: Shutterstock
Sistem ini juga mengharuskan turis asing atau warga negara non Uni Eropa yang tiba di wilayah bebas perjalanan Schengen untuk mendaftarkan sidik jari, memberikan pemindaian wajah, dan menjawab pertanyaan tentang masa tinggal mereka.
Namun, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan bahwa ketiga negara, yang mewakili 40 persen dari lalu lintas turis belum siap menerapkan EES. Hal ini karena stabilitas dan fungsionalitas yang diperlukan dari sistem pusat EES yang akan disediakan oleh badan Uni Eropa, yaitu EU-Lisa, belum tersedia
ADVERTISEMENT
EU-Lisa merupakan badan yang bertanggung jawab atas penerapan sistem IT berskala besar di dalam Uni Eropa.
Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan bahwa meskipun Prancis yakin akan manfaat EES, namun penerapannya harus dipersiapkan dengan baik.