Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Di balik kemegahan Pegunungan Tianzhu China , ada sebuah desa unik dan terpencil bernama Ganxi Dong yang dihuni oleh para ahli bela diri Kung Fu. Tak hanya anak muda dan orang dewasa, wanita dan anak-anak pun juga menguasai seni bela diri yang diperkirakan sudah ada sejak 5.000 tahun silam.
ADVERTISEMENT
Dilansir Daily Mail, Desa Ganxi Dong adalah rumah bagi orang-orang Dong yang merupakan salah satu dari 56 etnis yang diakui di China . Kungfu di Desa Ganxi Dong merupakan sebuah tradisi yang masih dilakukan dan dipertahankan hingga saat ini.
Bela diri atau Kung Fu bukanlah fokus utama mereka, melainkan hanya menjadi kegemaran sampingan di tengah pekerjaan rutin mereka menjadi petani.
Dengan menggunakan berbagai peralatan seperti tongkat, garpu rumput, hingga tangan kosong, para penduduk desa menguasai seni bela diri dengan gayanya masing-masing. Para penduduk desa juga sering berlatih dengan cara saling berkelahi satu sama lain untuk mengasah kemampuan Kung Fu mereka.
Walaupun begitu, hingga kini belum diketahui dengan pasti mengapa para penduduk desa tersebut berlatih Kung Fu dan sudah berapa lama tradisi kuno tersebut berlangsung. Namun, para penduduk desa memiliki dua teori bagaimana semua itu terjadi.
ADVERTISEMENT
Versi pertama, para penduduk desa meyakini kalau ini terjadi karena para penduduk desa selalu diserang oleh binatang buas. Alhasil, sebagai solusinya pada saat itu adalah para pemuda terkuat dipilih dari masing-masing keluarga untuk belajar seni bela diri. Mereka akan memepelajari teknik-teknik seperti gerakan naga, ular, harimau, hingga macan tutul.
Keterampilan tersebut juga akan diturunkan kepada angota keluarga mereka. Setiap keluarga juga mempelajari satu teknik khusus dan berlatih dengan gaya yang berbeda dengan keluarga lain.
Sedangkan kisah lainnya, ilmu bela diri menyebar ke desa karena banyaknya penjarahan yang terjadi. Penjarahan itu dilakukan tetangga sendiri sehingga tercetus inisiatif untuk mempelajari ilmu bela diri guna terhindar dari penjarahan. Awalnya hanya satu keluarga hingga akhirnya diteruskan kepada seluruh warga desa.
Namun, karena sudah lama menjadi tradisi, tak ada yang bisa memastikan alasan bagaimana kebenaran dari kedua cerita tersebut. Hingga saat ini tradisi seni bela diri Kung Fu masih hidup dan berkembang di Desa Ganxi Dong.
ADVERTISEMENT
Bahkan, kini para wanita yang tinggal di desa tersebut didorong untuk mempelajari Kung Fu sebab para pemuda lebih memilih meninggalkan desa dan bertolak ke kota untuk bekerja. Selain itu juga untuk mempertahankan tradisi Kungfu tersebut.