Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Unik! Desa Ini Punya Tradisi Tanam Ratusan Pohon Tiap Kelahiran Bayi Perempuan
18 Januari 2022 7:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir Procaffenation, desa kecil bernama Piplantri ini punya tradisi unik yang mewajibkan para penduduknya untuk menanam 111 pohon,p saat seorang bayi perempuan lahir di desa tersebut.
Tradisi ini dilakukan untuk menyambut dan merayakan bayi perempuan tersebut. Sekaligus sebagai bentuk syukur bahwa penduduk desa tersebut telah bertambah.
Selain menginspirasi karena turut menjaga kelestarian lingkungan, tradisi unik yang ada di Desa Piplantri sempat menghebohkan jaga internasional. Bagaimana tidak? Menanam 111 pohon dianggap menjadi hal yang tidak mudah. Namun, penduduk desa sanggup melakukan hal tersebut untuk menghormati bayi perempuan yang telah lahir.
Lalu, bagaimana tradisi ini bermula?
Asal-usul Tradisi Menanam Ratusan Pohon di Desa Piplantri
Dilansir The Guardian, tradisi tersebut pertama kali digagas oleh mantan kepala desa Piplantri, Shyam Sundar Paliwal. Awalnya, putri Paliwal pada saat itu meninggal di usia 16 tahun. Untuk menghormati putrinya, ia pun menanam sebuah pohon.
ADVERTISEMENT
Pohon ini dianggap sebagai simbol duka cita yang mendalam Paliwal kepada putrinya. Sejak saat itu, tradisi menanam 111 pohon dilakukan untuk menyambut setiap bayi perempuan yang baru lahir.
Selain itu, desa teraebut juga memiliki tradisi unik lainnya. Pihak keluarga yang melahirkan bayi perempuan diwajibkan memberi dana sebesar 500 dolar Amerika atau sekitar Rp 7 juta kepada pihak desa.
Hal ini untuk masa depan sang bayi perempuan tersebut. Selain itu, uang tersebut dianggap sebagai simbol bahwa sang bayi bukanlah sebuah beban bagi keluarga.
Akibat tradisi ini, wilayah Desa Piplantri memiliki hutan luas karena setiap tahunnya bayi perempuan pasti lahir di desa tersebut.
Bahkan, kabarnya setiap tahunnya 60 lebih bayi perempuan lahir di desa tersebut. Dengan arti, desa itu telah menanam hampir 7.000 pohon untuk merayakan kelahiran bayi perempuan.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )